Hujan lebat menuruni kota Tokyo pagi ini. Membuat genangan basah memenuhi landasan burung besi yang hendak mendarat dan terbang tinggi.
Ketukan tumit sepatu heels beberapa orang pramugari dan kru sebuah maskapai lalu lalang di antara para penumpang yang baru saja menuruni pesawat.The sins
**
Ishikawa yuuri
Presents
**Helaian rambut indigo milik seorang wanita berkulit putih terikat rapi dengan sebuah tali pita berwarna senada dengan helaian lebat miliknya. Mengenakan sepotong blouse berwarna pink pucat dengan rok sepan selutut sembari menenteng sebuah pouch berbentuk pita ditangan kanannya, ia berdiri menuju kafe diarea bandara seorang diri.
Arloji cantik melingkar dilengan kirinya yang ramping, menunjukan pukul sembilan pagi.
Setelah memesan segelas teh hangat, ia juga memesan beberapa potong croissant blueberry lalu duduk kembali ke meja miliknya.
Ingatannya sekelebat membuatnya kembali mengingat kejadian beberapa jam sebelumnya.
'Maafkan aku Gaara-kun, tapi aku harus segera memisahkan diri dari situasi seperti ini', inner Hinata saat ia meletakkan sepucuk surat diatas meja kerja milik sepupunya itu.
Tak perduli pada seberapa meyakinkannya perkataan Sasuke semalam, ia merasa ini sudah mulai keterlaluan. Hinata akui ia memang sempat termakan kata-kata manis dari mulut pria brengsek itu. Dan akhirnya untuk kesekian kalinya ia lebih memilih intuisinya yang mengatakan agar jangan terlibat apapun lagi dengan pria brengsek itu.
"Kita akan segera hidup bahagia nak, mama sayang sama kamu... jadi cukup hanya dengan mama ya.. kita tak perlu atau membutuhkan siapapun... gomen ne.. boruto..", gumam Hinata lembut sembari berdiri dan mngelus perut buncit nya didepan sebuah kaca besar dikamarnya.
Ia selesai membenahi pakaian miliknya dan tengah menurunkan kopor besar tersebut dari ranjangnya.
***
"Penerbangan Tokyo-Russia akan sesuai jadwal, bagi penumpang yang akan ikut maskapai Konoha airlines dipersilahkan untuk melakukan pengecekkan.."
Suara dari intercom bandara berdengung membangunkannya dari lamunannya. Sesegera mungkin ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju gate yang akan ia masuki. Ditengah perjalanannya menuju gate tersebut, ia mengambil ponsel pintarnya yang bergetar pertanda beberapa panggilan dan pesan masuk.
Tanpa ia sadari, seorang pria blonde berjalan bersebelahan dengannya dengan kegiatan sama yang wanita itu lakukan. Mengecek ponselnya yang berdering.
Hinata memasuki gate penumpang maskapai yang ia tumpangi.
***
Mata Naruto terbelalak saat mendapat pesan darurat dari Gaara yang juga sepertinya nampak panik.
"Bagaimana bisa dia gak ada dirumah mu!? Apa maksudnya Gaara!?", emosi melahap akal sehatnya sebagian hingga nada suara Naru meninggi.
'Dia hanya meninggalkan sepucuk surat yang bahkan aku tak tau kapan ia menaruhnya! Aku bersumpah aku tak tahu kalau ia akan pergi tanpa sepengetahuan ku dobe!', sahut Gaara yang juga meninggikan nada suaranya.
Naruto berusaha mengembalikan kejernihan otaknya, tanpa ia perdulikan kepanikan sahabatnya ini.
Ia berusaha mencari cara untuk menemukan Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sin's [COMPLETE]
FanfictionMenjadi wanita pendiam itu serba salah. Menjadi wanita yang selalu ditindas itu serba salah juga. Hinata bingung harus menjadi seperti apa agar dia bisa dihormati oleh siapa pun orang di luar sana, termasuk keluarganya. Padahal dia selalu menjadi...