Mengapa Tuhan mempersatukan kita jika pada akhirnya kita
tidak ditakdirkan untuk bersama?
Alasanku bertahan hanya satu;
Karena ku tahu, kau hanya untukku***
Tae Hyung turun dari mobilnya, menderapkan kakinya menuju kelas 3-2 yang terletak di lantai dua. Saat menaiki tangga, tiba-tiba saja ia terhenti tatkala mendengar dua perempuan sedang meributkan sesuatu. Terlebih indra pendengarannya menangkap nama Sin Bi disebut dalam pembicaraan mereka.
"Kita ikuti saja perintah Na Na. Cepat kirimkan pesan itu pada Sin Bi!" titah Da Nee kepada temannya yang nampak memegang ponsel.
"Bagaimana kalau dia melapor pada guru? Atau kepala sekolah?" balas Jin Ri tak yakin.
"Sin Bi tak mungkin mengadukan pada pihak sekolah. Terlebih ketika dia melihat Jung Kook sedang berhubungan dengan Na Na, dia pasti akan shock berat," usul Da Nee meyakinkan. Dan Tae Hyung dapat melihat Da Nee mangambil ponsel dari tangan Jin Ri, mengetikkan sesuatu di layarnya, dan memencet tombol kirim.
"Beres!" kata Da Nee lega.
Tak tahan lagi, akhirnya Tae Hyung menghampiri dua perempuan tersebut.
"Apanya yang beres?" mata elang Tae Hyung tampak mengintimidasi. Baik Da Nee maupun Jin Ri langsung membeku seketika. Tak dapat menjawab pertanyaan pemuda itu.
Dan dengan cepat Tae Hyung merampas ponsel yang tengah digenggam Da Nee. Gadis itu diam saja. Tak bereaksi karena terlalu takut melihat ekspresi Tae Hyung yang seperti benar-benar mengeluarkan aura marah.
Tae Hyung membaca sebaris kalimat yang telah dikirimkan pada Sin Bi. Lantas wajah Tae Hyung tampak berubah apatis.
"Sesuatu yang spesial? Apa maksudnya?"
"Ngg... Itu...," sahut Da Nee terbata.
"Cepat jawab!"
"Na Na dan Jung Kook...," giliran Jin Ri yang menjawab. Tapi jawaban gadis itu tergantung. Tanpa mengulur waktu, Tae Hyung berlari begitu saja setelah sebelumnya dia melemparkan ponsel Da Nee ke sembarang arah. Membuat ponsel itu terhempas dan terjatuh di lantai.
Da Nee memekik tertahan. "Ponselku!!"
.
.
.
.Kaki panjang Tae Hyung berlari secepat yang ia bisa. Ia benar-benar seperti kesetanan. Tempat pertama yang ia tuju adalah kelas gadis itu. Namun--ketika hanya mendapati tas Sin Bi yang ada di bangku, Tae Hyung mengacak rambutnya gusar. Terlebih tas Jung Kook juga sudah ada di bangkunya.
Umji mengerutkan kening tatkala melihat Tae Hyung yang tiba-tiba datang ke kelasnya, menghampiri bangku Sin Bi sebentar, lalu berlari keluar. Umji yakin pasti tidak ada yang beres. Atau jangan-jangan sahabatnya itu telah mengetahui rahasia yang seharusnya tidak diketahui?
Sebenarnya Umji sudah tahu bahwa Jung Kook kembali mempunyai hubungan dengan Na Na. Ia sengaja tidak cerita pada Sin Bi. Ia ingin menjaga perasaan gadis itu.
Matanya bergerak gusar mencari sosok gadis yang sangat familiar baginya. Tae Hyung terus berlari. Kali ini tujuannya adalah kelas kosong belakang sekolah. Ia berharap semoga Sin Bi belum ada di sana. Atau jika bisa, semoga gadis itu tidak akan pernah ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears (COMPLETED)
FanfictionATTENTION KHUSUS 17+(!!!) Jung Kook-laki-laki dingin yang suka mengintimidasi orang lain. Dia seorang badboy. Anak orang kaya dan populer di sekolah. Bagi pria berumur 18 tahun itu, bergonta-ganti pasangan adalah hal yang biasa baginya. Bahkan kebut...