Judul: NejiTen
Di KHS
Teman teman Sakura sedang berkumpul di halaman belakang sekolah. Mereka sedang berbicang tentang masalah Shisui dan Sakura berciuman di Uks dua hari yang lalu. Juga sedang berbica tentang Sasuke tidak masuk setelah kejadian itu.
"Ya ampun, Shisui yang dingin seperti Sasuke, ternyata mesum juga seperti Sasuke waktu mencium Sakura. Uchiha memang aneh ya!"Ujar Ino panjang lebar menjelaskannya.
"I-ino chan tidak boleh seperti itu"Ucap Hinata menasehati Ino. Tenten terkekeh dengan omongan Hinata. Sedangkan Ino memutar bola matanya. "Tapi itu kenyataannya Hinata"Ujar Ino menatap mata Hinata lekat. Hinata hanya ber'oh saja.
"Memang Hinata tidak lihat saat Shisui mencium dan melumat bibir Sakura waktu di uks"Ucap Tenten memandang Hinata heran. Ino dan Temari juga memandang Hinata. "Waktu itu aku belum masuk ke uks, kalian berhenti di dekat pintu, jadi aku tidak melihat adegan itu... tapi pas Sasuke kun keluar dari uks, dia sepertinya marah"Jelas Hinata dengan wajah polosnya.
1...2...3...4...APA?
"Tunggu, tadi kamu bilang Sasuke keluar dengan marah?"Tanya Ino. Hinata mengangguk. "Tapi kenapa Sasuke marah?"Tanya Tenten berpikir. "Benar juga kata Tenten"Ujar Ino juga berpikir. Hinata hanya diam memandang dua sahabatnya yang sedang berpikir.
Skip time...
Seorang gadis yang bernama Tenten sedang berada di gedung kosong belakang sekolah. Saat ini semua siswa sudah pulang. Yang masih di sekolah hanya Tenten, Temari juga pemuda tampan.
Tenten sedang mengambil mic yang berada di gedung tersebut. Kemarin dia dan Temari bernyanyi di gedung tersebut. Karena terburu buru jadi mereka melupakan mic yang tertinggal. Akhirnya Tenten ingin mengambil mic itu di gedung setelah pulang sekolah nanti.
Sekarang sudah waktunya pulang sekolah. Tenten sudah mengambil mic itu yang mereka tinggalkan. Ternyata masih ada mic yang mereka tinggalkan. 'Untung saja tidak hilang, aku ini benar benar ceroboh!'Batin Tenten memgang mic.
Saat berjalan keluar gedung, ia tidak sengaja melihat seorang pemuda sedang latihan karate. Tenten mendekati pemuda itu agar terlihat wajahnya. Saat Tenten mendekati dari arah samping, pemuda itu tidak sengaja menendang perut Tenten hingga terjatuh.
"Aduhh!! Sakit"Cicit Tenten memegang perutnya yang sakit. Pemuda itu menghentikan latihannya. Matanya tertuju pada Tenten yang terjatuh. Lalu ia segera meminta maaf karena tidak sengaja. Lalu Ia membantu Tenten untuk duduk di kursi panjang sana.
"Maaf, aku tidak melihatnya"Lirih pemuda itu.
"Uuuhh, untung kau Neji, kalau bukan kamu aku sudah menghajarnya karena seenaknya menendang perutku"Ujar Tenten wajahnya terlihat kesal. "Ppffftt..."Neji menahan tawanya melihat wajah Tenten saat kesal. "Kenapa tertawa?"Tanya Tenten sedikit judes, tangan bertolak pingang. "Kamu lucu kalau lagi kesal"Neji mencubit pipi tembem Tenten. Membuat wajah Tenten merona saat dicubit.
Tik...tok...tik...tok...
Hanya ada kecanggungan dan kesepian diantara mereka setelah pembicaraan terkhir. Tenten sedang memegang perutnya yang mulai tidak sakit lagi. Neji melirik sebentar kearah Tenten."Ka-kalau begitu aku pamit dulu"Akhirnya Tenten bersuara kemudian bangkit dari duduknya. Neji menahan dengan tangannya. "Eeh, a-a-ada apa?"Tanya Tenten gugup sedikit merona dipipinya. "Ini barangmu ketinggalan"Ujar Neji memberikan Mic yang tadi di bawa Tenten. "Aku benar benar ceroboh!... kalau begitu terima kasih"Gumam Tenten menerima mic yang di tangan Neji. "Untuk?"Neji menaikan alis sebelahnya. "U-untuk ini"Tenten tersenyum canggung.
"Kalau begitu aku pamit,, dah"Akhirnya Tenten keluar dari situ dengan berlari. Ia tidak mau kalau Neji tahu dia sedang merona malu.
Neji tersenyum saat Tenten berlarian pergi dari tempat tersebut. "Dasar ceroboh"Gumam Neji. Kemudian bangkit dan berlatih kembali.
Tempat Tenten
"Maaf tadi ada sedikit halangan"Ujar Tenten saat keluar dari gedung. Temari berdecak kesal karena Tenten lama mengambil sebuah mic saja. "Kalau begitu ayo, aku ingin mandi soalnya"Ucap Tenten segera menarik tangan Tenten dengan paksa.
Saat diperjalanan, Tenten terus bercerita kejadian tadi digedung. Temari hanya menyimak dan mendengar omongan Tenten. Saat ceritanya habis, Temari mulai berpendapat pada Tenten. "Kamu jatuh cinta padanya"To the point Temari menyilangkan tangannya di depan dada. "Hmm... ano... apa ya?... hmm bagiamana?... aku... aku tidak tahu"Ucap Tenten tersenyum palsu seperti Sai. Temari memutar bolanya bosan. 'Dasar Tsundare'Batin Temari.
Bersambung
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beginning of love
Fiksi PenggemarPerjalanan kisah cinta asmara dari KHS. Disclaimer: Masashi Kishimoto Anime:Naruto Shippuden Rated:T-M Cover by:@Armel06