Detak [18]

2.8K 490 2
                                    

Lalu sebuah pemandangan aneh muncul di mataku. Tubuhku gemetar tak keruan, kakiku rasanya tertahan. Tidak bisa melangkah lagi. Tubuhku perlahan melemas. Tidak percaya apa yang ada di depan mataku saat ini. Dia, laki-laki yang berdiri lima meter di hadapanku itu, orang yang menghilang selama sebulan, orang yang kurindukan setiap malam. Gideon ada di depan mataku. Dia benar-benar Gideon. Laki-laki itu memakai seragam lengkapnya. Name tag yang ada di sana jelas-jelas bertuliskan nama Gideon Pratamaji.

Tanpa pikir panjang, aku melepaskan tangan Sekala dan melangkah kakiku dengan cepat menghampirinya. Aku tatap dia dari ujung kaki hingga ujung kepala. Dia tersenyum lebar dengan matanya yang berkaca-kaca. Tanganku terulur, mengusap wajahnya perlahan. Memastikan bahwa dia benar-benar nyata. Gideon benar-benar masih hidup.

"Ka..kamu Gideon?" tanyaku terbata-bata. Bibirku gemetar dan air mataku mengalir perlahan. Aku sangat bahagia dia bisa kembali dengan selamat.

Gideon mengangguk.

"Kamu beneran Gideon 'kan?" tanyaku lagi memastikan.

"Aku Gideon, Nat," jawabnya. Suara itu... itu benar-benar suara Gideon. Suara bariton yang selama sebulan terakhir ini aku rindukan. Suara yang selalu memanggilku dengan nama Nata.

Gideon segera meraihku ke dalam pelukkannya. Memelukku dengan erat, begitupula sebaliknya. Aku bahagia, terharu, bercampur lega. Di sisi lain aku juga marah, kenapa dia baru muncul sekarang dan membuatku khawatir selama berhari-hari. Membuatku tersiksa setiap malam dengan memikirkannya. Gideon kemudian mengecup puncak kepalaku dengan lembut. Aku bisa merasakan hembusan napasnya yang hangat berderu di atas kepalaku.

Senja itu, laut membawa Gideon-ku kembali.

Namun senja itu juga, Sekala menghilang lagi.

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang