Takdir memang tidak dapat kita prediksi. Tapi aku sangat bersyukur pada Tuhan karena telah mempercayakan dirimu menjadi milikku seutuhnya.
-Jeon Jung KookAku bahagia. Namun sepertinya kata bahagia tidak cukup kuat untuk menafsirkan betapa aku bahagia menjadi milikmu.
-Hwang Sin BiTerkadang kita harus mengambil hikmah dari pengalaman. Seperti halnya diriku; aku melepaskanmu untuk yang lain, dan membiarkan cinta yang baru datang ke dalam hidupku.
-Kim Tae HyungTerima kasih sudah memberiku kesempatan untuk berada di sisimu. Akan aku hapus luka yang ada di hatimu.
-Hwang Ha Na***
Aroma tubuh seorang Hwang Sin Bi setiap pagi sudah menjadi candu bagi Jung Kook dan membuat pria itu ketagihan. Rasanya setelah gadis yang telah resmi menyandang sebagai istrinya itu keluar dari kamar mandi--nafsu Jung Kook berkobar. Seolah ingin menerkam Sin Bi habis-habisan. Apalagi saat melihat Sin Bi hanya mengenakan handuk mandinya.
"Jeon...," lirih Sin Bi tak berdaya kala Jung Kook tiba-tiba memeluknya dari belakang dan mencium tengkuknya dalam posisi berdiri. Sebelumnya Sin Bi tengah meneliti dan mengukur gaun musim dingin buatannya.
Pikiran Sin Bi buyar kala Jung Kook tak juga berhenti. Justru pria itu terus melancarkan aksinya dengan terus menghujani tengkuk Sin Bi dengan berbagai kecupan bibirnya. Refleks tubuh Sin Bi menggelinjang sempurna. Susah payah Sin Bi meletakkan penggaris yang dipegangnya ke atas meja.
Ketika Sin Bi berbalik, pria yang telah menjadi suaminya itu lantas meraup bibir cherry nya. Melumatnya tanpa ampun. Tak memberikan kesempatan bagi Sin Bi untuk menghirup oksigen.
Sembari meremas buah dada Sin Bi, Jung Kook menyelipkan lidahnya ke mulut Sin Bi. Otomatis mulut Sin Bi terbuka dan menerima juluran lidah Jung Kook. Kedua insan itu saling melumat, mengecap, dan mengaitkan lidah.
Desahan dan erangan nikmat keluar dari mulut kecil Sin Bi kala tangan Jung Kook menelusup ke dalam celana dalam Sin Bi. Menekan pusat sensitif yang ada di bawah sana. "Jeon... Sshh...,"
Jung Kook tersenyum miring kala mendapati istrinya sudah sangat basah. "Lets move."
Dan ketika pasangan suami istri itu hendak melanjutkan aktivitas mereka, terdengar teriakan Ha Na dari luar.
"ASTAGA HWANG SIN BI, JEON JUNG KOOK! KALIAN TEGA MEMBIARKAN JEON SHAN BERMAIN SENDIRIAN DI RUANG TAMU?!"
Mendengar itu lantas Sin Bi mendorong tubuh Jung Kook. Mendelik tajam pada Jung Kook yang tak merasa bersalah sama sekali.
"Jeon! Kau ini gila atau apa?!"
Alih-alih minta maaf, justru Jung Kook dengan santai mengedikkan kedua bahu. Selanjutnya Jung Kook malah ingin memagut kembali bibir ranum Sin Bi.
Sin Bi tak serta merta menerima begitu saja. Ia dorong keras tubuh Jung Kook hingga hampir terjatuh ke lantai.
"Kau jahat sekali, Hwang." rengek Jung Kook selayaknya anak kecil yang tidak dibelikan mainan.
"Bodoh! Aku kan sudah bilang untuk menjaga Jeon Shan sebentar!" balas Sin Bi sengit. Detik berikutnya Sin Bi beranjak dari kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears (COMPLETED)
FanfictionATTENTION KHUSUS 17+(!!!) Jung Kook-laki-laki dingin yang suka mengintimidasi orang lain. Dia seorang badboy. Anak orang kaya dan populer di sekolah. Bagi pria berumur 18 tahun itu, bergonta-ganti pasangan adalah hal yang biasa baginya. Bahkan kebut...