**********Sorry For Typo**********Ada kalanya kamu memang harus menyerah dan melepaskan, bukan berarti kamu kalah pada takdir, tapi takdir memberikan solusi agar kamu tak lagi tersakiti.
Taehyung termenung didepan jendela kamarnya, duduk dikursi sambil menopang dagu dengan sebelah tangannya, jendela didepannya masih gelap yang artinya si pemilik belum pulang.
"Coklat panas~" seruan tersebut membuatnya hanya bergumam, Minggyu masuk tanpa mengetuk pintu bukanlah hal yang aneh, adik bungsunya ini memang agak kurang ajar, walau sudah dinasehati untuk mengetuk pintu sebelum masuk agar terbiasa tapi tetap saja tak didengar.
"Apa yang mesti ku lakukan yah Gyu~~ makin hari kok makin sakit, tapi bawaannya gak mau lepasin dari genggaman," ujarnya lalu menyesap coklat panas yang dibawa Minggyu, beginilah kalo sudah akur. Mereka akan terlihat seperti teman dekat, tidak ada yang tahu kalo umur mereka cukup jauh, entah karna tubuh Minggyu yang tinggi atau karna wajah Taehyung yang babyface.
"Saranku sih hyung jangan menutup diri untuk cinta yang baru, lagipula sepertinya nuna terlihat sangat bahagia sekarang." Taehyung menoleh, menatap tajam.
"Maksudmu saat bersamaku dia tak bahagia gitu?" Ketusnya
"Maksudku bukan begitu, sensitif sekali sih. Hanya saja hyung sudah tak memiliki kesempatan bahkan lewat cara magic sekalipun, coba lihat baik-baik disana~~" ujar Minggyu menunjuk sepasang kekasih yang barusaja datang sambil bercanda ria
"Aku bahkan tak bisa sedekat itu lagi Gyu~~" lirih Taehyung memandang kosong sepasang kekasih tersebut, Minggyu yang ikut menatap turut sedih meratapi nasib sang kakak.
"Kalo mau move on bilang yah~~ nanti ku carikan wanita cantik untukmu," ucap Minggyu menepuk bahunya sebelum akhirnya ia meninggalkan sang kakak yang kembali merenung menatap punggung si wanita.
*
*"Aduuuhhh sakit Ken~" gerutu Suzy begitu keduanya sampai didepan rumah Suzy,
Keduanya barusaja pulang bekerja, Jaehwan yang sengaja menjemput Suzy pulang lalu kencan sebentar menikmati waktu berdua sebelum akhirnya mengantar wanitanya pulang, ini sudah jadwalnya setiap hari karna ia sendiri sudah tak tinggal dirumah calon mertua.
"Masa sih? Mana yang sakit mana?" Goda Jaehwan memegang kedua pipinya
"Iihhhh nyebelin," pekik Suzy menarik hidung mancungnya dan keduanya pun tertawa.
"Gak masuk dulu?" Tanya Suzy begitu keduanya sampai didepan pintu, Jaehwan tersenyum sambil merapihkan poni kekasihnya yang sedikit berantakan
"Takut rindu yah?" Jaehwan mengedipkan matanya, Suzy mendesis. "Besok ada meeting, aku harus segera mempelajarinya atau kau ijin menginap di apartementku saja~"
"Heol~ harusnya kau katakan itu tadi pabo! Kita tak usah memutar arah untuk kembali ke apartementmu~"
"Memangnya kenapa? Aku suka lebih lama denganmu?"
"Jangan menggodaku!"
"Apa? Kamu tergoda? Wajahmu memerah,"
"Aish~ hentikan! Aku mencintaimu, selamat malam~" ujar Suzy berbalik namun tangan Jaehwan lebih dulu menariknya dan membuatnya kembali memutar hingga menabrak dada bidang kekasihnya.
"Aaahhhh masih rindu~" rengek Jaehwan sontak Suzy tertawa dan membalas pelukannya
"Aku juga, aku selalu merindukanmu akhir-akhir ini. Rasanya tak cukup dengan nyanyian sebelum tidur," sahut Suzy
"Bagaimana kalo kita menikah besok saja?" Tanya Jaehwan menjauhkan wajahnya, "dengan begitu aku takboerlu takut lagi membuat perut ini menjadi gendut," Menepuk perut rata Suzy, wanita itu hanya tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
OUR [[COMPLETE]]
RomanceKita selalu memiliki mimpi, mimpi tentang cerita indah dalam hidup kita. seberat apapun perjalanannya kita yakin jika akhirnya kita akan mendapatkan rasa manis. Bertemu untuk Berpisah, Berpisah untuk Bertemu kembali. Kita hanya memiliki satu angka d...