[BPHS;8] Basement

51 1 0
                                    

Firstly Posted

BTS Fanfiction (Group Facebook)

Park Jimin and Jeon Jungkook

Horror || T || Ficlet

Don't be plagiat, it's really mine!
Hope you like it ^^

WARNING : BASED TRUE STORY AUTHOR!!

"Berhati - hatilah ketika kalian sedang di basement,

karena di dalam kesunyian dan kegelapan ada sesuatu yangmengintaimu..."

.

.

.

"Kenapa harus ada latihan tambahan seperti ini?! Lihat kita jadi pulang malam dan harus membersihkan semuanya seperti ini! Menyebalkan!"

"Mau kau menggerutu bahkan berteriak seperti apa pun ketua tidak akan pernah membiarkan siapa pun pulang awal, hingga semua menurutnya sempurna."

Hanya derap langkah kaki dua orang yang terdengar memenuhi ruangan. Tampak keduanya begitu sibuk memindahkan barang-barang ke arah pojok ruangan dan juga ke dalam lemari. Jejak peluh menghiasi kening hingga membasahi baju mencetak tubuh otot milik kaum adam, suhu udara terasa panas di dalam ruangan ini seolah membakar keduanya.

"Hyung sudah selesai belum?!" Teriak seseorang dengan rambut cokelat sambil menyenderkan tubuhnya ke dinding, sesekali mengusap setiap peluh yang menghiasi kening diikuti gerakan menyibak helaian poni keatas.

Disisi lain ruangan, seseorang dengan rambut hitam gelap sewarna arang masih nampak sibuk dengan beberapa kardus dan menyusunnya. Setelah selesai helaan nafas lelah langsung keluar melalui respirasinya menandakan akhir dari pekerjaan melelahkan, "Selesai juga akhirnya. Kau sudah selesai Jungkook?"

Jungkook langsung menegakkan tubuhnya dan mengangguk sebagai jawaban. Sepasang iris cokelat lembut senada surainya mulai bergerak menelusuri ruangan, menjelajah tiap sudut dan ruang yang kemungkinan meninggalkan sesuatu yang terlupakan olehnya tadi.

Ketika tidak menemukan satu pun hal yang tersisa ia menolehkan kepala pada seseorang yang sejak tadi berada satu ruangan dengannya, "Sudah rapi, ayo pulang Jimin hyung. Aku lelah dan lapar."

Mendengarkan rengekan khas Jungkook, Jimin hanya mampu tersenyum kecil. Adik tingkat sekaligus adik sepupunya itu memang paling suka merengek layaknya anak kecil. Ujung mata gelap Jimin melirik jam yang terpasang di dinding, secara refleks kedua matanya melebar mendapati waktu telah menunjukkan pukul tujuh malam, "Jungkook..."

"Ya?"

"Lihat jam..." Lirih Jimin.

Jungkook mengerutkan kening waktu mendengar suara Jimin yang tiba-tiba saja mengecil seolah tengah dicekik oleh rasa takut yang kuat. Ketika ia menoleh sepasang bola mata Jungkook ikut melebar melihat jarum jam yang menunjukkan waktu, "Hyung..."

"Ayo cepat. Kita berdua harus segera pergi."

.

.

.

Dengan langkah begitu terburu-buru, dua pasang kaki berlari melewati koridor gelap dan sunyi. Seiring langkah yang diambil seluruh adrenalin terpacu. Debaran jantung meningkat dalam mengalirkan darah dan respirasi bekerja lebih meraup oksigen sebanyak mungkin ditengah rasa takut yang bergejolak. Tidak ada tanda-tanda keberadaan siapa pun yang akan ditemui dalam perjalanan membuat langkah kaki semakin cepat menyusuri tempat penuh keheningan berat mencekam. Setelah berhasil melewati koridor gelap dan turun melewati beberapa anak tangga, keduanya telah menginjakkan kaki di tempat lain.

SPOOKY STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang