PROLOG

2.8K 118 13
                                    

"Woi cupu!!" panggil seorang cowok kepada cewek yang tak jauh dari depannya dan yang dipanggil itu pun langsung berhenti.

Bukan debi kalau ia tidak mengenal dan mendekat ke asal suara tersebut.

Debi pun sudah di depan Fadil dan seperti biasa, kata-kata pun dimainkan "Nih bawa!" titah cowok itu sambil menyerahkan tas'nya.

Debi pun dengan mau'nya membawa tas tersebut ke kelasnya yang juga sekelas dengan Fadil.

Debi atau nama aslinya Debita Arindi, seorang cewek manis, pendiam, dan sedikit nerd yang diam-diam menyukai bahkan mengagumi seorang cowok yang saat ini sekelas dengannya.
Yaa siapa lagi kalau bukan Fadil Gentana, salah seorang cowok nakal di sekolahnya.

Walau begitu, Fadil termasuk kategori cogan idaman & rebutan wanita seluruh kalangan, gak percaya? Anak kelas 4 SD pernah nembak dia dan Ibu kantin janda anak 3 aja sampai naksir.

Next, mereka menempati kelas XI IPA 4 dan bersekolah di-SMA Bina Bangsa yang terkenal favorit di kotanya.

Debi yang sudah sampai dikelas itu pun langsung menaruh tas Fadil dimeja belakang tempat duduknya.

Tak lama itu juga sahabatnya pun datang,
"Wah babu dadakan udah dateng" kata Dila sambil ketawa cengengesan.

"Gue kan udah bilang, cuman bantuin bawa tas bukan jadi babu" jawab debi santai.

"Yaelah deb, mana ada ngebantuin tiap hari" kata dila heboh.

"Serah lo dil" ucap debi dingin.

"Gue cuman ngasih tau doang kali deb, lagian lo aneh aja mau'an disuruh-suruh sama cowok kayak gitu" kata dila datar.

Lo aja yang gak tau aslinya dia dil' batin debi yang langsung pura-pura sibuk mengambil buku di tas.

Dila yang melihat Debi seperti itu hanya bisa geleng-geleng kepala dan ia pun langsung duduk di samping debi.

Bel masuk pun berbunyi, pelajaran pertama adalah pelajaran Sejarah dan tak lama Bu Neli pun datang, membuat penghuni sekelas yang sedang bergosip atau main game itupun langsung berlarian ke tempat duduknya masing-masing.

Seperti biasa, Ibu rempong itupun langsung menerangkan materi dan seketika suasana dikelas seperti acara ngantuk bersama.

Tapi di lain hal ada seseorang mengetuk pintu membuat ngantuk orang-orang di kelas itu hilang, ia masuk dan langsung duduk dibangkunya.

"Hei Fadil, kamu sudah telat dan gak ada sopan-sopannya dengan guru di depan" bentak Bu Neli kepada Fadil.

"Yaelah Bu, Nyelaw aja kali kayak gak pernah kenal saya aja" Jawab Fadil santai

Brakk
suara Meja yang di'hantam Bu Neli dengan tangannya.

"Aduhh Bu, tangannya itu. Kan sayang Pedicure Manicure nya" Sahut Leo membuat yang lain tertawa.

"Diam kamu Leo, saya bukan bicara sama kamu!" Bentak Bu Neli

"Kan ngingetin Bu, Masih mending ada yang ngingetin. Lahh kalo enggak?" Timbal Leo.

"Diam ka-" ucap Bu Neli terpotong.

"Saya disini bukan buat nonton ibu sama Leo debat" Sahut Fadil

"Kalau kamu tidak mau di ajar saya, lebih baik kamu di luar" Kata Bu Neli sambil menunjuk ke arah luar kelas.

"Serius Bu? Tau gini saya gak usah masuk aja tadi" Jawab Fadil yang langsung keluar dari kelas.

Bu Neli pun langsung geleng-geleng kepala menghadapi murid seperti Fadil itu.

Maaf ya kalau nggak bagus hehe :D ini cerita pertamaku, semoga kalian suka^^
-janganlupaVote&Comment

FOLLOW MY WORDS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang