Maaf

322 81 10
                                    


-----------------sorry for typo-----------------

"Eomma, kita mau kerumah Jihyun yimo?" Tanya Suzy menatap ibunya yang memiliki tubuh lebih tinggi darinya, Jiwon menoleh

"Tentu, hari ini Jihyun yimo mengundang kita untuk merayakan hadirnya adik urri taehyung," sahut Jiwon mengangkat tubuh mungilnya masuk kedalam mobil, duduk dibelakang. Sedabgkan ia dan sang suami duduk didepan. "Sayang, sealbet dipasang dulu," tegur Jiwon ketika gadis itu sedikit lengah,

"Ne eomma," sahutnya memasang sealbet, wajahnya sedikit suram. Padahal tadi cerah seperti mentar pagi, Jiwon yang menyadari bahwa anaknya dengan anak Jihyun belum berbaikan tersenyum tipis.

"Tumben anak appa tidak bersemangat ke rumah Jihyun yimo? Bukannnya bisa ketemu sama Urri tae?" Tanya Changwook membuat mood gadis tersebut semakin buruk

"Mereka lagi bertengkar oppa, Taehyung katanya lagi merajuk, Suzy nya masih gak peka," seru Jiwon

"Eomma!" Pekik Suzy tak terima rahasianya dibocorkan, Jiwon tertawa puas.

"Kamu harus minta maaf duluan, jangan melihat siapa yang salah siapa yang benar. Cukup kamu bilang maaf saja, nanti kalian bisa main lagi. Memangnya Zy tidak rindu sama Taehyung? Tidak rindu cium pipi Taehyung?" Goda Changwook tanpa sadar membuat pipi gadis itu memerah, padahal ia masih berumur 7 tahun, tapi seperti sudah paham saja.

"Zy rindu tae tae, tapi kalo Taehyung gak tahu. Taehyung juga masih sering menghindari Zy," cerita anaknya membuat kedua orang tua itu mengangguk paham

"Cah~ sebaiknya sekarang kita turun," ajak Jiwon ketika mereka sudah sampai pelataran rumah Jihyun, tidak ada pesta besar, hari ini sebagai acara syukur seperti dulu saat Taehyung masih dalam kandungan.

"Jihyun-ah!!" Teriak Jiwon melambaikan tangan, Changwook geleng-geleng kepala melihat istrinya yang masih sama seperti dulu, bar-bar.

"Eomma ingat umur!" Pekik Suzy, Changwook geleng-geleng kepala, ibu sama anak sama saja.

"Syukurlah kalian bisa datang, annyeong oppa, ku dengar suamimu sibuk, jadi aku agak pesimis kau mau datang dihari libur begini," celoteh Jihyun merangkul tangan sahabatnya tersebut, Suzy celingukan, hanya ada Jihyun dan suaminya yang menyambut.

"Kajja chagi," ajak Changwook menuntun tangannya untuk masuk

"Bagaimana hasil rapat direksi kemarin, ku dengar sedikit kesulitan?" Changwook dan Soohyun mulai berbincang diarea keluarga, Jihyun langsung menarik ibunya kedapur, alhasil ia malah sendiri, mood nya mulai buruk.

"Samchon, tae tae eoddi?" Tanyanya mulai terasa bosan juga,

"Oh~ tae tae sedang dikamarnya, kau kesana saja. Dia pasti senang melihatmu datang, akhir-akhir ini mood nya sedang buruk," ucap Soohyun mengelus kepala Suzy, akhir-akhir ini memang Taehyung moodnya buruk, semenjak berdebat dengan Suzy.

Gadis itu berlari menaiki tangga, kebetulan kamar laki-laki itu dilantai atas. Suzy berada didepan pintu berwarna coklat, ada foto ulang tahunnya bersama Taehyung menggantung disana, jari telunjuknya mendorong oelan pintu tersebut berharap empunya tak terganggu, kepalanya melongok kedalam, menemukan sosok yang dicarinya sedang tidur dikelilingi kertas yang berhamburan dimana-mana.

Diam-diam menyelinap masuk seperti pencuri, lalu menutup pintunya sangat pelan agar empunya tidak terbangun. Jarinya mengetukkan dagu, berpikir apa yang dilakukan sahabatnya kini dengan kertas yang dibentuk seperti kodok, bukannya Taehyung benci kodok?

Ia membereskan kertas-kertas tersebut, lalu ikut tidur disebelah Taehyunh. Tangannya mengabsen seluruh wajah tampan sahabatnya yang berakhir dipipi. Lama sampai akhirnya ia mendekatkan wajahnya, mencium.pipi tersebut lalu memeluk tubuh laki-laki tersebut.

OUR [[COMPLETE]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang