***Pagi-pagi gue udah dikagetkan dengan suara tangisan Jio. Baru juga gue tinggal ke kamar mandi sebentar.
"Bibiiiiiiii...." sekarang Papinya yang teriak-teriak.
Chanyeol ikutan manggil gue bibi??Ni ada apa sih?
Gue matiin kompor dulu sebelum gue berlari ke lantai 2. Dari suara Chanyeol kayaknya dia lagi di kamar. Dan ternyata Jio juga berada disana
"BERISIK!!! DIEM NGGAK??!!"
"Eee,, mau ngapain??" tegur gue melihat tangan Chanyeol seperti mau mukul Jio.
"Jio kenapa nangis?" gue langsung menghampiri Jio. Jio cuma diem sambil sesenggukan. Sementara Papinya berdiri di samping ranjang pasang wajah jutek.
"Lo bisa ngasuh anak nggak sih?"
"Memangnya Jio ngapain?" gue tanya balik. Gue tahu pertanyaan dia barusan pasti ada sangkut pautnya dengan Jio yang sekarang lagi nangis.
"Dia ganggu tidur gue!" jawabnya sengak.
Gue menghela nafas kesal. "Astaga!!!" gumam gue.
"Dia bukannya gangguin tapi dia cuma mau bangunin." ujar gue nggak kalah sengak."Yang sopan kalau ngomong sama majikan!"
Gue berdiri dan siap ngadepin dia.
"Maaf ya, aku kerja sama Ny. Park jadi cuma dia yang aku anggap majikan." ucap gue tanpa rasa takut.
Gue udah mikir semaleman, gue nggak akan takut sama Chanyeol."Oh, mulai berani ngelawan ya?" Chanyeol mengubah ekspresi wajahnya dari jutek ke wajah mesum mode on. Dia juga menyeringai. Ini kalau dibiarin kejadian semalem bisa terulang lagi.
Oh no no no...Ting tong ting tong
Suara bel pintu menyelamatkan gue. Ini kesempatan gue buat melarikan diri.
"Jio ayo kita keluar. Kita lihat siapa yang dateng." buru-buru gue keluar dari kamar Chanyeol dengan mengandeng Jio.
"Awas lo ya!!!............."
Masa bodo Chanyeol ngomong apa.
Begitu sampai depan pintu, gue langsung membukakan pintu. Nampaklah seorang wanita cantik, berkulit putih, berpakaian seksi dan...
"Mami...." seru Jio dengan girang.
Jadi ini Maminya Jio???
"Hai sayang..." wanita itu memeluk Jio.
Terjawab sudah rasa penasaran gue akan dirinya.
Pantes aja Jio memiliki wajah yang lucu dan menggemaskan, ternyata Maminya secantik ini dan Papinya juga sebenernya tampan tapi sayang kelakuannya minus."Mami ayo kita pulang. Jio nggak mau disini. Jio takut sama Papi. Papi galak." keluh Jio setelah pelukan mereka terlepas.
"Mami akan bicara sama Papi. Tunggu sebentar ya sayang.." Maminya mengelus kepala Jio penuh kasih sayang.
"Dimana Chanyeol?" tanya Mami Jio ke gue.
"Ada di kamarnya."
"Kamu siapa?" tanyanya lagi.
"Saya, pengasuh Jio."
"Sudah kuduga. Nggak mungkin Chanyeol punya pacar seperti kamu." Maminya Jio menatap gue dari ujung kaki sampai kepala.
Emangnya gue seperti apa??
Fix, ni laki bini kelakuannya 11 12."Nama kamu siapa?"
"Saya Seohyun."
"Oh....
Jio ayo ikut Mami, kita ketemu sama Papi kamu."Jio menurut aja waktu Maminya mengajaknya kembali ke kamar Chanyeol.
Lebih baik gue lanjut masak aja deh buat sarapan."Seohyun kamu ikut juga."
Welah, ngapain gue ikut?? Suruh nonton drama keluarga lagi??
"Baik."
Sekarang kita udah sampai di depan kamar Chanyeol lagi. Bedanya kali ini pintunya tertutup rapat dan dikunci. Maminya Jio gedor-gedor pintu. Dan udah pasti yang punya kamar ngamuk-ngamuk.
"ANAK SIALANNNN!!!!!"
Ada rasa nggak terima dalam diri gue saat Chanyeol menyebut Jio anak sialan. Tapi lain halnya dengan Maminya Jio, dia kelihatan biasa aja.
"Chanie buka pintunya!!!" teriak Mami Jio.
Chanie??? Ha ha ha...
Sekali Maminya buka suara Chanyeol langsung bukain pintu. Tampilannya masih awut-awutan.
"Hai.." sapa Maminya Jio.
"Cepetan bawa anak sialan itu pergi dari sini!" tanpa basa-basi Chanyeol langsung ngasih perintah.
"Yang kamu sebut anak sialan itu darah daging kamu sendiri Chan. Yang ada kamu yang lebih pantes disebut Papi sialan, lari dari tanggung jawab. Bikin aku hamil habis itu tidur sama perempuan lain. Sekarang waktunya kamu rawat Jio. Kalau kamu masih nggak mau nerima Jio sebagai anak kamu dan masih suka tidur dengan sembarang perempuan aku sumpahin kamu impoten!!!"
Wuih,, ngeri juga nyumpahinnya.
***
Ini ni Maminya Jio..
KAMU SEDANG MEMBACA
giant baby (ChanSeo)
FanfictionNgurus Chanyeol itu lebih susah daripada ngurus anaknya. Sabar sabar..