"Surprise mother f***er!!",
Todongan sebuah handgun berlapis peredam mengarah pada Gaara yang masih tergeletak dibawah pemuda tersebut sambil berusaha mengembalikan kesadarannya.
CLICK!
CLICK!
KRINCING!Letusan dua buah peluru tertahan oleh peredam berbunyi. Cangkang proyektil yang sudah terlepas mendarat diatas lelehan darah pada lantai marmer dibawahnya, meninggalkan bunyi gemerincing disertai derapan sepasang langkah kaki yang berjalan santai melewati pintu.
"Ojamashimasu~".
**
Ishikawa Yuuri
Presents
*
The Sin's
**Helaian merah sewarna darah itu mulai dibanjiri cairan pekat sewarna surainya. Kulit putih bak porselene itu mengejang beberapa kali merasakan hantaran rasa sakit yang berpuncak pada paha sebelah kanan dan bahu kirinya yang mulai menjalar keseluruh tubuh bagian atasnya.
"Kau pikir kau mau kemana hm? Musang licik?",
SRATH!!
GEDUBRAGH!!Sebuah gerakan menarik dan membanting ala krav maga khas dari Gaara terluncur rapi membuat Menma diam tak berkutik diatas lantai marmer. Pergerakannya dikunci oleh lengan besar Gaara dengan mudahnya, tak butuh waktu lama hingga Menma ikut melancarkan serangan balasan pada Gaara.
"Menjemput ratu seseorang lah...",
BUAGH!!
BUG!!
GUSRAK!!Seringai sinis memantul dari cermin didepan Menma berdiri sekarang dikala ia menahan lengan Gaara dengan sol sepatu boot miliknya.
"Cih.. empat tahun dinas di afghanistan tak membuat kemampuanmu menurun ya? Krav maga? Bukankah kau besar di Russia?", senyum licik itu kembali nampak berbarengan dengan todongan handgun dipelipis Gaara.
Tak berkutik.
Berusaha mencari alternatif untuk melumpuhkan musuh dihadapannya ini sebelum isi kepalanya muncrat keluar dari batok tengkoraknya.
"Aah... aku tak punya waktu meladenimu. Darah nya juga semakin deras mengalir, baiklah.. ku tunaikan saja prioritas ku.. jaa~",
Tubuh Gaara terjatuh diatas lantai dengan denyutan tak terkira berasal dari paha kirinya yang ditambahkan sebuah peluru disana.
Menautkan kening mencoba mengendalikan rasa sakitnya, ia menatap Menma yang menaiki tangga menuju kamar Hinata dengan senyum ala psikopat terpampang jelas diwajahnya.
"Sialan... Dobe.. maaf..",
Pandangannya memudar, ditengah rogohan ponselnya berusaha mengumpulkan kesadaran terakhirnya sebelum pingsan. Diketiknya tiga buah huruf saat membuka papan pesan dengan nomor Naruto pada ponselnya.
To : Rubah_Dobe
Subject : ....
"S.O.S"
Send
DeleteKesadaran terakhirnya mulai menguap, darah semakin membanjiri lantai dibawahnya hingga akhirnya Gaara tak sadarkan diri setelah menekan tombol Send.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sin's [COMPLETE]
FanfictionMenjadi wanita pendiam itu serba salah. Menjadi wanita yang selalu ditindas itu serba salah juga. Hinata bingung harus menjadi seperti apa agar dia bisa dihormati oleh siapa pun orang di luar sana, termasuk keluarganya. Padahal dia selalu menjadi...