Detak [6]

3.7K 575 10
                                    

Malam itu, saat aku sedang belajar untuk ulangan matematika dan sejarah di kamar. Kamarku berada di lantai dua dan meja belajarku berada di dekat balkon. Ayah bilang supaya aku bisa berpikir dengan jernih katanya. Membaca kumpulan rumus yang seperti itu membuat bulu mataku keriting terlebih dahulu saat mataku melihatnya. Lalu tak lama kemudian suara alunan gitar mulai terdengar dan seseorang mulai bernyanyi. Nadanya tidak sumbang tetapi jika dia bernyanyi saat aku sedang pening begini justru membuatku kesal.

Aku mencari sumber suara dan ternyata suara itu berasal dari luar balkon. Aku buka pintu dan berjalan keluar dari kamar menuju balkon. Aku hanya bsia menghela napasku ketika tahu siapa yang bernyanyi di seberang sana. Sekala rupanya. Kamarku dan kamarnya ternyata berhadapan. Hanya berjarak sekitar tiga meter lebih tepatnya.

"Woy, bisa diem nggak sih?! Lagi belajar matematika sama sejarah nih!" seruku kesal.

Sekala hanya terkekeh. "Enggak, saya mau menghibur kamu supaya kamu enggak pening."

"Tapi nyanyiannya malah bikin tambah pening!" sahutku tak terima.

"Nggak usah belajar, nyanyi saja dengan saya, saya jamin bisa mengerjakan ulangan sejarah besok," ucapnya dengan percaya diri. Membuatku ingin melemparnya menggunakan sandal.

"Songong banget sih?" Aku mencebik.

"Kamu tahu? Saya lebih tahu sejarah dari ahli sejarah manapun," sahutnya.

Tak mau berdebat dan berbicara lebih banyak lagi, aku akhirnya masuk ke dalam kamar lagi dan mulai belajar walau suara nyanyian dan alunan gitar dari Sekala masih terdengar dengan jelas. Beberapa saat kemudian layar ponselku menyala. Menampilkan sebuah notifikasi whatsapp dari nomor yang tidak kukenal. Awalnya aku tidak peduli tapi layar ponselku terus menyala hingga notifikasi itu akhirnya menumpuk.

Aku membukanya dan pupil mataku segera melebar ketika membaca pesan-pesan yang masuk itu.

Hai, Gayatri yang bernama Aluna.

Bersemangatlah, jika kamu tidak bisa mengerjakan ulanganmu besok, panggil saya saja.

Saya akan datang dan membantu kamu.

Dari kamar seberang, Sekala Ajinegara.

Dia... darimana dia mendapat nomorku?! Aku benar-benar tidak percaya. Laki-laki itu sepertinya memang mahluk ajaib.

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang