***Nggak pernah kebayang kalau gue akan jadi seorang pengasuh anak.
Gue mendapatkan pekerjaan sebagai pengasuh anak dari Bibi gue yang kerja ikut orang jadi kepala asisten rumah tangga. Awalnya gue ragu mau nerima atau nggak tawarannya. Dan setelah pikir-pikir akhirnya gue terima.
Gue punya dua alasan kenapa akhirnya gue nerima pekerjaan sebagai pengasuh. Pertama, gue udah coba melamar pekerjaan dengan menggunakan ijazah S1 gue tapi sampai sekarang belum ada panggilan sama sekali. Kedua, gue butuh uang untuk biaya hidup.
Dan disinilah gue sekarang, di rumah mewah milik seorang sosialita terkenal Ny. Park Jiwon.
"Ini Hwang Jio, kamu bisa memanggilnya Jio. Dia cucuku, anak dari putra keduaku. Usianya 4,5 tahun."
Nyonya Park mengenalkan gue pada anak kecil yang duduk tepat disampingnya. Dialah anak yang akan gue asuh.
Seakan nggak peduli dengan keberadaan gue, Jio si bocah laki-laki berwajah imut itu tetap asik memainkan robot mainannya.
"Jio, sekarang kembali ke kamar dulu ya. Ambil tas yang sudah Oma belikan kemarin. Sebentar lagi kita akan berangkat ke rumah Papi." ujar Ny. Park membuat Jio menghentikan acara mainnya.
"Kita mau ketemu Papi?" tanya Jio antusias.
"Iya, Oma akan ajak Jio ke rumah Papi. Kita beri kejutan untuk Papi, oke?"
Wajah Jio langsung sumringah. "Oke Oma." Jio langsung membawa lari robot-robotannya menuju sebuah kamar yang nggak jauh dari tempat gue duduk sekarang.
"Siapa nama kamu tadi?" tanya Ny. Park begitu Jio menghilang di balik pintu.
"Seohyun Nyonya." jawab gue gugup. Tatapan Ny. Park jadi tajem gitu ke gue.
"Seohyun, dengar aku baik-baik. Aku berani mengeluarkan uang banyak untuk ukuran seorang pengasuh yang nggak berpengalaman sepertimu. Aku menerimamu karena bibimu kepala asisten rumah tangga disini dan dia adalah orang kepercayaanku. Jadi jangan sampai mengecewakanku. Atau kamu dan bibimu yang akan menanggung akibatnya. Mengerti?" ujar Ny. Park setelah Jio menjauh. Gue rasa ini semacam ancaman.
"Mengerti Nyonya." sial, gue makin gugup. Belum mulai kerja aja gue udah gemeteran gini. Ngeri juga majikan gue.
"Dan aku ingatkan, tugas kamu selain mengurus Jio kamu juga harus mengurus segala keperluan putraku." jelas Ny. Park yang mau nggak mau gue angguki.
Tadinya gue mau protes, kok ngurus anaknya juga?
Kemarin info yang gue dapet dari Bibi, gue cuma dikasih pekerjaan untuk ngasuh cucu majikannya yang baru pindah dari luar kota.
Tapi daripada gue dipecat sebelum mulai kerja akhirnya gue iya iya aja.
Gue butuh uang."Kamu sudah bawa semua barang yang diperlukan?"
"Sudah Nyonya." gue udah membawa 1 koper berukuran sedang yang berisi baju-baju dan barang pribadi gue lainnya.
"Bagus. Sekarang aku akan mengantarmu dan Jio ke apartemen putraku." Ny. Park berdiri dari duduknya.
"Jio ayo berangkat sekarang."•••
Setengah jam kemudian gue udah sampai di apartemen milik anak Ny. Park.
Jio yang berada di gandengan gue melompat-lompat kegirangan. "Asik asik ketemu Papi." ocehnya.
Sementara itu Ny. Park terfokus pada tombol-tombol password yang tertempel di samping pintu.
Nggak perlu menunggu lama pintu terbuka. Gue dipersilahkan masuk. Dan supir yang membawa koper milik gue dan Jio juga mengikuti kami.Wowww,, apartemennya pun nggak kalah bagus dengan rumah utama milik Ny. Park. Orang berduit mah bebas bisa beli apa aja yang mewah-mewah. Kalau orang miskin kaya gue bisa makan 3 kali sehari aja udah bersyukur banget.
"Tunggu disini, aku akan cari putraku di atas."
Gue mengangguk saat Ny. Park nyuruh gue nunggu di ruang tamu.
"Oma aku ikut." rengek Jio tapi dapat penolakan dari Omanya.
"Jio tunggu disini aja, biar Oma cari Papi dulu. Oke?"
Jio memajukan bibirnya tanda nggak suka, tapi akhirnya dia duduk juga di sofa dengan memasang wajah cemberut dan kedua tangan terlipat di dada.
Gue hanya geli melihat wajahnya. Gue baru mengenalnya beberapa menit lalu tapi gue bisa menyimpulkan kalau dia sebenernya anak yang penurut dan manis.
Sepeninggal Ny. Park gue bermain dengan Jio untuk lebih mengakrabkan diri. Jio pun merespon gue dengan baik.
Semua berjalan lancar hingga suara teriakan yang memekakkan telinga itu terdengar dari lantai 2. Suara Ny. Park."PARK CHANYEOL APA YANG KAMU LAKUKANNN ??????!!!!!!!"
***
Hai,, aku Hwang Jio...Next or stop?
KAMU SEDANG MEMBACA
giant baby (ChanSeo)
FanfictionNgurus Chanyeol itu lebih susah daripada ngurus anaknya. Sabar sabar..