Satu

37.8K 2.7K 187
                                    

Baekhyun memakan hoodie pink besar miliknya. Memakai eyeliner dimata sipitnya, setelahnya memakai masker yang menutupi sebagian wajahnya. Ia mengatur letak kamera diatas meja, mengecek sejenak setelahnya ia menekan tombol merekam.

Kaki mungilnya berjalan kearah kursi yang terletak dihadapan kamera tersebut dan duduk disana. Mata sipitnya menatap sayu kearah lensa dan mulai membelai paha putihnya yang terekspos jelas. Perlahan ia membuka kakinya, membuat bagian bawah hoodienya tersingkap, menunjukkan penis mungilnya yang masih lemas.

Jemari lentiknya menggenggam penis mungilnya, mengurutnya pelan. Menggerakkan tangannya cepat memompa penis mungilnya dengan menaik turunkan genggamannya. Mata sipitnya menatap sekilas penisnya, setelahnya kembali menatap sayu kearah kamera.

"Nghh..." sebisa mungkin ia meredam desahannya agar tidak terdengar.

Telunjuknya mengorek lubang kencingnya, tanpa memelankan pompaan tangannya. Tangannya yang lain meremas bola kembar yang menggantung dibawah penisnya. Matanya sudah tidak menatap kearah lensa, karena kepalanya kini sudah terkulai lemas kebelakang.

Ketika dirinya sampai pada puncak kenikmatan, spermanya memuncrat hingga membasahi paha dan hoodienya. Tubuhnya bergetar seiring keluarnya cairan spermanya, dan tangannya masih mengurut pelan penisnya agar keseluruhan spemanya keluar.

Setelah mengatur nafasnya, Baekhyun bergerak mematikan rekaman dikameranya.

.

Byunnybtm

ChanBaek

.

Baekhyun berjalan menjauhi gedung apartemennya, menuju halte bis yang berada sekitar 5km dari sana. Sebuah lagu yang ia setel dengan earphonemenemani perjalanannya menuju halte. Namun perjalanan damainya harus terganggu dengan tarikan salah satu sisi earphonenya.

"Halo selamat pagi, bunny!"

Baekhyun menoleh dan mendecak pelan. Langkahnya ia percepat menghindari orang yang telah merusak paginya, namun orang tersebut malah mengikutinya.

"Kau sangat menganggu, Tiff. Pergi sana!"

Bukannya pergi, wanita yang dipanggil tiff oleh Baekhyun malah memeluk lengan lelaki yang tingginya tak jauh darinya. Ia menuntun Baekhyun kearah halte dan mendudukkan dirinya disamping lelaki mungil tersebut.

"Baiklah aku tidak akan memanggilmu bunny lagi, ByunBaek sayang~"

Baekhyun mendengus, memutar bola matanya malas.

"Ahya, kau sudah belajar? Hari ini kita akan ada ulangan."

Seketika Baekhyun menoleh kearah Tiffany, menatap horor gadis tersebut. Sedang yang ditatap hanya mengerjapkan matanya polos. "Ulangan apa?! Jangan bercanda, tidak lucu!"

"Biologi..." Tiffany tersenyum ketika Baekhyun melototkan matanya. "Kau belum belajar ya~" senyumannya semakin lebar ketika lelaki mungil itu mengangguk pasrah. "Kau akan habis dengan pak Chanyeol, ByunBaek~"

Baekhyun mendelik, lelaki tersebut langsung mengambil bukunya dan membaca materi minggu lalu sembari menunggu datangnya bus.

.

Baekhyun menundukkan kepalanya, malas dengan guru menyebalkan didepannya. Si guru paling tampan di sekolahnya, namun juga paling menyebalkan di sekolahnya.

"Bagaimana mungkin kau hanya dapat menjawab dua soal, Byun Baekhyun?"

Baekhyun masih menatap lantai di bawahnya, tanpa ada niat untuk menjawab pertanyaan sang guru. Ia memainkan bibir tipisnya. Namun karena sang guru memukul meja, terpaksa Baekhyun menjawab pertanyaan tidak bermutu tersebut – baginya.

Bunnybtm [Chanyeol x Baekhyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang