Firstly Posted :
BTS FANFICTION [Grup Facebook]
[BTS Pairing Horror Series] CALL
Kim Seokjin and Kim Namjoon (BTS)
|| Horror || T || Ficlet
Don't be plagiat, it's really mine!
Hope you like it ^^
"Hyung, kau mendengarku bukan?"
.
.
.
Pemuda dengan rambut hitam kemerahan itu mendengus, ia benar-benar merasa bosan saat ini. Menggulingkan tubuh ke kanan dan kiri di atas ranjangnya berusaha menghilangkan kebosanan. Merasakan kegiatan tersebut tidak membuahkan apa pun ia memutuskan untuk berhenti.
Sudut mata teduhnya melirik kalender pada nakas. Menghela nafas kala menatap tanggal yang ia lingkari dengan spidol merah. Tanggal 3 September, berarti sudah lima hari sejak ia menghabiskan hari di rumah karena sakit yang dideritanya.
Seharusnya saat ini ia sedang belajar di rumah salah satu sahabatnya untuk menghadapi ujian atau mungkin sedang bersenang-senang dengan para sahabatnya, tetapi karena alasan sakit semua itu hilang begitu saja. Sebenarnya ia bisa saja menyuruh salah satu dari sahabatnya menginap, namun ia memikirkan kemungkinan sakitnya justru menular.
"Ah! Sial, aku benar-benar bosan. Bocah-bocah itu tidak berniat kemari kah?" gerutunya.
Dalam suasana kamar yang hening, ponselnya berdering. Melirik pada jam weker disamping kalendernya sebentar lalu mengerutkan kening. Siapa yang menelponnya pada jam sembilan malam seperti ini? Tanpa pikir panjang ia langsung mengambil benda canggih persegi tersebut. Senyum kecil terbentuk di belahan bibirnya ketika membaca nama yang tertera disana.
"Halo! Namjoon!" begitu senangnya Seokjin sampai tidak menyadari bahwa ia sedikit berteriak ketika menyapa dan menyebut nama orang tersebut.
'Halo. Seokjin hyung? Ku kira kau sudah tidur.'
Seokjin kembali mengerutkan keningnya ketika mendengar suara lirih di seberang panggilan sana. Kenapa ia merasa aneh saat mendengar suara ini?
"Ya, aku belum tidur lebih tepatnya tidak bisa tidur. Ada apa kau menelponku?"
'Aku berniat untuk menjengukmu. Bagaimana? Sudah lebih baik?' tanya Namjoon dengan suara yang lebih pelan dan halus dari yang tadi.
Seokjin menganggukkan kepalanya namun ia sadar kalau Namjoon tidak akan bisa melihatnya saat ini, "Iya lebih baik dari sebelumnya. Aku bersyukur karena tidak perlu hingga dirawat kau tahu bukan aku begitu membenci rumah sakit sama seperti Yoongi. Walau ayahku memintaku untuk dirawat..."
'Wajarkan. Kau terkena demam berdarah.'
"Eum... Namjoon kau sekarang dimana?"
'Dalam perjalanan ke rumahmu. Ingin kubawakan sesuatu?' tanya Namjoon lagi.
Seokjin terkekeh kecil, "Tidak perlu. Cukup kau datang saja, aku bosan di rumah sendirian. Ayahku sibuk dengan pekerjaannya."
'Mungkin lima menit lagi aku sampai di rumahmu.' Seokjin tanpa sadar tersenyum. Perasaan senang melingkupinya ketika mengetahui sahabatnya itu akan datang menjenguknya, setidaknya ia tidak akan merasa bosan seperti tadi lagi. Hanya saja ada sesuatu yang menggangu pikirannya.
Yaitu mengapa Namjoon tiba-tiba ingin datang berkunjung ke rumahnya apalagi ini sudah di lewat dari jam delapan malam. Seingatnya kedua orang tua Namjoon melarang anaknya itu keluar rumah jika bukan malam Sabtu atau malam Minggu apa mungkin mereka tidak ada di rumah sehingga Namjoon bebas keluar? Dan lagi kenapa suara pemuda dengan lesung pipi itu terdengar begitu lirih?
"Ya Namjoon, hey orang tuamu tidak di rumah ya?"
Hanya keheningan yang menyapa pendengarannya. Tidak ada jawaban dari Namjoon, Seokjin menatap layar ponselnya dan kebingungan ketika mengetahui bahwa panggilan tersebut masih tersambung. Ia kembali mendekatkan ponselnya dan berpikir mungkin saja Namjoon sedang fokus berkendaraan sehingga tidak menjawab.
Tiba-tiba suara bel rumahnya berbunyi. Seokjin segera melangkahkan kakinya menuju pintu utama dan berpikir mungkin saja itu Namjoon. Namun ketika pintu rumahnya terbuka lebar, ia justru menjumpai satu orang berseragam polisi dan satu lagi berseragam para medis.
"Apa anda yang bernama Kim Seokjin?" suara tegas milik polisi tersebut membuat Seokjin hanya mampu mengangguk ragu. Dirinya masih dilanda kebingungan saat ini bahkan tangannya masih tetap menempelkan ponsel di telinga kanannya menunggu Namjoon berbicara kembali.
"Ada apa?" tanya Seokjin ragu-ragu.
"Kami ingin memberitahukan bahwa baru saja terjadi kecelakaan di distrik Gangnam. Korban bernama Kim Namjoon dan ia meninggal di TKP, kami kemari karena ponselnya melakukan panggilan dengan anda. Apa anda teman korban?"
*DEG!!
Seketika itu juga nafas Seokjin tercekat. Sepasang matanya membulat sempurna, bukan karena mendengar penuturan polisi dihadapannya. Melainkan ketika matanya bertemu pandang dengan sepasang mata sayu kelam milik Namjoon yang tengah berdiri disamping mobil ambulance dengan keadaan penuh bersimbah darah.
'Hyung, kau melihatku kan?' suara lirih Namjoon kembali terdengar di seberang telpon sana.
_THE END_

KAMU SEDANG MEMBACA
SPOOKY STORIES
HorrorSaat keheningan menyelimutimu, jangan pernah berpikir kamu sendirian. Lihat baik-baik dengan sepasang matamu dan pasang baik-baik telingamu ketika membaca cerita ini. Semakin lama, akan terasa semakin merinding. Kumpulan cerita yang akan membuat kam...