[2] MIRROR

304 14 1
                                        

Firstly Published :

BTS Fanfiction Indonesia [Grup Facebook]

Kim Namjoon || Horror, Riddle || T || Ficlet || 553 words

Don't be plagiat, it's really mine! Hope you like it <3

"Jangan mencoba sesuatu jika kau tak tahu apa yang akan menimpamu nanti"

.

.

.

Namjoon melirik jam dinding di kamarnya.

Ia hampir menyerah jika saja kata 'pengecut' itu tidak terngiang-ngiang dikepalanya kembali. Ini semua gara-gara anak baru culun yang ada dikelasnya, hari ini kelasnya kedatangan seorang siswa pindahan culun juga aneh. Bagaimana tidak di saat siswa itu dibully oleh Namjoon dan beberapa temannya, siswa itu malah mengatakan sesuatu yang menurutnya aneh dan konyol. Siswa itu mengatakan urban legend tentang cermin yang saling berhadapan. Saat ini, Namjoon tengah membuktikan hal itu bahwa apa yang dikatakan siswa culun itu adalah sebuah bualan belakang.

Terkesan bodoh mengikuti ucapan siswa culun itu, tapi Nanjoon penasaran dan dia memang ingin membuktikan agar bisa menindas siswa itu lebih jauh. Namjoon menyeringai kecil memikirkan hal itu. Pukul duabelas tepat tinggal satu menit lagi. Namjoon menelan salivanya gugup entah mengapa tiba-tiba ia merasa tidak yakin. Ia sudah duduk menghadap cermin dan di belakangnya juga ada terdapat cermin dengan ukuran yang sama. Siswa culun itu mengatakan akan ada hal yang menakutkan terjadi jika seseorang duduk diantara cermin yang saling menghadap dan memantulkan satu sama lain tepat pukul duabelas malam.

Namjoon menunggu, bersiap tertawa jika hal itu ternyata hanya urban legend semata. Tapi sekali lagi ia menelan salivanya gugup karena ada segelintir rasa takut dihatinya membuatnya ingin mundur tapi ia berpikir ulang untuk mundur.

Jika ia mundur maka ia akan dikatain pengecut oleh orang lain bahkan bisa saja siswa culun itu ikut mengatainnya juga. Oh dia mana mau dikatai pengecut. Tidak! Ia harus menyelesaikan ini harus apa pun resikonya!

Waktu semakin menipis dan kembali Namjoon merasakan ketakutan itu. Tenang, ada tongkat baseball disamping kirinya membuat dia kembali berani. Tidak akan ada apa-apa jika ada hal buruk yang terjadi tinggal mengayunkan tongkat baseball itu pada siapapun yang berpotensi mencelakainya. Selesai kan?

Lampu telah padam. Kamar itu menjadi sunyi, hening dan gelap namun beruntunglah cahaya bulan purnama bersinar terang cukup untuk menerangi kamar Namjoon yang entah kenapa tiba-tiba terasa begitu mencekam atau cuma perasaan dia saja karena sedang melalukan hal gila macam ini?

Sebentar lagi.

Lima,

Empat,

Namjoon merasa jantungnya berdetak tidak normal.

Tiga,

Namjoon menarik nafasnya.

Dua,

Ditahannya nafasnya itu. Dan jangan lupakan jantungnya yang berdetak dua kali lebih cepat bahkan keringat mulai menghiasi wajahnya.

Satu!

Buru-buru Namjoon menatap cermin dihadapanya.

*DEG!

*DEG!

Tidak ada apapun. Dilanda kebingungan dan kesal, Namjoon berbalik menatap cermin dibelakangnya.

Tetap tidak ada apapun.

Baiklah Namjoon benar-benar kesal saat ini, ia segera bangun dan menendang tongkat baseball disampingnya. Berbagai macam umpatan lolos dari bibirnya ia bersumpah akan menyiksa siswa culun itu besok. Ia harusnya sudah menduga itu hanya akal-akalan saja agar siswa itu bisa lepas darinya. Namjoon pun langsung naik ke ranjangnya dan pergi untuk tidur sambil terus mengerutu tidak jelas.

Tapi apa ia tidak sadar dengan kejadian tadi? Bahwa sesungguhnya ia melupakan sesuatu yang penting. Karena apa yang ditakutkan siswa culun itu terjadi.

"Namjoon, kau membuat kesalahan besar kau tahu itu. Hihihi..." Kekehan halus dari seorang terdengar di malam itu ketika melihat Namjoon yang telah berbaring melalui pantulan cermin.

-THE END-

SPOOKY STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang