Blackness

2.1K 176 0
                                    

Hujan menuruni langit negara matahari terbit itu dengan sedikit deras. Peringatan tentang akan datangnya badai pun mulai disiarkan oleh stasiun televisi seantero jepang, dan wilayah yang akan terkena dampak buruknya adalah osaka.

Pagi itu Hinata tengah membereskan pakaiannya didalam kamar Naruto, dengan wajah lusuh dan sedikit sendu ia merapikan setiap sudut dari kamar bernuansa oranye tersebut.
Sudah sekitar 24 jam ia keluar dari rumah sakit, dan tengah dalam masa pemulihan. Selain shock dan stress berlebih yang ia alami, ia juga menderita anemia dimasa kehamilan mudanya ini.

Lengan lentiknya melipat dan merapikan beberapa blouse serta celana dan pakaian pribadi miliknya kedalam kopor. Ia berencana akan pulang kembali ke kediaman Hyuuga nanti siang, dan tanpa sepengetahuan Naruto.

Air matanya kembali terjatuh, namun oleh orang yang berbeda akan tetapi dengan alasan yang sama.

Salahkah dirinya bila mencoba kembali berharap agar bisa mendapatkan cinta tulus dari seorang pria?

Salahkah ia jika ia berharap dapat menyembuhkan sakit hati dan trauma berkepanjangan terhadap sebuah penghianatan?

Sesaat setelah mereka berdua pulang kembali ke apartemen Naru, Hinata mempergoki sebuah pesan masuk diponsel kekasihnya tersebut yang membuat matanya sedikit melotot kaget. Dan entah karena kehamilannya atau karena memang dia sudah muak akan pelakor atau penghianatan murahan, emosinya memuncak malam itu.

Flashback on

Hinata merebahkan tubuhnya diatas kasur diranjang empuk yang belakangan ini menjadi tempat peraduannya bersama sang kekasih, Uzumaki Naruto. Tak henti hentinya ia mengelus menggelitik perutnya sendiri tempat dimana janinnya bergelung nyaman.
Matanya menilik sling bag miliknya yang tergeletak diatas nakas disamping tempat tidurnya, berusaha mencari cemilan didalamnya karena ia merasa sedikit lapar.

***
Ishikawa yuuri
presents
**
The Sin's
***

Sorot netra mutiara itu terhenti pada sebuah benda yang kini bergetar pertanda panggilan masuk dengan nomer tanpa nama, namun sesaat setelah ia mengangkatnya tak berapa lama kemudian panggilan tersebut terputus.

"Nomor siapa ini?", ujarnya bingung.

Tak lama berselang, sebuah pesan masuk ke ponsel milik Naru.

22.16
From : 06375288xx
Subject : miss you

"Do you remember this one Naruto-kun? Aku sangat merindukan momen ini lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Do you remember this one Naruto-kun? Aku sangat merindukan momen ini lagi.. maaf jika aku terkesan mengganggumu dengan masa lalu kita.. g'night hooney... 😙"

Reply
Delete

Rasa sesak memenuhi relung dadanya saat menatal layar ponsel pintar milik kekasihnya ini, matanya memanas saat melihat wajah wanita disebelah kekasihnya ini mirip dengan wanita yang dicium oleh Naru waktu tempo hari dirumah sakit.

The Sin's [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang