-vingt trois-

8.7K 1.5K 66
                                    

"I know what you feel, Ra." Kata Ara sambil meluk Ahra.

Jadi setelah kejadian semalem, paginya Ahra langsung lepasin semua bebannya. Dia langsung curhat ke Ara, satu-satunya orang yang dia percaya banget.

"Gue nggak tau harus bilang apa. To be honest, gue nggak bisa ngasih lo solusi apapun karena gue juga bingung. Jalani aja dulu semuanya, Ra." Tambah Ara.

Ahra cuma ngangguk-ngangguk.







"Loh Ra? Kalian belom siap-siap? Ayo! Semuanya udah di halaman noh." Kata Jungwoo yang tau tau masuk kamar mereka.

"Iya iya ini mau ke depan." Jawab Ara.













"Lucas mana Ra?" tanya Mark.

"Lah? Nggak tau gue." jawab Ahra.

"Parah nih, Sohyun juga nggak ada."



OH GOOD DAMN



"Bodo ah. Gue pingin menikmati liburan, gak mau cemburu cemburuan gini." jawab Ahra berusaha santai.





"Pagi Ji Ahra.."

Lucas ternyata.

"Dari mana sih?" tanya Ahra.

"Ini habis beli wedang ronde." Jawab Lucas sambil nunjukin wedang ronde yang dia beli.

"Sama Sohyun?"

"Emm一iya hehe."

"Oh."

"Kenapa? Ahranya Lucas cemburu?"





"Dih?"

"Udahlah gak usah ngelak. Tatap mata gue coba."



YAH AHRA SUDAH MENYUBLIM



"Jawaban buat kemarin malem masih sama kayak yang dulu. Gue pilih kita hts kayak gini, supaya nggak pernah ada kata putus diantara kita."

Ahra diem. Bingung harus gimana.

Kalau dipikir pikir lagi yang dibilang Lucas bener sih, nggak ada salahnya juga kan buat percaya? As he said一 "percaya sama gue, itu bakal jawab semua keraguan lo akan gue."







"Woy gue beli wedang ronde nih. Ayo minum dulu mumpung masih anget!" teriak Lucas ke yang lainnya.

Setelah minum wedang ronde, mereka jogging. Asik nih ya jogging dengan pasangan masing masing. Jomblo harap minggir.



"Masih berkabut gini ya? Dingin." kata Ahra.

"Kode minta peluk apa gimana sih?" tanya Lucas.

"Dih?? Enggaklah. Ya kali jogging sambil pelukan, kan ga lucu."

"Terus maunya dipeluk kapan?"

"Kalau lo udah halalin gue."

"CIIIAA NGAREP BANGET NIH AHRA DIHALALIN LUCAS??"

"I一i一h! Y一ya ng一ngga gitu juga!" kata Ahra sambil mukul lengan Lucas.

Yang dipukul cuma senyum senyum doang.





-+30 menit mereka jogging keliling Tawangmangu. HAHA GAK LAH PATAH TU KAKI KELILING TAWANGMANGU. Gila ya, itu jogging apa ngapain sih.

Sekarang mereka lagi nongkrong di warung makan pinggir jalan. Ada yang makan sate kelinci, ada yang makan soto, ada yang makan bubur, macem macem deh pokoknya.

"Khusus pagi ini, gue deh yang bayarin makanannya." kata Haechan.

"WOY DEMI APA? SEORANG HAECHAN MAU NRAKTIR? GUE NGGAK SALAH DENGER KAN?" teriak Ahra heran.

"Serius lah. Anggep aja pj gue sama Herin."

"Nah gitu tuh sahabat, gak temen macam lu Mark." Sindir Ara.

"IYA TUH. PUNYA CEWEK BARU KAGA BILANG BILANG." tambah Haechan.

"Lah? Gue kan udah minta maaf?" kata Mark.

"Permintaan maaf diterima asal lo mau bayarin setiap kali kita makan selama disini. Setuju?" tawar Haechan.

"Yaudah iya iya." Jawab Mark pasrah.

"UNCHHH SAYANG MARK!!" kata mereka semua.

"Jir malu maluin lo semua." protes Mark.

"Lucas gamau pj juga?" kode Jungwoo.

"ANYING LO BERDUA UDAH PACARAN?" teriak Ara.

"ENGGAK WOY. APASIH??" bales Ahra.

"Gue jajain aja, ngga usah nunggu jadian soalnya gue nggak bakal pacaran sama Ahra." jawab Lucas santai, yang otomatis bikin semua mata tertuju ke dia.

Bingunglah ya mereka sama maksudnya Lucas.

"Kalau nunggu gue pacaran sama Ahra sih mungkin engga, soalnya gue mau langsung nikahin Ahra aja hehe.." lanjut Lucas.

"WOY INI KOK YANG MELELEH GUE??" protes Ara.

Ahra cuma senyum senyum gaje. Udah terbang nih tolong.

Stay -LucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang