Ditengah keramaian tepuk tangan dalam aula sekolah, ada Baekhyun yang memandang kekasihnya penuh bangga. Manik sipitnya tidak berhenti menatap Chanyeol yang menerima piagam dan bunga karena memenangkan penghargaan guru terbaik di sekolahnya tahun ini. Bibir tipisnya membentuk senyuman manis, Chanyeol di depan sana terlihat sangat tampan saat memberikan pidato kemenangannya. Ingin rasanya Baekhyun berlari menuju Chanyeol kemudian mencium pipi kekasih tingginya itu karena gemas.
"Tiff," panggil Baekhyun pada teman di sampingnya. "Hari ini kau sibuk?"
"Hm..." Tiffany mengerutkan keningnya untuk mengingat. "Aku ingin pergi dengan Taeyeon. Kenapa?"
"Aku ingin meminjam sesuatu. Nanti aku kerumahmu sebentar, ya?"
"Oke. Nanti pulang sekolah bareng."
Senyuman lebar terlihat di wajah Baekhyun. Lelaki mungil itu memeluk tubuh Tiffany karena senang. "Kau memang teman terbaik, Tiff!"
Tanpa diketahui olehnya, sepasang mata menatap tajam kearahnya.
.
.
Dengan bermodalkan internet, Baekhyun menatap puas makanan yang telah tersaji di atas meja makan. Meskipun rasanya tidak seenak masakan restorant ataupun buatan ibunya, setidaknya masakannya tidak memiliki rasa yang buruk. Lagipula dia juga hanya masak masakan yang simple. Hanya omelet daging sapi dan sup ayam.
Baekhyun bukan orang yang tidak pernah berurusan dengan dapur, jika memasak telur goreng ataupun mie instan itu sudah biasa untuknya. Tapi ini adalah sup ayam pertama dalam hidupnya. Dan dia merasa bangga. Ia harap, Chanyeol akan menyukainya.
Alasan dirinya masak hari ini adalah sebagai kado untuk Chanyeol yang sudah memenangkan penghargaan di sekolahnya dan juga sudah membuatnya bangga.
Walaupun sebenarnya hadiah utamanya bukan masakannya.
Telinga Baekhyun dapat mendengar suara pintu terbuka. Ia yakin kalau itu Chanyeol. Kekasihnya itu pulang terlambat karena harus menghadiri pesta kecil dengan para guru. Dengan terburu-buru, Baekhyun duduk pada posisi yang sudah ia rundingkan oleh Tiffany. Duduk di atas meja makan.
"Chanyeol, kau sudah pulang?" Ucap Baekhyun lembut. Bibirnya membentuk senyuman manis, dan matanya menatap wajah Chanyeol. Baekhyun membentuk seringai tipis melihat wajah kaget Chanyeol.
"Baekhyun? Kenapa kau disini?"
Senyuman Baekhyun seketika luntur. Ia merotasikan bola matanya lalu menatap Chanyeol sebal. "Apa-apaan pertanyaanmu? Kau tidak suka aku berada disini?"
"B-bukan begitu, sayang..." Chanyeol berdehem pelan kemudian mendekat kearah Baekhyun yang tengah duduk sambil menyilangkan kakinya. Sekuat mungkin Chanyeol membuat suaranya terdengar normal, tidak bergetar. "A-aku beru saja ingin menyuruhmu datang kemari."
Senyuman Baekhyun kembali hadir. Kelinci mungil itu melompat dari meja makan kemudian memeluk leher Chanyeol, membuat tubuh mereka menempel. "Aku membuatkan makan malam untukmu, sebagai hadiah kau menang piagam hari ini~" jemari lentik Baekhyun menunjuk kearah makanan yang telah ia susun di meja makan.
Sedangkan Baekhyun yang tengah bicara dengan nada senang, Chanyeol menegang di depannya.
Bagaimana tidak?
Ketika dirinya masuk, manik bulatnya sudah melihat tubuh putih dan mulus kekasihnya hanya menggunakan apron. Benar-benar hanya apron putih yang menutupi hingga pangkal pahanya. Tidak ada kain apapun. Membuat pantat bulat Baekhyun terlihat jelas di matanya. Belum lagi sebuah bando telinga kelinci dipakai Baekhyun. Membuat kekasihnya terlihat seksi dan menggemaskan dalam waktu bersamaan.
Ketika Baekhyun mendekat dan memeluknya, Chanyeol sudah tidak dapat menahannya lagi. Nafasnya mulai memberat, hingga tangannya sudah ia letakkan melingkar pada pinggang Baekhyun. "Terima kasih, sayang," Chanyeol mencium belakang telinga Baekhyun, membuat kekasih mungilnya itu tertawa geli.
"Jadi Chanyeol," Baekhyun melepas pelukkannya kemudian berjalan mundur satu langkah menjauhi kekasih tingginya. Manik sipitnya menatap Chanyeol, memberikan tatapan menggodanya. "Kau ingin makan dulu, mandi dulu, atau..." Baekhyun menggantungkan kalimatnya. Si kelinci kembali duduk di atas meja makan. Duduk di depan Chanyeol, tanpa melepas pandangannya "Atau... memakanku?" Ucapnya setengah mendesah. Bibirnya membentuk seringai tipis, kakinya ia buka perlahan. Hingga apron putih yang di pakainya hanya menutupi penisnya.
"Yang mana yang kau pilih, Dad?"
.
.
"Kira-kira apa yang dipilih Daddy Chanyeol, ya?" -Bbh
"Hmmmm..." -Pcy
Lanjut gak nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunnybtm [Chanyeol x Baekhyun]
FanfictionHalo selamat datang di blog milik Bunnybtm :3