FIRSTLY POSTED
BTS FANFICTION [Group Facebook]
Kim Namjoon dan Min Yoongi
Horror || T || Ficlet
Don't be plagiat, it's really mine!
Hope you like it ^^"Hati – hatilah ketika mendengar suara
ketukan di balik pintu, karena kau tidak akan
mengetahui siapa yang mengetuknya..."
.
.
.
"Kau ingin menyelesaikan semua proposal itu sekarang?" Pemuda berparas manis dengan surai hitam arang meneguk kopi kaleng yang ia beli di kantin tadi sore. Kedua alis terpaut kala menatap langit malam bertemankan hujan dari balik kaca ruang labor kimia, membuat wajahnya langsung berkerut.
Sementara di sisi lain pemuda dengan paras tampan sibuk menarikan jemari di atas kertas sambil sesekali melirik raut keruh si pemuda manis, "Ya setidaknya besok pekerjaan kita jadi lebih ringan hyung..."
"Kalau tahu akan begini, harusnya aku membeli makanan tadi!" Mendengar keluhan itu Namjoon langsung menunjukkan senyum berhiaskan dimple manis. Sebagai ketua OSIS, merupakan hal lumrah baginya untuk menetap di sekolah lebih lama hingga larut malam guna memeriksa, menerima dan menolak berbagai proposal. Terkadang mungkin karena rapat atau hal lainnya.
"Ya, aku tidak meminta menemaniku tadi kan Yoongi hyung..."
Yoongi mendengus tidak senang lalu kembali meneguk kopi kalengnya hingga tandas, "Lalu membiarkanmu menyelesaikan ini sendirian? Kau menganggapku sebagai sekretarismu atau tidak ketua OSIS Kim Namjoon?"
Namjoon menggaruk kepala yang tidak gatal sama sekali. Mereka kembali bekerja ditemani oleh suara rintik hujan yang menabrak jendela, detak jam pada dinding dan angin yang sesekali berhembus menyusup melalui celah jendela. Terlalu tenggelam akan pekerjaan, membuat mereka tidak sadar jika waktu makan malam telah lama terlewat.
"Hyung apa kau lapar?"
"Tentu saja, sudah jam berapa ini? Makanan terakhirku itu aku makan jam sebelas siang tadi..." Namjoon segera mengalihkan atensi ke jam yang tergantung di ruangan OSIS. Sedikit membulatkan mata ketika jarum pendek berhenti pada angka sembilan dan jarum panjang pada angka satu. Kemudian dirinya segera bangkit, keluar dari ruangan sepi menuju kantin dimana mesin penjual roti dan minuman berada. Ia tadi sempat mengajak Yoongi namun pemuda itu menolak dan lebih memfokuskan perhatian pada proposal dan berkas lainnya. Lebih memilih menyuruh Namjoon untuk membelikannya.
Selagi menekan tombol pada mesin penjual otomatis itu, penglihatan mengedar sekitar. Sayup-sayup suara hujan di luar dapat ia dengar, "Jika seperti ini aku dan Yoongi hyung akan menginap di sini. Hah, setelah semua selesai aku terobos hujan saja..."
Kakinya kembali melangkah menuju ruangan tempatnya bekerja dengan dua bungkus roti juga dua botol minuman pada masing-masing tangannya. Bola kaca gelap meniti tiap sudut koridor beserta pintu di sisi kanan dan jendela di sisi kiri, entah kenapa suasananya terasa lebih dingin.
*TOK..TOK..TOK*
Pergerakan terhenti di udara ketika gendang telinga menangkup suara samar-samar seperti ketukan pintu. Apakah Yoongi yang melakukannya? Namjoon mengedikkan bahu. Berpikir mungkin saja suara titik air hujan yang setia menghantam jendela kaca. Cuek akan suara tadi ia kembali melangkahkan kaki ke ruang OSIS di mana Yoongi menunggunya.
"Hyung ini kubawakan roti dan mi-" Perkataan Namjoon terhenti seketika melihat Yoongi meletakkan jari telunjuknya di bibir pertanda untuk diam.
Alis Yoongi bertaut samar, "Kau dengar suara tadi?"
"Suara?"
*TOK..TOK..TOK..*
Sontak keduanya saling bertatapan. Diantara bunyik rintik hujan dan detak jarum jam, suara ketukan itu kembali terdengar. Di dalam ruang berisi meja panjang, kursi putar dan lemari keduanya dapat merasakan degup jantung yang menjadi cepat. Suhu udara menjadi dingin secara perlahan. Namun dipikiran keduanya hanyalah kemungkinan suara dari tikus yang tidak sengaja terjebak dalam lemari. Ingatkan Namjoon menyuruh anggotanya untuk bersih-bersih besok pagi.
*TOK..TOK..TOK..*
Yoongi bangkit dari duduknya. Mendekati lemari kayu bertingkat tiga dimana ia perkirakan dimana sumber suara itu berasal, tangannya terangkat ke depan dan nampak sedikit gemetar. Namjoon berdiri di belakangnya menunggu aksi yang akan dilakukan sekretaris OSIS itu. Knop lemari tergenggam erat.
*TOK..TOK..TOK..*
Keduanya yakin bahwa suara ketukan itu berasal dari dalam lemari. Namjoon refleks menepuk bahu Yoongi dan meremasnya tanpa sadar, karena sesuatu merambat di belakangnya dan menusuk membekukan tulang belakang. Yoongi menghela nafas dalam-dalam. Kenapa ia jadi gugup seperti ini?
Pintu lemari berderit terbuka ketika Yoongi menariknya perlahan.
Lalu sepasang mata gelap Yoongi dan cokelat Namjoon itu melebar. Helai rambut panjang kusut berantakan menutupi sebagian makhluk yang hanya berupa wajah dengan mata pucat onyx merah. Lidah berujung lancip terjulur keluar menempel hingga lantai, ia memperlihatkan barisan gigi tidak rapi dengan bagian dalam penuh cairan merah kental. Petir menyambar pada bentangan langit diikuti rintikan hujan yang berubah menjadi deras, menyamarkan teriakan kesakitan pilu dua orang pemuda.
.
.
.
Malam sunyi tanpa satu pun bintang di langit. Udara yang semula panas pelan – pelan berubah menjadi dingin menusuk, deru kipas yang berputar menjadi pendamping malam. Ketika sepasang mata diikuti kesadaran yang perlahan berada pada batasnya, diri bersiap menjemput buaian lembut mimpi.
Pada saat itu suara datang membuyarkan semuanya,
*TOK..TOK..TOK..*
Ketukan entah berasal dari mana.
Pintu? Jendela? Bawah kolong tempat tidur?
Atau...
Itu berasal dari sosok yang tengah mengintai di balik pintu lemari? Siapa yang tahu kalau tidak ada yang membuka dan memeriksanya. Jadi periksalah agar kau mengetahui dirimu aman dari intaian sepasang mata onyx merah itu.
_THE END_
KAMU SEDANG MEMBACA
SPOOKY STORIES
HorrorSaat keheningan menyelimutimu, jangan pernah berpikir kamu sendirian. Lihat baik-baik dengan sepasang matamu dan pasang baik-baik telingamu ketika membaca cerita ini. Semakin lama, akan terasa semakin merinding. Kumpulan cerita yang akan membuat kam...