Debi POV
Hoammm
Suatu tradisi orang-orang ketika bangun tidur termasuk aku.Saat aku lirik jam dinding ternyata sudah jam 23.12
What? Jam 11 malem?
Lalu kulihat diriku yang masih memakai seragam dan sepatu sekolah, ku ingat-ingat lagi kejadian apa sampai membuatku begini.Ah..Iya tadi siang aku menemani Fadil, Apa? Fadil?
Sekali lagi aku kaget karena mengingat bagaimana kelakuan dia tadi siang.Aku pun berfikir
Bagaimana dia sekarang? Apa dia balik ke rumah? Apa dia udah membaik?Aku yang ingin menghilangkan rasa penasaran level max itupun mencoba mengirim pesan.
Me
Fad, gimana
keadaan lo
sekarang?Gak di read 'Batinku cemas
Aku yang merasa kegerahan pun memutuskan untuk mandi, selesai mandi aku menyalin dengan memakai baju tidur.Aku yang sangat lapar karena terakhir makan cuman sarapan tadi pagi saja.
Aku turun menuju ruang makan dan membuka lemari makan.
Hanya ada roti? 'Batinku agak kecewa.
"Mau makan ya non?" ucap Bik Diah yang mengagetkanku.
"Eh...iya Bik" kataku sambil menutup lemari.
"Maaf ya non, tadi Bik Diah gak tega bangunin non Debi, soalnya kamu tidur nyenyak banget" ucap Bik Diah.
"Iya bik, gakpapa kok" balasku sambil tersenyum.
"Non Debi mau makan apa? Ntar saya masakin" Kata Bik Diah menawarkan.
"Eumm.. mie rebus campur telor,bakso, sama sawi" pinta ku ke Bik Diah.
"Tapi nyonya bilang Non Debi gak boleh makan mie malem-malem" Kata Bik Diah.
"Udah.. Gakpapa bik, lagian sesekali aja kok" Kataku membujuk.
"Yaudah non, Bik Diah ke dapur dulu" Katanya sambil pergi menuju sapur.
Mending aku nonton tv sambil nunggu 'batinku agak bosan dan berjalan ke ruang tengah untuk menyalakan tv.
Tapi sedari tadi aku hanya memikirkan Fadil sampai-sampai mungkin tv yang menontonku.
Drrt Drrt
Sebuah suara yang berasal dari kantong celanaku.Lantas aku cepat-cepat melihat handphoneku.
Akhh..sial, ternyata operator 'Batinku kesal karena tidak sesuai harapanku yang ingin nama Fadil saja yang muncul.
Aku pun menaruh kembali handphone di kantung celanaku.
Tak lama Bik Diah memanggilku
"Non, mie nya udah siap nih.""Iya bik.." Ujarku sembari berjalan ke ruang makan.
Aku pun duduk dan menyantapnya.
Sungguh enak, ternyata jika perut sudah lapar sangat walau cuman mie saja terasa makan makanan restoran.
Setelah makan aku berjalan ke atas menuju kamarku.
Aku yang tidak bisa tidur pun membuka pintu balkon kamarku dan duduk di kursi sambil melipat tanganku di pagar yang ada disitu.
Aku pun menenderkan kepala di tanganku yang terlipat sambil melihat ke arah langit.
Rupanya langit tak menunjukkan bintang, mungkin sesepi langit juga hatiku saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
FOLLOW MY WORDS
Humor[ROMANCE IN HUMOR] Debita~ " Gue suka dia dan gue rela di bully terus²an karna dianggep cewek ganjen yang cuman mau jadi babu biar deket sama dia " Fadil~ " Cewek? Haha bagi gue mereka itu gak ada bedanya dengan pembokat " Cerita pertama, moga kalia...