-trois-

24.4K 3.2K 345
                                    

Ppalli ppalli pihae right
Cherry bomb feel it yum 🎶


Alarm pagi ini udah bunyi.

As usual, Ahra selalu cek hp di pagi hari. Bukan karena ada yang chat sih, cuma memastikan aja. Namanya juga manusia, banyak berharapnya, kesampaian enggak.




Tapi

Pagi ini beda

Karena




















LUCAS NGELINE AHRA!

GILA.


Line

Lucas Wong : Pagi Ahra.
Semangat ya kuliahnya.
Semoga ketemu wkwk

Ji Ahra : Pagi juga.
Lo juga ya semangat HEHE


Ahra nggak lagi mimpi kan? AH ALAY. Mungkin efek karena ini pertama kalinya ada cowok yang pagi pagi udah ngechat buat nyemangatin Ahra, bukan buat tanya tugas.


🦁🔥

"Ahra! Ara! Cepet turun! Gue tunggu di mobil!" Teriak bang Hansol.

Ahra dan Ara pun lari lari turun tangga. Mereka gamau ditinggal bang Hansol untuk kesekian kalinya dengan moto "irit budget."

"Ko, nanti kita ga langsung pulang ya. Ahra, Ara, Haechan, sama Mark, mau main dulu." ijin Ahra.

"Mau kemana? Sampai jam berapa? Main naik apa? Yang nganterin pulang siapa?" Tuh kan bang Hansol kalau tanya langsung spam.

"Sampai jam 8 mungkin. Mau ke The Park. Naik mobilnya Mark. Yang nganterin pulang Mark."

"Jangan malem-malem dek! Kalian itu cewek, ga baik keluar malem. Sampai jam 7 aja ya, abang yang jemput." kata bang Hansol.

"Hah?!" Teriak Ahra dan Ara barengan.

"Kita udah kuliah kali bang."

Ko Hansol mah emang gini. Over protective.
Kalau gini kapan Ahra punya pacarnya?



🦁🔥


"Pagi Ra." sapa Haechan.

"Pagi juga." jawab Ahra sama Ara.

"Apaan sih Ara ikut jawab aja! Orang gue nyapa Ahra."

"Ya lo kan manggilnya Ra, ya gue merasa terpanggil lah."

"Dih dasar ge-er."

"Udah udah berisik lo pada. Masih pagi juga." Sahut Mark.

"Eh Mark! Kapan lo dateng? Kantin kuy!" ajak Haechan.

"Kuy!"

Mereka berempat pun akhirnya ke kantin, padahal ini masih pagi dan entah kantin udah buka atau belum.


"Mbak, gado-gado 1, es teh 1, gorengannya 5000." pesen Haechan.

"Mbak, nasi ayam 1, es lemon tea 1 ya." pesen Mark.

"Mbak, es cappuccino 2 ya." pesen Ahra.

Kemudian mereka duduk di meja kantin yang paling pojok, as usual.

"Eh Chan, lo kenal Lucas anak sastra China nggak?" tanya Ahra.

"Oh, Yukhei maksud lo?"

"Bukan.. Lucas."

"Wong Lucas kan?"

"Bukan, Lucas Wong."

"YAELAH AHRA ITU CUMA DIBALIK!"

"Hehe.."

"Dia nama aslinya Wong Yukhei."

"Oh ya itulah pokoknya. Kenal kagak?"

"Tau doang sih, kenal kagak."

"Hmm.."

"Kenapa? Lo suka dia ya?"

"Lah? Nanya doang??"

"Sejak kapan lo Ra deket sama Lucas?" Sambung Mark sambil makan.

"Gue nggak deket kok. Baru kenal aja. Itu kenal juga karena dia salah telephone gue."

"Lah/? Kok bisa? Gimana ceritanya?"

Ahra pun cerita dari a-z ke mereka.

"Wih.. Baru kenal langsung diajak main lo? Lucas ngegas juga ya."

"Ciie akhirnya Ahra laku."

"Asyique!"

"Ahra udah gede gengz!"

Dan ocehan mereka lainnya.


Jam udah menujuk pukul 09.00, artinya kelas bentar lagi bakal dimulai.

"Ayo balik kelas!" Ajak Ara.

Mereka berempat pun jalan ke kelas. Tapi waktu Ahra sampai di depan kelas sastra China, Ahra denger kayaknya ada yang manggil namanya.

"JI AHRA!!"

Ahra pun langsung memalingkan pandangan ke arah suara. Tapi nihil, nggak ada orang. Siapa sih iseng banget. Tapi waktu Ahra balik ke arah semula, Ahra nabrak seseorang dan hampir jatuh.

Di depannya ada sesosok一



//ASTAGA MAKHLUK TAMPAN APA YANG SEDANG AHRA TEMUI???//

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

//ASTAGA MAKHLUK TAMPAN APA YANG SEDANG AHRA TEMUI???//


"Hai gue Lucas! Lo Ji Ahra kan?" kata Lucas sambil mengulurkan tangannya.

"Hai juga.. Iya gue Ahra." Jawab Ahra sambil balas uluran tangannya.

"Yaudah, sampai ketemu nanti ya."

"Hm okay."

Ahra pun ninggalin Lucas dan menuju ke kelas.


SENENG PARAH, HEHE.

Stay -LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang