FIRSTLY UPLOAD
BTS FANFICTION (Group Facebook}
Jung Hoseok & Kim Namjoon (BTS)
|| Horror and Friendship || T || Ficlet || 800+ words ||
Don't be plagiat, it's really mine!
Hope you like it ^^"Namjoon, asal kau tahu aku tidak punya jam digital
dan sekarang ini sudah jam tiga pagi..."
.
.
.
Hari ini terasa dingin walau tidak sedingin saat musim semi atau musim dingin, angin hanya berhembus pelan mengelus permukaan kulit. Langit tidak bisa dikatakan cerah akibat awan-awan gelap menggantung menutupi sinar matahari. Pemuda dengan rambut coklat gelap hanya terdiam di tempat mengamati sekitarnya. Sepasang kaki miliknya mengambil langkah memasuki tempat tersebut, sudut-sudut matanya melirik sekitar dengan perasaan tidak karuan sedari tadi.
"Hey! Hoseok! Kau kenapa?" sebuah seruan terdengar. Membuat fokus pemuda tersebut kini beralih menatap pemuda lainnya yang juga berada disana.
"Jadi bagaimana bisa?" Hoseok menatap ruangan di sekelilingnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Sesekali dia mengusap tengkuknya yang entah kenapa merinding tiba-tiba.
"Kan sudah ku bilang kalau aku pasti akan menemukan tempat untuk kita tinggal selama menyelesaikan beasiswa itu...." Namjoon tersenyum kecil lalu melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda karena pertanyaan sahabatnya itu. Ia kembali mengangkat beberapa kardus berisi barang-barang miliknya.
"Iya aku tahu. Cuma yang membuatku bingung adalah bagaimana bisa kau menyewa tempat ini? Ini terlalu luas dan eum..." Hoseok kembali mengendarkan pandangannya keseluruh ruangan, memperhatikan kondisi apartement baru mereka yang menurutnya memiliki aura berbeda.
"Maaf jika tempat ini sedikit menakutkan untukmu. Hanya saja cuma tempat ini yang harganya murah dan dekat dengan sekolah kita dan bisa kau bantu aku? Jangan hanya diam begitu hey!" mendengar penuturan Namjoon, dengan perasaan yang masih gelisah Hoseok menghela nafas sejenak dan ikut membantu Namjoon mengangkat kardus-kardus tersebut.
#
Cahaya bulan berusaha masuk melalui celah-celah yang ada. Udara dingin terasa menusuk hingga ke tulang. Angin malam datang membuat tirai bergoyang pelan mengikuti hembusannya, seolah-olah menari dalam iringan suara.
"Jadi kita sekamar dan satu ranjang?" Hoseok bertanya memecah kesunyian yang ada.
Namjoon hanya mengangguk dan segera naik ke atas ranjang. Hari ini melelahkan baginya dan juga bagi Hoseok tentu saja. Mereka harus pindah jauh dari rumah mereka untuk sekolah di Seoul dikarenakan beasiswa yang mereka dapatkan. Awalnya Hoseok menolak ide untuk pindah namun melihat jarak antara rumah dan universitas baru mereka, ia akhirnya menyetujui ide Namjoon.
"Maaf aku lupa bilang kalau tempat ini hanya punya satu kamar. Kau tidak masalahkan kita berbagi kamar dan juga ranjang?"
Hoseok menggeleng dan ikut berbaring di samping kanan Namjoon, "Aku tidak masalah dengan itu lagi pula ranjangnya luas. Hanya saja aku bermasalah dengan tempat ini..."
"Huh?"
"Tempat ini terlalu luas dan juga kenapa harga sewanya murah sekali? Belum lagi kalau boleh jujur tempat ini aneh."
Mendengar perkataan Hoseok, tanpa sadar Namjoon terkekeh. Sahabatnya ini tidak pernah berubah dari yang Namjoon kenal masih saja penakut seperti dulu, "Kau terlalu paranoid. Sudah tidur saja, besok kita masih banyak pekerjaan..."
#
Waktu terus berlalu. Namjoon yang tadinya telah berada di dalam buaian alam mimpi harus terbangun tiba-tiba. Matanya mengerjap beberapa kali, ia tidak tahu apa yang membuatnya terbangun seperti ini, hanya saja matanya tetap merasa mengantuk dan tubuhnya masih diselimuti oleh lelah. Namjoon mendudukkan dirinya dan mencoba melihat angka pada jam digital yang terletak di sudut kamar. Jam digital itu menunjukkan dua titik bulat merah.
'Masih tengah malam' batin Namjoon.
"Kau belum tidur?" tidak disangka Hoseok ikut terbangun karena pergerakan Namjoon tadi.
Namjoon hanya menguap dan mengangguk pelan, "Maaf membuatmu ikut terbangun. Tidurlah lagi, jam di sana menunjukkan jam duabelas..."
"Apa? Jam apa?" Hoseok yang mendengarnya langsung mendudukkan diri. Kemudian menyalakan lampu yang ada di nakas sampingnya. Ia menatap Namjoon dengan kening yang berkerut dalam.
"Itu jam digital disana. Oh ya sejak kapan kau punya jam digital? Apalagi angkanya berwarna merah begitu..."
Seketika tubuh Hoseok terasa kaku diikuti dengan bulu kuduknya yang berdiri. Jantungnya bahkan bekerja dua kali lipat mendengar perkataan Namjoon, "Namjoon-ah..."
"Hm..." gumam Namjoon malas. Ia masih mengantuk dan ingin segera melanjutkan tidurnya.
"Namjoon, asal kau tahu aku tidak punya jam digital dan sekarang ini sudah jam tiga pagi..." kini kedua mata Namjoon terbuka sepenuhnya dan menatap Hoseok terkejut.
"Dan juga di apartement ini tidak ada jam digital apalagi dengan angka merah..." nada suara Hoseok makin menurun seiring kalimat itu diucapkan olehnya walau demikian Namjoon masih dapat mendengarnya. Tanpa sadar keduanya merasa ketakutan terutama ketika hawa dingin menjalar menusuk setiap tubuh mereka.
"Ka-kalau itu bukan jam, lalu apa?" keduanya menoleh perlahan dengan perasaan takut.
Dan disudut sana 'sesuatu' dengan dua titik bulat merah masih ada.
_THE END_
Catatan : FF ini pertama kali di post di Grup FB dengan format BTS PAIRING HORROR SERIES. Ini adalah FF series horror dengan cast merupakan pairing (couple) BTS, sampai saat ini sudah ada 14 kisah dengan 14 pairing di BTS. Saya akan mempostingnya satu per satu mulai hari ini setelah saya rubah sedikit (alur tidak berubah, hanya perbaikan pada tanda baca dll). Semoga para pembaca menyukainya ^^

KAMU SEDANG MEMBACA
SPOOKY STORIES
TerrorSaat keheningan menyelimutimu, jangan pernah berpikir kamu sendirian. Lihat baik-baik dengan sepasang matamu dan pasang baik-baik telingamu ketika membaca cerita ini. Semakin lama, akan terasa semakin merinding. Kumpulan cerita yang akan membuat kam...