"Gaara.. apa yang dikatakan pemuda itu benar?",
Suara yang pemuda nyentrik itu takuti selama ini akhirnya terdengar jelas dikedua telinga ber-piercing miliknya. Tanpa kehilangan aura dinginnya, Gaara tetap melanjutkan aktivitasnya menuang air jernih kedalam gelas kaca lalu meneguknya perlahan sembari menyandarkan punggungnya disebuah meja pantry didalam dapur rumahnya.
"Yang mana?", sahutnya santai setelah meletakan gelasnya diatas meja.
Diambilnya sebatang rokok dari dalam laci lemari dapur tersebut lalu menyulutnya dengan tenang seraya tangan kanannya merogoh saku mencari ponselnya.
From : Rubah_Dobe
Subject : 😘😙"Hime sudah bersama ku sekarang, ganjarannya mungkin aku akan babak belur dipukuli ayahku setelahnya.. akan ku kabari lagi nanti.. ada yang ingin ku bicarakan dengan mu.. ketemu di cafe biasa.."
"Sigh... apa apaan dia?", ujarnya mengabaikan keberadaan seorang wanita yang menatapnya cemas sambil bersidekap didepannya.
"Kenapa kau bisa serendah itu dan berfikiran sebejat itu pada sepupu mu hm?", lanjut suara yang mulai datar itu bertanya kembali.
Dibukanya resleting sweater hitam yang dikenakan pemuda nyentrik tersebut sembari menghela nafas mencoba mencerna perkataan kakak perempuannya ini.
"Ane ue, itu dulu. Aku sudah tak memiliki hasrat seperti itu terhadapnya, sekarang aku sudah mempercayakan 'hasrat' seperti itu kepada laki-laki yang ku anggap lebih mampu melakukannya. Dan yang jelas, i'm fine now. Perhaps, i should go to moskow latter." Ujarnya tenang.
Sang kakak hanya menghela nafas pasrah mendengar penuturan adik bungsunya ini dan kembali menatapnya penuh cemas.
"If you wanna go, so go peacefully. Don't make her worry or felt guilty because of you. She pregnant right? Ibu hamil tak baik cemas berlebih", sambung Temari seraya berjalan menjauh dari adik laki-lakinya ini karena anak nya menghampiri dan berniat memutuskan pembicaraannya.
Mengangguk paham, Gaara sekilas tersenyum mendapati kakak perempuannya meringankan situasi rumitnya sekarang.
"Dasar Uchiha brengsek..",
Monolog Gaara.
Ishikawa yuuri
Presents
**
The Sin'sDerap langkah gusarnya memenuhi sekeliling ruangan berlantai marmer didalam kediamannya.
Diempaskannya pantatnya keatas sofa empuk diruang tamu apartemennya, dan dilemparkannya kunci mobil seharga ratusan ribu euro miliknya keatas meja kayu berdesain minimalis pilihannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sin's [COMPLETE]
FanfictionMenjadi wanita pendiam itu serba salah. Menjadi wanita yang selalu ditindas itu serba salah juga. Hinata bingung harus menjadi seperti apa agar dia bisa dihormati oleh siapa pun orang di luar sana, termasuk keluarganya. Padahal dia selalu menjadi...