Kamu

413 92 40
                                    


**********Sorry for Typo***********

Waktu berlalu begitu cepat, rasanya menapaki bumi eropa dan rasanya  baru kemarin ia merasakan musim semi lalu musim panas, berganti dengan musim gugur lalu dipenghujung tahun ditutup dengan musim Salju.

Setiap waktu yang dilewatinya membuat ia merasa semakin nyaman dan aman, namun tak dapat dipungkiri bahwa kehangatan hatinya yang paling dasar belum terjamah oleh siapapun keculi dia. Yah~ hanya dia yang mampu menembus sampai dasar hatinya dan menjadi penghuni tetap. Tak pergi ataupun menghilang, bahkan tak dapat diusir bahkan diganti.

"Dear, kenapa dengan kerutan dahimu ini eoh?" Suzy menoleh mendapati wanita berambut blonde yang memgusap kerutan didahinya

"Kau tahu Jes~ bagaimana bisa au begini yah? Aku sudah memiliki kekasih, sejatinya dia yang berada disampingku setiap aku terpuruk tapi aku malah mengkhianatinya, aku sedikit takut," bisiknya kembali memalingkan wajah kearah luar jendela, disana. Dibawah apartemennya, ada sosok pria yang sudah mengisi hari-harinya dengan coretan tinta warna-warni. Pria yang tak pernah menunjukkan emosi apapun kecuali bahagia. Bahkan ketika wajahnya marah, yang terlihat hanyalah wajah lucu.

Suzy melambaikan tangan sambil tersenyum ketika pria itu melambaikan tangan dari bawah sana.

"Menurutku Ken sudah punya spot lain dihatimu. Wajar saja sih~ kalian hanya bersama selama 4-5 tahun, sedangkan dengannya kau menghabiskan waktu seumur hidupmu, jelas itu berbeda Suz~" gumam Jessi, menyandarkan tubuhnya dijendela, ikut menatap pria yang kini dengan ceria bermain dengan anak-anak eropa.

"Aku sedikit takut Jes~ aku takut pertahananku runtuh ketika pulang, dan aku tak bisa berbuat apa-apa, aku tak punya alasan untuk tetap disini," helaan nafas terdengar dari bibir merahnya,

"Kau tahu Suz? Sejauh apapun kita oergi, jika dia jodoh kita maka kau akan tetap kembali padanya. Sebaliknya, sedekat apapun kau berusaha bersamanya, jika dia bukan jodohmu, Tuhan selalu punya cara untuk membuat keduanya tak terluka," seperti sebuah pepatah lama, membuat Suzy akhirnya tersenyum lebar.

"Bukankah aku terlalu beruntung dia ada bersamaku? Kami saling kenal waktu TK dulu, bahkan aku nyaris lupa dengannya. Dulu wajahnya sangat korean style, sekarang kau lihat sendiri. Pria itu seperti titisan negara kalian," ungkap Suzy, Jessi tertawa

"Yah~ setidaknya kau dapat bule lokal asli korea, walaupun bule palsu," tawa Jessi meledak, Suzy mencibir. Ada apa dengan tawanya? Tidak lucu sama sekali.

"Babies!!" Pekikan tersebut membuat keduanya menoleh, Jessi yang labgsung memutar bola matanya malas dan Suzy yang langsung bangkit menubruk tubuh kekar itu untuk dipeluknya.

"per l'amor di Dio Sono qui da solo!! non distinguere di fronte a me o ti lancio nell'intestino di fronte a casa!!"
**demi tuhan. aku disini sendirian. jangan bermesraan didepanku. atau aku lempar kalian ke got didepan rumah.

"Shirk di base. shirk segno di inadeguatezza. Jess~"
**dasar sirik. Sirik tanda tak mampu.

"tocca a voi. tocca a voi. la base della tua coppia è fastidiosa."
**terserah. terserah. dasar kalian pasangan menyebalkan.

Jessi yang merasa sudah terpojok karna menerima olok-olok temannya memilih pergi, keluar apartement Suzy untuk mendinginkan kepalanya yang terasa meledak karna pria kekasih sahabatnya.

"Hati-hati dijalan Jess!" Pekikkan Suzy sebagai penutup lengkap untuk Jessi yang mendumel sepanjang jalan.

"Kau pasti sangat merindukanku hmp?" Goda Ken mengerlingkan matanya membuat Suzy tertawa, Ya tuhan begitu menggemaskannya kekasihku.

OUR [[COMPLETE]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang