BAB V: Coincidence?

4.9K 416 21
                                    

"Ya! Hwang Sin Bi!" pekikan suara Soo Jung terdengar keras begitu wanita itu masuk ke dalam rumah.

Sang pemilik nama menggeliat pelan dalam tidurnya. Kedua matanya mengerjap-ngerjap. Mulai membiasakan cahaya yang masuk pada penglihatannya. Lalu ia terduduk, menoleh dan mendapati Soo Jung tengah berdiri di ambang pintu--memelototi dirinya dengan tampang khawatir.

"Mengapa kau bisa tidur di sini? Mengapa tidak tidur di kamarmu?" tanya Soo Jung sakartis setelah ia menghampiri Sin Bi. Wanita cantik itu lantas berjongkok di depan adiknya. "Sin Bi-ya, jawab pertanyaan kakak!"

Sin Bi tidak bereaksi. Wajahnya menunjukkan kebingungan. Kepalanya celingak celinguk. Semalam ia tidur tidak dalam posisi seperti ini. Dan ada satu yang hilang... Di mana Jung Kook? Seingat Sin Bi, laki-laki itu masih ada di rumahnya semalam. Apa Jung Kook telah pulang sebelum ia bangun? Lalu, kenapa Jung Kook tidak membangunkannya dan berpamitan dengannya? Bahkan Jung Kook tidak mengucapkan terima kasih sama sekali setelah Sin Bi membantunya! Dasar bocah sialan!

Tanpa menyahut pertanyaan Soo Jung, Sin Bi mengecek mesin pencuci pakaian. Takut-takut kalau pakaian laki-laki itu tertinggal di rumahnya. Dan hasilnya nihil. Justru Sin Bi menemukan kaos putih dan celana merah yang dipinjam Jung Kook semalam. Ada di dalam mesin cuci.

"Ya! Sin Bi-ya, kau tidak mendengarku?" Soo Jung mengikuti langkah Sin Bi.

"Eonni... Jam berapa sekarang?" Sin Bi bertanya. Tampak bibirnya putih pucat. Bibirnya bergetar saat ia sedang berbicara.

"Bi-ya, kau sakit?!" suara Soo Jung nyaris histeris.

Alih-alih mempedulikan Soo Jung, Sin Bi kembali ke ruang tamu. Melihat jam yang tergantung di dinding. Jam dinding menunjukkan pukul 9 pagi. Sial, ia terlambat sekolah! Sangat terlambat. Sedangkan pelajaran pertama dimulai pukul 7 pagi.

Sin Bi segera mengecek ponselnya yang masih ada di dalam tasnya. Semalam sesampainya di rumah, gadis itu tidak sempat membereskan barang-barang dari tas kecilnya. Termasuk ponselnya sendiri. Ini semua karena Jung Kook--lelaki menyebalkan itu.

Ponsel Sin Bi mati karena kehabisan daya. Sin Bi berdecak sebal. Lalu ia bergegas mengisi daya ponselnya dengan mencolokkan charger pada ponselnya.

Setelah itu ia segera mengambil handuk putihnya. Bersiap untuk mandi. Gerakannya terhenti tatkala Soo Jung masuk ke dalam kamarnya.

"Kau mau ke mana?"

"Sekolah,"

Sebelum Sin Bi sempat bergegas menuju kamar mandi, Soo Jung menahan pergelangan tangannya. "Kau sedang sakit, bi-ya. Kakak tak akan biarkan kau pergi ke luar dulu. Termasuk ke sekolah." ujar Soo Jung setelah ia menempelkan punggung tangannya di kening sang adik.

"Tapi--"

"Suhu badanmu panas. Istirahat lah. Kakak akan buatkan sarapan untukmu,"

Soo Jung berkata dengan lembut. Dalam keadaan seperti ini, sosok keibuan Soo Jung muncul begitu saja. Karena--sejak ditinggal kedua orang tuanya, wanita itu telah terbiasa mengurus Sin Bi. Apalagi ketika adiknya itu sakit, perhatian Soo Jung pada Sin Bi bertambah dua kali lipat. Kepedulian Soo Jung bertambah ekstra. Dan Soo Jung tidak akan melayani pelanggannya untuk sementara waktu hanya karena ingin merawat Sin Bi di rumah.

Tears (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang