Baru 6 bulan

440 108 17
                                        

-----------SORRY FOR TYPO-----------

Jihyun menatap putra sematawayangnya yang kini lebih terlihat ceria, sudah beberapa minggu Taehyung sering menangis dan tak mau lepas dari gendongannya sehingga ia kesulitan bergerak, tapi beruntungnya Jiwon selalu datang kerumah dan membantunya.
Seperti hari ini, batita laki-laki ini tak mau turun dari pangkuan sang ibu. Perlu dimaklumi karna anak kecil yang sedang sakit memang lebih menginginkan perhatian bahkan sampai membuat sang ibu biasanya tak bisa melakukan apapun.

"Kalian sudah makan?" Tanya Jiwon sambil mengelus surai tipis Taehyung, balita itu bersembunyi dibalik dada ibunya.

"Sudah, tadi Sohyun oppa buatkan roti untuk kami," sahut Jihyun

"Uri Tae gak mau main sama Uzy?" Tanya Jiwon membuat batita itu menoleh, melihat balita perempuan didepanya yang tersenyum memainkan jari-jari mungilnya sendiri

"Sepertinya dia ingin bermain dengan uri Suzy, kita biarkan mereka duduk didepan tv yah? Dengan begitu aku bisa bereskan rumah," ujar Jihyun, Jiwon mengangguk setuju. Kedua wanita itu meletakkan anak-anak mereka diruang keluarga, lalu memberikan setumpuk mainan milik Taehyung. Keduanya terlihat bahagia.

Jiwon dan Jihyun akhirnya meninggalkan 2 balita tersebut dan mulai bekerja.

"Pa ppa paa..." Suzy bersuara merangkak menghampiri Taehyung dengan membawa mobil-mobilan kecil, balita laki-laki itu menoleh dan mengambil mobil-mobilan yang dipegang Suzy lalu tersenyum

"Ma maaa ma ma.." sahut Taehyung

Prok prok
Keduanya bertepuk tangan, sambil tertawa. Entah apa yang mereka bicarakan dan membuatnya tertawa bahagia seperti itu.
Taehyung menoleh ke belakang lalu merangkak mendekati bantal kecil berbentuk 💜, mengambilnya lalu merangkak kembali menghampiri Suzy yang kini sibuk dengan robot-robottan milik Taehyung.

"Ma maama ma.." ujar Taehyung menepuk paha Suzy, balita perempuan itu menoleh menatapnya. Taehyung meletakkan bantal tersebut ditengah-tengah mereka lalu ditepuk-tepuknya. Suzy yang melihat itu memandang Taehyung lalu ia merebahkan diri diatas bantal tersebut,

Prok prok
Taehyung bertepuk tangan gembira, ia ikut tidur disebelah Suzy lalu tersenyum. Bahkan balita tersebut memeluk tubuh Suzy, sehingga Suzy menoleh dan membalas pelukannya.
*
*
Jiwon dan Jihyun merebahkan diri disofa setelah meregangkan otot-ototnya, rasa lelah melanda.

"Akhirnya selesai juga, terimakasih Jiwon-ah sudah membantuku," ujar Jihyun menatap Jiwon

Puk-
"Kau berbicara seperti pada orang lain saja," ujar Jiwon menepuk kepala Jihyun, membuat empunya mendengus

"Dan tanganmu tak pernah berhenti memukulku," gerutunya

"Eh~ anak-anak kok gak bersuara yah?" Tanya Jiwon merasa bahwa anak-anak mereka tidak bersuara begitu lama

"Benar juga, kita lihat merrka yuk." Ajak Jihyun bangkit mendahului Jiwon berjalan keruang keluarga.

Keduanya tersenyum melihat 2 balita itu kini sudah tertidur pulas sambil berpelukan.

"Aku rasa mereka benar-benar berjodoh Jihyun-ah," ujar Jiwon tersenyum lebar

"Oh- tidak. Aku sudah berjodoh denganmu sebagai teman, jangan biarkan mereka berjodoh juga," sahut Jihyun namun ia tak bisa menyembunyikan senyumnya melihat 2 balita tertidur

"Apa maksudmu?" Tanya Jiwon menatap Jihyun

"Aku harap mereka tidak hanya berjodoh sebagai teman, tapi juga sebagai garis keluarga," senyum Jihyun mengembang menatap Jiwon

"Ya Tuhan...!!! Jihyun-ah kau membuatku hampir berpikiran yang tidak-tidak!" Pekik Suzy memeluk sahabatnya erat

"Kau ini." Jihyun menoyor kepala Jiwon dan membalas pelukannya, tersenyum menatap putra-putri mereka.
*
*
"Kami pulang dulu Jihyun-ah, besok kami kemari lagi untuk bermain. Lagipula besok juga hari libur, kita bisa mengajak anak-anak kita ke arena bermain," ujar Jiwon mengelus kepala Taehyung yang kini terlelap dipangkuan Jihyun

"Geurom, kami akan menunggu kabar darimu besok," sahut Jihyun tersenyum lebar

"Uri Suzy dan uri Taehyung nampak kelelahan, kami pamit bye... eoh?" Jiwon kaget melihat tautan tangan mungil itu belum terlepas

"Kapan-kapan kau harus biarkan Uri Suzy menginap, biar mereka bisa tidur bersama dan merrka tak takut kehilangan," ujar Jihyun meleoaskan tautan mungil itu

"Aigoo~" kekeh Jiwon,

"Yeobo, pplai!" Seru Changwook dari dalam mobil

"Ne!" Sahut Jiwon lalu melambaikan tangan kearah Jihyun, segera berbalik menghampiri mobil.

Tanpa disadari keduanya, mata 2 balita tersebut terbuka saling menatap satu sama lain dan tersenyum. Sebelum akhirnya kembali tertidur.
*
*
Tbc^^

OUR [[COMPLETE]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang