Tujuh

23.1K 2K 128
                                    

Chanyeol tidak mengerti dengan sikap Baekhyun semalam. Pagi harinya kali ini diawali dengan kegelisahan. Dengan tergesa ia memakai pakaian mengajarnya lalu berlari menuju lift yang membawanya pada parkiran apartementnya. Dengan cepat ia menaiki mobilnya lalu melaju dengan kecepatan yang tidak seperti biasanya.

Hingga ketika mobilnya telah berada tak jauh dari halte bus, ia menajamkan pengelihatannya. Ia mendesah lega ketika mendapati sosok mungil berseragam yang tak asing baginya.

Bibirnya tersenyum kecil menatap lelaki yang bersamanya semalam. Setidaknya Baekhyun telah sampai dirumahnya dengan selamat, dan Chanyeol sangat senang dengan hal tersebut.

Chanyeol masih tetap disana, menunggu hingga bus yang akan mengantarkan Baekhyun kesekolah datang. Saat lelaki itu masuk kedalamnya, Chanyeol akhirnya melajukan mobilnya pelan mengekori bus tersebut.

.

Bunnybtm

ChanBaek

.

Baekhyun berjalan disekitar koridor sekolahnya dengan earphone yang menyumpal lubang telinganya. Dengan wajah datarnya, ia masuk kedalam kelasnya lalu duduk dibangkunya. Ia mengeluarkan sebuah buku kosong dari tasnya, lalu mencoret-coret asal kertas tersebut.

Ketika Tiffany duduk didepan mejanya, Baekhyun tidak menghentikan gerakan tangannya bahkan ia mengacuhkan temannya itu.

Tiffany melepaskan earphone yang menyumpal telinga Baekhyun. "Hei, ByunBaek. Kau kenapa? Lesu sekali?"

Pertanyaan Tiffany sama sekali tak ia jawab. Baekhyun kembali menyumpal telinganya denganearphone miliknya dan kembali mencoret-coret asal buku kosong didepannya.

Tiffany mengerucutkan bibirnya kemudian merampas buku Baekhyun dan mencabut paksaearphone Baekhyun dari ponselnya yang ia letakkan di jas seragam Baekhyun. "Katakan, kenapa, Baekhyun?"

Baekhyun menggeleng. Ia melipat kedua tangannya diatas meja lalu menaruh kepalanya disana. Ia memejamkan matanya.

"Apa kau marah karena aku kembali berpacaran dengan Taeyeon?"

"Tidak. Pergilah, aku sedang ingin sendiri."

Baekhyun menenggelamkan wajahnya pada lipatan tangannya. Sejujurnya ia tidak mengerti apa yang salah dengannya.

Baginya, ucapan Chanyeol semalam sangat menyakitkan. Jika selama ini Chanyeol tidak punya perasaan terhadapnya, kenapa lelaki itu memberikan dirinya kenyamanan? Menciumnya? Bahkan hampir menyetubuhinya.

Apa Chanyeol hanya menginginkan tubuhnya? Apa dirinya serendah itu dimata Chanyeol?

"Hiks..." satu isakan kembali keluar dari bibirnya. Baekhyun menyumpahi dirinya yang tiba-tiba menjadi sangat cengeng. Dia akui, kalau ia memang sudah jatuh kedalam pesona gurunya itu, ia menyangka kalau Chanyeol menyukainya –mencintainya. Maka dari itu, ia berani untuk jatuh kedalam pesona Chanyeol. Namun kenyatannya tidak. Hidupnya seperti terbalik, cinta pertamanya sangat menyakitkan.

Tiffany yang baru saja ingin kembali ketempat duduknya mengurungkan niatnya ketika mendengar isak tangis dari Baekhyun. Ia berlutut disamping Baekhyun, mengintip wajah Baekhyun yang tersembunyi dibalik lipatan tangannya. "Baek..." ia menarik kursi lalu duduk disamping Baekhyun.

"Ada apa? Ceritakan padaku."

"Tiff... Sakit sekali, hiks."

Tiffany menarik tubuh Baekhyun. Ia membawa lelaki itu kedalam pelukkannya. Tangannya mengelus punggung Baekhyun dengan pelan. "Menangislah..."

Bunnybtm [Chanyeol x Baekhyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang