Kaki kecil Sin Bi mengambil langkah cepat keluar dari gondola. Sesampainya di luar gedung Seoul N Tower, kepalanya bergerak menoleh ke kiri dan kanan dengan cepat. Jung Kook sudah tidak ada di sana. Motornya pun sudah tidak terlihat lagi di parkiran. Sin Bi mendesah berat.
"Sudah pergi? Dasar bocah itu!" maki Sin Bi sendirian.
Sebenarnya ada hal yang masih ingin Sin Bi tanyakan pada pemuda itu. Ia juga ingin mengatakan sesuatu yang belum sempat terucap. Meski kecewa, ia tidak bisa berbuat apapun. Jung Kook--playboy nomor satu di sekolah dengan secara terang-terangan menyatakan perasaannya di hadapan anak-anak sekolah. Pemuda itu juga berusaha meyakinkan Sin Bi bahwa perasaannya tulus pada gadis itu.
Walau pada awalnya Sin Bi berusaha mengelak dan menghindar, namun usaha keras Jung Kook yang selalu ada di sisi gadis itu, membuat keraguan yang sempat ada di hati Sin Bi--kini menghilang. Seutuhnya tanpa tersisa.
Sin Bi tidak peduli pada kenyataan bahwa Jung Kook pernah berhubungan intim dengan wanita lain. Tidak peduli lagi apa kata anak-anak yang selalu menyebutnya "Wanita Simpanan Jung Kook". Yang pasti sekarang, gadis itu menyadari satu hal--Jung Kook telah menjadi penyembuh lukanya.
Setelah melihat tulisan di gondola, entah kenapa Sin Bi bisa merasakan ketulusan perasaan Jung Kook padanya. Mungkin bagi orang lain, itu hanya hal yang tidak penting. Namun bagi Sin Bi, itu mempunyai makna tersendiri. Karena ia tahu, Jung Kook bukan tipe orang romantis.
Selama ini Jung Kook selalu memaksa Sin Bi untuk pergi berkencan. Tapi Sin Bi tak pernah satu kali pun menanggapi ajakan pemuda itu. Dari cara Jung Kook yang terkesan memaksa, membuat Sin Bi berpikiran bahwa seolah-olah ia wanita gampangan. Namun sesungguhnya itu semua karena Jung Kook tidak tahu bagaimana cara mengajak kencan dengan cara romantis.
***
Soo Jung duduk terdiam dengan kaki tertekuk di ruang tamu. Ia tidak bisa berpikir jernih sekarang. Sehun baru saja pergi beberapa menit yang lalu. Perkataan Jung Kook kembali berputar lagi di kepalanya. Sin Bi nyaris saja diperkosa kemarin. Ini semua salahnya. Tidak seharusnya ia menerima permintaan Sang Joo untuk melayaninya di rumah waktu itu.
Sudah sehari Sin Bi tidak pulang ke rumah. Soo Jung telah mencoba menelpon sang adik, tapi sepertinya Sin Bi memang sedang menghindar darinya. Dan Sehun baru saja meninggalkan rumahnya beberapa menit yang lalu. Pria itu bersikeras meminta menginap di rumah Soo Jung dengan alasan ingin menjaganya. Dan benar saja, yang dilakukan Sehun semalaman hanya mendengarkan tangisan Soo Jung, menenangkan wanita itu, dan membuatkan makanan.
Soo Jung beranjak dari duduknya. Kakinya melangkah mendekati kamar Sin Bi. Tangannya bergerak membuka kenop pintu dan masuk ke dalam. Lalu Soo Jung duduk di tepian tempat tidur Sin Bi. Tangan Soo Jung meraba kasur sang adik. Teringat akan masa-masa kecil yang tak akan mungkin bisa terulang lagi.
Sewaktu masih kecil, Soo Jung tidur berdua dengan Sin Bi di kamar yang sama. Dulu Sin Bi takut tidur sendirian. Meski sebenarnya Soo Jung mempunyai kamar sendiri, namun Sin Bi selalu saja meminta sang kakak untuk menemaninya tidur di kamar.
Wanita cantik bak dewi itu tersenyum kecil saat teringat di mana Sin Bi menangis ketakutan setelah Soo Jung menceritakan kisah hantu menyeramkan padanya. Lalu Sin Bi pernah merajuk pada sang ibu karena hanya ingin mempunyai sepatu yang serupa dengan Soo Jung.
Andai waktu bisa diputar kembali, Soo Jung ingin memperbaiki semuanya. Soo Jung merutuki dirinya sendiri karena menjadi penyebab kedua orang tuanya meninggal. Kala itu kedua orang tuanya sedang ada pertemuan bisnis di Cina. Soo Jung marah pada mereka, dan meminta mereka pulang untuk merayakan hari ulang tahunnya. Ibu dan ayah Soo Jung pun menyanggupi keinginan sang anak dengan memesan tiket pemberangkatan malam itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears (COMPLETED)
FanficATTENTION KHUSUS 17+(!!!) Jung Kook-laki-laki dingin yang suka mengintimidasi orang lain. Dia seorang badboy. Anak orang kaya dan populer di sekolah. Bagi pria berumur 18 tahun itu, bergonta-ganti pasangan adalah hal yang biasa baginya. Bahkan kebut...