***1 jam Chanyeol pergi, datanglah Ny. Park. Seperti biasa beliau datang dengan aura kehororannya. Semoga kedatangannya kali ini bukan untuk marah-marah.
"Omaaa..." Jio menyambut dengan teriakan bahagia.
"Owh cucu Oma." Ny. Park berjongkok dan merentangkan tangan saat Jio berlari ke arahnya. Selanjutnya mereka berpelukan erat. Seketika wajah yang selalu terlihat tegas itu luntur sudah, berubah jadi wajah Oma Oma yang sangat sayang pada cucunya.
Mmhh so sweetnya...
Okelah sementara gue jadi penonton dulu."Rindu pada Oma?" tanya Ny Park yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Jio.
"Oma punya sesuatu buat Jio." ujar Ny. Park begitu melepas pelukannya di tubuh mungil Jio. Tangannya mengambil sesuatu dari dalam tas mewahnya.
"Wahhh...coklat." Jio sumringah saat menerima 2 buah coklat dari Ny. Park.
"Terimakasih Oma." Jio mencium pipi kanan Omanya.Ny. Park tersenyum. "Sama-sama." usapan lembut mendarat di puncak kepala Jio.
"Jio makan coklatnya dulu ya, Oma mau bicara dengan Bibi pengasuh sebentar. Setelah itu kita akan pergi bersama.""Kita mau pergi kemana?" tanya Jio penasaran.
"Ke Sekolah Jio yang baru. Mau?"
"Mau mau mau!!!!! Yeay Sekolah baruu.." Jio bersorak kegirangan. Setelah itu dia bermain dengan mobil barunya sambil memakan coklat.
"Duduklah!" suruh Ny. Park ke gue sesaat kemudian.
Gue menurut. "Baik Nyonya."
"Bagaimana kerjamu beberapa hari ini?" tanyanya tanpa senyum atau wajah ramah.
"Apa susah mengurus Jio?"Gue menggeleng. "Tidak Nyonya.
Jio anak yang baik juga penurut."Nyonya Park ngangguk-ngangguk.
"Bagaimana dengan Chanyeol? Apa dia merepotkanmu?"Gue menelan ludah.
Sejujurnya dia sangat merepotkan juga membahayakan keselamatan jiwa dan raga saya Nyonya. Berikanlah saya perlindungan!!!"Tidak juga Nyonya." gue hanya bisa berbohong.
"Benarkah?" Ny. Park menyipitkan pandangannya seolah nggak percaya dengan perkataan gue.
"Mmm, mungkin sedikit merepotkan Nyonya. Kami masih butuh penyesuaian." akhirnya gue menjawab jujur.
"Sudah ku duga. Putraku bukanlah orang yang mudah. Dia selalu bertingkah liar dan susah di atur."
Itu benar sekali Nyonya. Chanyeol itu liar.
"Apa dia masih berani membawa pulang jalang lagi?"
"Tidak Nyonya."
"Bagus." Nyonya Park sedikit menunjukkan senyumnya. Tapi tetep aja senyumnya mengerikan.
"Paling tidak dia nggak melakukannya di rumah ini. Jangan sampai Jio melihat kelakuan bejat Papinya."Astaga, ini Ibu macam apa? Anaknya kelakuan begitu masih dibiarin. Kalau orang tua gue masih hidup, pasti gue udah dihajar habis-habisan. Bahkan mungkin dikubur hidup-hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
giant baby (ChanSeo)
FanfictionNgurus Chanyeol itu lebih susah daripada ngurus anaknya. Sabar sabar..