We not have choice chapter 14

463 59 23
                                    

"Baba ingin kita menikah"

Seketika Tao berbalik ke arah Yi fan dengan tatapan nyalang

"Aku tak peduli apa tanggapanmu tentang ini tapi ku peringatkan... kau akan menyesalinya jika kau tak menuruti apa yang di inginkannya. Jadi... lebih baik kau terima saja perjodohan ini"

"Wang. Yi. fan. Dengar baik-baik juga kata-kataku ini! Sampai kapanpun aku tidak akan pernah SUDI! menikah dengan orang licik sepertimu"

"Oowh... rupanya kau masih mengingat kejadian kemarin ya?" Yi fan berjalan perlahan memutari Tao

"Coba ingat-ingat kembali! Apa kau terapkan aturan main dalam taruhan kita? Tidak kan? apa ada larangan melakukan hal licik atau kecurangan disitu? Tidak juga bukan?" pria itu berdiri tepat di samping Tao

"Jadi sah-sah saja jika aku berlaku apapun dalam taruhan itu hm..."

#flashback

"Kau akan menyukai rencanaku ini"

"Rencana apa baba?"

"Sebelumnya aku ingin memastikan padamu, siapa yang lebih kau inginkan sebagai pendampingmu? Katakan dengan jelas"

"Apa ini tentang wanita? Jika iya... maka Zi Tao lah yang ku inginkan. Aku memang menyayangi Lu han tapi lain halnya dengan Tao"

Jin hao mengangguk paham

"Baiklah... kalau begitu nikahi dia"

" ...... "

"Kenapa? Kau menginginkannya bukan, dan aku sudah memberi jalan untukmu jadi apa masalahnya?"

"Shixun"

"Hhh... biar itu jadi urusanku"

"Tapi... bagaimana jika Tao menolak?"

"Gunakan otakmu. Karena sekeras apapun dia, dia hanyalah wanita"

" ...... "

"Dan aku tak suka bantahan"

#flashback end

"Kau menjijikan!"

"Yang kita bahas sekarang bukan itu tapi keputusanmu. Apa kau setuju atau tidak? Tentu semua memiliki konsekuensi Tao... jadi pikirkan baik-baik"

"Aku tidak mau"

"Hm?"

"A.ku ti.dak mau"

"Karena secuil pun aku tak memiliki perasaan apapun padamu. Terlebih mengingat bagaimana bejatnya dirimu"

"Ahahaha..."

"Haaah... sifat keras kepalamu itu memang menjengkelkan"

"Zi Tao sebenarnya apa yang kau lihat dari Shixun? Apa yang dia berikan dan dia lakukan padamu yang tidak bisa ku lakukan huh?..."

"Jika menyangkut cinta, aku juga mencitaimu menginginkanmu bahkan menggilaimu... bukankah selama ini aku juga berusaha yang terbaik untukmu? Hanya kau saja yang tak merasakannya"

" ...... "

"Aku nekat pun itu semua demi dirimu..."

"Tidak kah kau mau memberiku kesempatan? Aku akan membahagiakanmu... tapi jika kau tetap menolak maka kesengsaraanlah yang kau dapatkan"

"Tutup mulutmu!"

"Kau sama sekali tidak tahu apa-apa tentang kebahagiaanku, dan ku tegaskan! Aku tidak mau menikah denganmu"

We Not Have Choice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang