Jika mencintaimu sesakit ini,
aku tidak akan pernah membiarkan hatiku jatuh padamu
Namun, aku tak punya alasan untuk berhenti mencintaimu
Sebab aku juga tak punya alasan saat aku mulai jatuh cinta padamu
***
Sudah sejak satu jam yang lalu Soo Jung berada di ruang operasi. Dokter dan perawat yang menangani belum juga keluar dari sana. Sin Bi duduk di depan ruang operasi. Menunggu penanganan Soo Jung selesai.
Kedua tangan gadis itu saling bertaut. Bercak merah masih ada di tangannya. Sin Bi sama sekali tak berniat untuk membersihkan tangan. Kepalanya terus tertunduk dalam. Matanya tertutup. Dalam hati ia selalu memohon kepada Tuhan supaya Soo Jung selamat. Gadis itu tidak sendirian, sedari tadi Tae Hyung ikut menemaninya menunggu.
Tae Hyung melirik Sin Bi, terlihat tubuh gadis itu gemetar. Tangan pemuda itu terangkat ke atas, hendak memegang pundak Sin Bi. Namun tangannya mengambang di udara. Ingin sekali ia merengkuh Sin Bi erat. Mengatakan jika semuanya akan baik-baik saja. Tapi ia mengurungkan niatnya. Sebab--dia sadar siapa gadis yang ada di sampingnya ini. Sin Bi adalah kekasih sahabatnya sendiri.
Meski begitu, perasaan Tae Hyung pada Sin Bi tak pernah berubah sedikit pun dari dulu. Sin Bi berhasil menarik pusat kehidupan seorang Kim Tae Hyung. Sebelum insiden penyelamatan Sin Bi di minimarket malam itu, Tae Hyung benar-benar mempunyai sikap apatis terhadap perempuan. Padahal--banyak sekali perempuan di sekolah Geumdo yang berusaha menarik perhatian pemuda itu. Tapi sekarang justru Tae Hyung hanya peduli pada satu gadis--Hwang Sin Bi.
Benar. Diam-diam Tae Hyung menyimpan rasa ini sendirian selama hampir dua tahun. Bahkan Sin Bi saja tidak ingat jika dia pernah menyelamatkan Tae Hyung. Hanya Tae Hyung yang sampai sekarang mengingat setiap detail insiden di minimarket waktu itu.
Kalian pasti bertanya-tanya mengapa tiba-tiba Tae Hyung bisa ada di rumah Sin Bi dan membawa polisi? Sama seperti Jung Kook, diam-diam Tae Hyung mencari segala informasi tentang Sin Bi. Bedanya Tae Hyung telah lebih dulu mengetahui segalanya tentang gadis itu.
Berkat bantuan ayahnya yang bekerja sebagai komisaris jenderal kepolisian, Tae Hyung dapat memanggil cepat polisi yang bekerja di sekitar rumah Sin Bi. Jika ditanya bagaimana Tae Hyung tahu ada insiden penusukan di rumah gadis itu, Tae Hyung mempunyai banyak informan alias mata-mata. Saat menunggu di depan kelas Sin Bi, sebenarnya Tae Hyung sudah tahu ada peristiwa buruk menimpa Soo Jung. Berkat informasi yang dia terima dari informan bernama Kim Seok Jin.
Jangan samakan Tae Hyung dengan stalker. Pemuda itu hanya mengecek bagaimana keadaan Sin Bi. Bahkan Tae Hyung juga tahu saat Jung Kook menginap di rumah Sin Bi waktu itu. Siapa lagi kalau bukan Seok Jin yang memberi tahu.
"Sin Bi-ya, apa kau ingin makan sesuatu? Biar aku yang belikan," akhirnya Tae Hyung membuka suara. Setelah selama satu jam suasana sunyi menyelimuti mereka.
Kepala Sin Bi menggeleng kecil. "Nafsu makanku tidak ada di saat kakakku sedang sekarat,"
Ada perasaan nyeri yang menjalar pada diri Tae Hyung tatkala melihat gadis yang ia sayang bertingkah seperti tak punya semangat hidup. Bibir gadis itu memutih, wajahnya pucat pasi.
"Setidaknya bersihkan tanganmu dulu." Tae Hyung memegang tangan Sin Bi yang masih dipenuhi cairan merah.
Lagi-lagi, Sin Bi hanya menggeleng. Tae Hyung tak berusaha membujuk gadis itu lagi. Mungkin saat ini Sin Bi memang tidak berniat melakukan apapun. Tentu saja--saat ini dia hanya memikirkan keselamatan sang kakak. Satu-satunya keluarga inti yang dia punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears (COMPLETED)
FanfictionATTENTION KHUSUS 17+(!!!) Jung Kook-laki-laki dingin yang suka mengintimidasi orang lain. Dia seorang badboy. Anak orang kaya dan populer di sekolah. Bagi pria berumur 18 tahun itu, bergonta-ganti pasangan adalah hal yang biasa baginya. Bahkan kebut...