Phase -1-

3K 201 3
                                    

***
All characters belongs to Masashi Kishimoto.
All story by Ishikawa Yuuri.
***
The Sin's

***

Tiga minggu sudah Hinata mencoba menjalani hubungan barunya dengan pria berkulit eksotis yang selalu tersenyum ceria menatapnya.
Mencoba memulihkan tiap-tiap jengkal hatinya yang pecah berserakan karena ulah mantan tunangan dan sahabat dekatnya itu.
Mengembalikan setiap kebahagiaan yang hilang tiap detiknya bersama pria berparas dingin yang dulu sempat membuatnya hancur kini.
Kembali menata setiap kepingan waktu yang telah terbuang percuma karena harus selalu berkorban untuk pria yang kini ia benci.

Tak terbayang betapa susahnya menata sesuatu yang sudah hancur remuk bukan?

Namun ia seorang Hyuuga.

Klan yang memang selalu dipersiapkan sejak dini agar bisa menekan perasaan dan emosinya sendiri.
Pria bersurai pirang itupun harus mengakui dalam hati terdalamnya bahwa ia sedikit kesulitan menghadapi sikap introvert dari gadisnya. Selalu merasa tak percaya diri dan pemalu.
Namun lagi-lagi Hinata bagai mendapatkan suntikkan semangat saat Naruto tersenyum kearahnya dengan hangat dan berkata ;

'semuanya akan baik baik saja, Hime...'

Kembali menatap kedua Amethyst miliknya dengan penuh keyakinan bahwa ia bisa mengangkat semua rasa sakit itu yang bercokol dalam hatinya.

***

Hinata berjalan dengan sedikit terhuyung melewati koridor dan lorong-lorong kampus menuju perpustakaan Konoha University untuk memenuhi tugas dari dekannya yang memintanya untuk dipercepat pengumpulan materi tersebut. Dengan wajah memerah dan pandangan kabur, ia berusaha berjalan merambat pada dinding ruang Perpustakaan besar tersebut.

Pandangannya semakin mengabur saat tiba-tiba ia oleng kearah kiri kemudian tak sadarkan diri.

Sesosok pria berambut raven menatap helaian panjang berwarna indigo dihadapannya yang terkulai jatuh melewati bantal dan ranjang klinik kampus.
Wajah porselen seputih susu dengan pipi gembil ranumnya nampak tirus.
Lengan dan pergelangannya juga nampak mengecil pertanda sang empunya badan mengalami penurunan berat badan secara drastis.

Diusapnya helaian indigo panjang yang menutupi hampir seluruhnya dari dahi orang tersebut. Pancaran kekecewaan tertampak jelas dari rona wajah dan sorotan onyx kelamnya.

Menatap sendu sebuah wajah yang dahuku teramat sangat ia cintai kini bagaikan seorang pesakitan dengan pipi tirusnya.

"Kau.. terlalu memaksakan dirimu lagi, hm?",

Gumamnya pelan dengan nada lirih.
Sama sekali tak menyadari jika ada sepasang jade cerah yang menatapnya dengan raut sedih dari luar jendela klinik.

Handphone ditangannya bergetar pertanda ada panggilan masuk. Namun handphone yang ia genggam bukan miliknya.

Tertera sebuah nama.

Naruto-kun~

Onyx-nya mengernyitkan sebuah siratan tanya. Dan... sebuah kecemburuan. Dengan sedikit kesal dan raut datar, ia mengusap tombol berwarna merah kekiri pertanda ia menolak panggilan tersebut.

***

Terdapat 6 buah pesan masuk dan 7 panggilan tak terjawab dari orang yang sama yang kini tengah menyita perhatian Sasuke saat ini.
Ia mengetikkan pesan balasan tanpa seizin si empunya handphone dengan mengatakan,

The Sin's [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang