[BPHS;7] Bus In The Night

60 3 0
                                    

Firstly Posted

BTS FANFICTION [Group Facebook]

[BTS Pairing Horor Series] Bus In The Night

Min Yoongi and Jung Hoseok [BTS]
|| Horror || T || Ficlet

Don't be plagiat, it's really mine!
Hope you like it ^^


"Bus dan sosok pemuda itu,
adalah mimpi buruk bagi Hoseok..."

.

.

.

.

Malam yang dingin dan angin bertiup cukup keras. Beberapa kali ia menggerakan kaki demi menghilangkan rasa dingin menusuk yang di berikan oleh angin malam. Belahan bibir sesekali terbuka, mengeluarkan senandung nada menirukan lantunan lagu yang terdengar dari headset merahnya.

"Huh, lama sekali. Masih ada waktu dua jam lagi sebelum bus berhenti beroperasikan..." Ia menatap resah jam di layar ponselnya. Waktu menunjukkan pukul 22.00 KST dan tanpa sadar hembusan nafas lelah keluar begitu saja. Dirinya telah menunggu tiga puluh menit menunggu di halte bus dan itu bukan waktu yang sebentar.

"Harusnya kau terima saja tawaran Yongsu untuk pulang bersama Hoseok-ah. Jadinya kau tidak perlu menunggu seperti ini..." Pemuda bernama Hoseok itu kembali melanjutkan monolognya meruntuki diri sendiri. Hoseok jadi menyesal tidak menerima tawaran untuk pulang bersama tadi dan lebih memilih melanjutkan latihan untuk persiapan lomba nanti, sekarang dia harus menunggu sendirian untuk mendapatkan bus.

Beberapa saat kemudian, sebuah bus berhenti. Dan senyum cerah langsung tersungging di bibir Hoseok. Tanpa membuang waktu ia segera naik. Hoseok sedikit kaget ketika melihat beberapa penumpang bus yang lain, ia tidak menyangka kalau masih orang yang akan menaiki bus pada malam hari. Ia memilih segera duduk di belakang seorang pemuda yang tengah menunduk mungkin saja tertidur.

Iris cokelat Hoseok menatap keadaan bus. Selain dirinya ada seorang wanita paruh baya, seorang laki-laki berkacamata dan sepasang kekasih yang menjadi penumpang bus tersebut. Oh, dan seorang pemuda yang berada di depannya.

Dengung mesin terdengar, bus mulai berjalan melewati jalan malam kota Seoul yang tidak pernah tidur. Suasana tenang melingkup bus dan Hoseok mulai hanyut kedalam suasana itu. Kedua matanya terasa berat dan bayang-bayang alam mimpi mulai menyambut. Namun tiba-tiba bus berhenti membuat Hoseok kembali sadar.

Kini pintu bus terbuka, tiga orang naik sekaligus. Salah satunya tampak kacau dan kepalanya tertunduk, Hoseok bahkan tidak bisa melihat wajahnya. Sementara dua yang lainnya berwajah pucat tengah memapah orang yang tampak kacau tadi. Hanya saja yang membuat Hoseok bingung adalah mengapa mereka bertiga memakai jubah?

'Mungkin mereka habis melakukan pertunjukkan dan pergi minum' pikir Hoseok dan kembali fokus pada lagu yang terlantun melalui headsetnya.

Lalu tanpa disadari Hoseok, pemuda yang duduk didepannya berbalik dan menatap penumpang yang baru naik tadi dengan mata sipit gelap tajamnya. Mendadak keheningan menakutkan terasa. Tidak ada satu pun penumpang berbicara. Bahkan suara angin yang bersiul di luar terdengar jelas.

Tiba-tiba saja suara teriakan mengagetkan Hoseok, "Hey! Kau mencuri dompetku bukan?!"

"Apa?! Aku tidak melakukan apa pun!" Hoseok tidak habis pikir bagaimana dia bisa dituduh pencuri oleh pemuda di depannya ini. Kini seluruh mata penumpang bus menatap ke arah Hoseok.

"Ck! Mana ada pencuri mengaku. Pak hentikan busnya di halte berikutnya!" Teriak pemuda itu. Lalu dengan cepat pemuda itu menarik kerah baju Hoseok, sementara Hoseok tidak tahu harus melakukan apa dia masih dilanda kebingungan akibat perkataan pemuda ini tiba-tiba. Ketika bus berhenti, pemuda itu segera menyeret Hoseok keluar.

"Yak! Ada apa denganmu?! Aku tidak mencuri dompetmu!" Berontak Hoseok.

Pemuda itu tidak menjawab dan memilih tetap menyaksikan bus melaju pergi. Ketika bus tersebut menghilang dari pandangan ia menarik nafas, "Berterima kasihlah."

"Hah?"

"Aku menyelamatkan nyawamu. Berterima kasihlah." Ulang pemuda itu santai.

Hoseok mengerutkan keningnya tidak mengerti. Apa maksud pemuda ini? Menyelamatkan nyawanya? Menyelamatkan dari apa? Yang ada pemuda ini menuduhnya telah mencuri dompet, "Aku tidak mengerti, menyelamatkan dari apa?"

"Tiga penumpang yang naik terakhir tadi adalah hantu. Aku memperhatikan mereka, kebetulan ada angin bertiup melalui jendela dan aku melihatnya. Jubah mereka sedikit terangkat dan asal kau tahu mereka tidak memiliki kaki."

Hoseok terkejut dan mulai berkeringat. Dia bahkan tidak bisa mengatakan apa-apa setelah mendengar hal tersebut. Namun dengan segala keberanian ia mencoba berbicara, "Be-benarkah? Kalau begitu terima kasih."

Pemuda itu hanya membalas dengan tersenyum kecil bukan tapi lebih ke arah menyeringai. Angin tiba-tiba saja berhembus membuat tengkuk Hoseok merinding entah bagaimana suasananya terasa menyeramkan.

"Aku harus pergi."

Hoseok seolah tersadar tiba-tiba bertanya, "Siapa namamu?"

"Min Yoongi. Kau?"

"Jung Hoseok. Senang bertemu denganmu Yoongi dan terima kasih sekali lagi." Hoseok memberikan senyum hangatnya. Namun tanpa Hoseok sadari ada sebuah senyum misterius yang diberikan Yoongi.

.

.

.

Keesokan harinya, berita sebuah bus menghilang menjadi berita utama dimana-mana. Bus dengan kode 372 diberitakan gagal melapor ke stasiun. Bus itu menghilang begitu saja, polisi mencari seluruh kota tapi tidak bisa menemukan jejak bus tersebut. Hoseok yang melihat berita tersebut di TV langsung menghela nafas lega, bus dengan kode 372 itu adalah bus yang ia naiki semalam mungkin jika bukan karena pemuda bernama Yoongi itu menyelamatkannya ia bisa saja ikut menghilang.

"Hah, untung saja aku diselamatkan oleh dia. Ya walau harus menuduhku sebagai pencuri hahahaha..."

Jemari Hoseok segera mengambil remote TV dan berniat mengganti program lain yang lebih menarik. Hanya saja pergerakannya terhenti ketika sebuah berita lain disiarkan.

*Identitas korban pembunuhan di bawah jembatan Nodeulseom satu minggu lalu akhirnya terungkap. Korban bernama Min Yoongi merupakan seorang mahasiswa di Universitas K. Saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki tentang kasus ini.*

*DEG

Tubuh Hoseok seketika membeku ditempat. Entah Hoseok harus apa, yang jelas berita ini membuatnya tidak bisa berpikir dengan benar. Dalam detik waktu berikutnya, suhu ruangan menurun drastis dan udara yang begitu menusuk tulang berhembus. Secara refleks Hoseok berbalik cepat dan ia langsung menatap sosok tubuh Yoongi yang berlumuran darah.

"Senang bertemu denganmu..." Suara lirih diikuti senyum lebar mengerikan adalah hal yang dilihat Hoseok sebelum semuanya menjadi gelap.

_THE END_

SPOOKY STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang