---------------SORRY FOR TYPO-----------
Usia adalah hal yang paling cepat bertambah, itulah yang dipikirkan Jihyun saat ini. Melihat Taehyung yang sekarang sudah bisa berjalan kesana kemari bahkan berlari mengejar bola yang dilempar sang ayah tak membuatnya terlihat lelah, belum lagi balita itu bisa tertawa bahagia melihat ayahnya yang bermain Ci-Luk-Ba.
Rasanya baru kemarin ia melahirkan balita tampan itu, kini bahkan ia bisa melihat dengan jelas balita itu berlari.
"Aduuuhh lelahnya," gumam Soohyun yang memilih duduk disampingnya, Jihyun tersenyum. Memberikan segelas air jeruk pada suaminya.
"Appa ppayii... tae macih ngin main!" Teriak balita itu membuat Jihyun tertawa karna suaminya langsung melongo
(Appa ppali.. tae masih ingin main)"Ya Tuhan... seberapa besar tenaga yang bersembunyi dibalik tubuh gempalnya," gumam Soohyun yang pasti terdengar jelas ditelinga Jihyun
"Sudah sana, oppa kan jarang bermain dengan Taehyung. Pasrah saja kalo dia ingin habiskan waktu denganmu," seloroh Jihyun membuat Soohyun menoleh
"Iiiiiiiihhhhh istriku ternyata ibu yang pengertian pada anaknya, apa ini semacam balas dendam?" Gurau Soohyun menarik kedua pipi istrinya gemas,
"Yya!!!" Pekik Jihyun tak terima, Taehyung yang melihat kedua orang tuanya sedang bercanda menoleh. Ia segera berlari begitu melihat Jihyun memukuli tangan ayahnya.
"Apa yang sdang eomma yakukan?" Tanyanya membuat kedua orang dewasa itu menghentikan aksi mereka dan menoleh.
(Apa yang sedang eomma lakukan?)"Tidak. Hanya memukuli tangan nakal appamu," sahut Jihyun
"Jinjja?" Mata polos Taehyung yang sulit diartikan. Jihyun mengangguk.
"Tae ga mau," pintanya
(Tae juga mau,)"Mau apa?" Soohyun bersuara
"Pukuy appa,"
(Pukul appa)Setelah itu Soohyun harus menerima dengan sukarela seluruh tubuhnya sakit karna Taehyung ikut memukuli dari sisi yang berbeda, apalagi Taehyung memukulinya memakai robot-robotan power rangers yang dibelikannya, habislah dia. Sedangkan Jihyun, wanita itu hanya tertawa bahagia melihat penderitaan suaminya.
Poor Soohyun
*
*
*"Eomma cedang apa?" Suara balita cantik dari meja balik counter, Jiwon melongokkan kepalanya lalu tersenyum lebar.
(Eomma sedang apa?)"Memasak, tumben bangun pagi Zy, mimpi buruk kah? Atau ayahmu mengganggumu?" Tanya Jiwon segera cuci tangan menghampiri putrinya, setelah ia mengecilkan api kompor gasnya. Balita itu menggeleng sambil mengucek-ngucek matanya, lalu menguap.
"Beyisik," gumamnya kembali menguap
(Berisik,)"Tidur lagi yuk," ajak Jiwon memangku putrinya, lalu menepuk-nepuk punggung anaknya dengan sayang, ia belum bisa meninggalkan dapur. Masakannya sebentar lagi matang.
"Sayang," panggil Changwook
"Suuuuttt Suzy tertidur," bisik Jiwon membuat Changwook menutup bibirnya, bibirnya melengkung indah melihat Suzy dengan polosnya tertidur dipangkuan sang ibu.
"Sini biar aku yang gendong, kamu selesaikan masakanmu," bisik Changwook menarik Suzy kedalam pangkuannya,
"Eunggh~" gurau Suzy menyamankan tidurnya, Changwook tersenyum mengecup dahi putri sematawayangnya.
"Oppa bawa Suzy kekamarnya, sepertinya ia terkena demam. Semalam tubuhnya panas tinggi," ucap Jiwon masih dengan suara berbisiknya, Changwook mengangguk.
Pria itu berjalan meninggalkan area dapur, membiarkan istrinya memasak dan ia harus kembali membaringkan putrinya untuk beristirahat.
![](https://img.wattpad.com/cover/122146183-288-k860132.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR [[COMPLETE]]
DragosteKita selalu memiliki mimpi, mimpi tentang cerita indah dalam hidup kita. seberat apapun perjalanannya kita yakin jika akhirnya kita akan mendapatkan rasa manis. Bertemu untuk Berpisah, Berpisah untuk Bertemu kembali. Kita hanya memiliki satu angka d...