[5] BLIND MAIDEN

173 13 0
                                    

Firstly Published :

BTS Fanfiction Indonesia [Grup Facebook] 

Jung Hoseok || Horror || T+ || Ficlet || 850 Words

Don't be plagiat, it's really mine! Hope you like it ^^ .

"Akan kujadikan kau sebagai korban selanjutnya..." 

.

.

.

"Apakah kau sudah mengunjungi situs 'The Blind Maiden'?"

"Tidak, kau sudah coba memang?"

"Belum. Tapi katanya situs itu seru, banyak sekali video rekaman kematian disana!"

Hoseok membuka matanya ketika mendengar suara-suara yang cukup keras. Dirinya langsung melirik ke depan dimana ada teman-temannya yang sedang asyik membicarakan entah apa dan sukses membuat Hoseok terbangun dari alam mimpinya tadi.

"Kau serius?! Aku juga ingin mencobanya tapi aku takut." Hoseok kali ini mengerutkan dahinya. Teman-temannya itu sedang membicarakan apa? Akhirnya karena dirundung rasa penasaran dia memilih bertanya.

"Apa yang sedang kalian bicarakan? Suara kalian sampai mengganggu tidurku." Ucapnya sedikit kesal.

"Sebuah situs misterius! Kudengar situs itu milik gadis buta yang mencari tumbal bola mata untuknya!"

'Situs milik gadis buta? Tumbal bola mata?' pikir Hoseok.

"Kau mau coba situs itu tidak Hoseok-ah?" Dan Hoseok tidak tahu harus menjawab apa mendengar pertanyaan dari teman sekelasnya itu.

.

.

.

Malam ini begitu gelap. Cahaya bulan yang seharusnya memancarkan sinar indahnya tertutup awan hitam gelap. Sudah kebiasaan saat akan menjelang waktu berlabuh ke pulau kapuk, rumah keluarga Jung akan gelap tanpa penerangan selain dari sinar rembulan yang menembus kaca jendela. Pemuda dengan surai cokelat tanah tampak berusaha untuk tidur. Namun ia tidak bisa bahkan walau hanya sekedar memejamkan mata selama 5 menit.

Cerita dari temannya tadi terus terbayang di kepalanya. Cerita tentang situs 'The Blind Maiden'. Ia menatap hampa langit-langit kamarnya, walau takut dia sejujurnya penasaran dengan kebenaran situs tersebut. Terdiam cukup lama, akhirnya Hoseok memutuskan untuk mencoba situs website tersebut. Dirinya segera bangun dan berjalan kearah meja belajar dimana notebooknya terletak. Mengambil notebook kesayangannya dan mengetik situs website  di kolom search yang menurut perkataan temannya tadi pagi adalah situs asli.

"Konyol. Sebenarnya apa istimewanya situs ini?" Gumam dirinya ketika memperhatikan sebuah halaman website dengan latar hitam.

Namun tidak sampai lima detik kemudian, Hoseok langsung membulatkan matanya. Karena tiba-tiba saja ada sebuah video berjalan dengan cepat, dengan suara ketakutan orang-orang lalu berganti dengan suara tangisan seseorang di sudut ruangan.

Keringat dingin mulai terlihat di dahi Hoseok, saat dirinya melihat dua orang pemuda berteriak di tepi jurang. Wajah keduanya menunjukkan ketakutan namun Hoseok tidak tahu apa yang membuat mereka ketakutan. Dan kali ini Hoseok hampir melempar notebooknya ketika seorang wanita berlari mendekat ke layar sambil membawa pisau berlumuran darah.

"Aku akan membunuhmu!!" Wanita itu berteriak dan layar notebook kembali hitam.

Kemudian video berlanjut, di mana terlihat seorang wanita tengah dibakar hidup-hidup dan berteriak meminta pertolongan. Setiap adegan di video itu berjalan sangat cepat dan setiap adegan itu terputar tanpa ada penjelasan yang jelas. Kini Hoseok sedikit ketakutan ketika video telah berhenti dan layar menunjukkan kata accept or reject.

Apa yang harus dia pilih?

Dengan jari yang tiba-tiba terasa gemetar, dirinya memilih tombol accept. Beberapa saat kemudian muncul sebuah video lain dengan seorang wanita berwajah mengerikan sedang menyeringai.

"Tunggu aku disana...." Ucap lirih wanita tersebut.

Hoseok tanpa sadar bangkit dari kursi dan mundur ke belakang. Nafasnya tidak karuan setelah melihat video-video tadi. Wanita itu, wanita menyeramkan itu berjalan menuju rumahnya! Tapi bagaimana bisa? Tangannya mengambil kembali notebook tersebut dan berusaha mematikannya namun sia-sia.

Ketakutan semakin menguasai dirinya ketika dalam video itu tampak wanita tersebut membuka pintu gerbang rumahnya. Hoseok saat ini ingin sekali menangis dan berteriak namun semua telah terjadi. Sedikit frustasi, akhirnya ia memutuskan membanting notebooknya tersebut.

*BRAKKK!!!

Partikel eletronik notebooknya berserakan di lantai. Anehnya walau sebagai benda itu telah rusak, layarnya tetap menunjukkan video tadi. Sedangkan wanita itu kini telah membuka pintu rumahnya dan masuk kedalam, seringaiannya bertambah lebar seolah-olah bibir itu telah robek.

"Berhenti! Kumohon berhenti!" Hoseok berteriak sambil menjambak rambutnya frustasi. Namun semuanya telah terlambat.

*CEKLEK... KRIEET...

Pintu kamarnya terbuka. Hoseok menatap pintu kamarnya ketakutan namun tidak ada siapa pun di sana selain dirinya. Beberapa sekon berjalan dan tidak ada tanda-tanda kehadiran wanita menyeramkan tadi. Sedikit lega, dilangkahkan sepasang kakinya menuju pintu kamar lalu menutup pintu tersebut. Mungkin itu sebuah tipuan yang disiapkan oleh pembuat situs tersebut, ya mungkin demikian.

Hoseok dapat menghela nafas lega dan berbalik. Mungkin dia selamat, ya mungkin. Tepat sebelum berbalik dia mendengar bisikan lirih, "Akan kujadikan kau sebagai korban selanjutnya..."

Tanpa sempat menghindar kuku panjang wanita itu melukai leher Hoseok. Luka yang lebar dan cukup dalam. Dirinya terjatuh. Ingin sekali saat ini dirinya berteriak namun sepertinya pita suaranya rusak akibat kuku wanita tersebut.

"Bersiaplah kau."

"Arrrghkkk..." Tanpa ampun wanita itu merobek kelopak mata Hoseok dan mencongkel kedua bola matanya. Wanita itu kembali menyeringai menatap sepasang bola mata berlumuran darah yang dia ambil.

Indah. Bola mata yang indah.

Wanita itu kemudian menatap melalui rongga kosong tempat matanya seharusnya berada, menyeringai ketika melihat tubuh Hoseok yang terkapar di lantai marmer putih bermandikan darah yang keluar dari mata yang telah ia congkel dan luka di lehernya.

Ia kemudian tersenyum dingin ketika mengetahui perlahan nyawa pemuda tersebut melayang akibat kehabisan darah. Wanita itu kemudian pergi sambil memegangi kedua bola mata Hoseok yang kini telah menjadi miliknya.

-THE END-

SPOOKY STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang