Debi POV
"Fadillllll!!!!!!!" teriakku terkejut.
Aku pun menangis melihat foto Fadil yang sedang di bekap mulutnya dengan benda yang mirip potongan kain.
Lalu di lehernya dengan tangan seseorang menghunuskan pisau kecil yang tajam.
Ku hapus airmata ku dan aku mulai berfikir.
Mengapa foto Fadil dikirim padaku? Apa maksudnya? Mengapa orang itu tahu aku? Apa mungkin hanya ada nomor ku di hp Fadil? Apa tujuan nya?
Tanpa fikir lama aku langsung menelpon nomor tadi dan seseorang pun berbicara.
Kalau kau mau dia selamat, datang dengan sendiri dan jangan sampai kau lapor polisi atau anak ini ku habisi!
Tutt tutt tutt
Telepon yang dimatikan sengaja.Ancam orang tersebut yang sontak membuat jantung ku berdegup kencang.
Aduhh bagaimana ini? Apa aku ke rumah Fadil dan mengatakan ke ortunya? Ahh..tidak, dia mengancamku, apa dia minta tebusan uang? Ahh..tabunganku tak akan cukup untuk uang ratusan juta.
Aku yang sudah pusing sekali memikirkan itu pun hanya mengacak-acak rambutku, entah apa yang harus ku perbuat.
Drrt Drrt
Pesan yang dikirim seseorang tadi.Pengirim tak dikenal
Jln. Jayamuda no.06
Ingat! Jangan sampai kau menghubungi polisi!Aku pun memutuskan untuk datang kesana sendiri demi menyelamatkan Fadil.
Aku langsung bersalin memakai training abu-abu dan memakai kaos putih dengan luaran memakai jaket biru tua tak lupa pula aku mengikat kuda rambutku dan memakai topi hitam.
Tak lama aku pun berfikir untuk naik ojek saja biar lebih mudah dan Pak Radi tak akan tau.
Setelah memesan ojek online, aku pun berjalan menuju depan rumahku sembari menunggu ojek pesananku.
Tak lama ojek pun datang dan aku segera naik.
Sesampainya di tempat yang ku tuju, ku cari rumah yang bernomor 06 dan akhirnya ku temukan rumah berwarna coklat itu.
Eumm.. Rumahnya seperti terawat, mengapa orang tersebut menyuruhku ke tempat ini? Mengapa warga sini tidak ada yang tahu kalau rumah itu tempat penculikkan orang? Ahh..sungguh aneh.
'Batinku yang sangat pusing dan bingung memikirkan semua ini.Aku pun berjalan masuk dan ternyata gerbang nya tidak tergembok, aku masuk berjalan melewati taman yang agak luas itu dan setelah sampai didepan rumah tersebut, pintu nya terbuka sendiri.
Sontak membuatku kaget dan berloncat kecil ke belakang
Tapi aku hanya menelan ludah dan terus berjalan menuju rumah yang gelap tersebut.Isi rumah ini lengkap? Sepertinya orang yang menculik itu tinggal disini
'gumamku sambil berfikir.Tak lama ada seseorang memakai topeng menarikku dan aku yang mencoba melepaskan tarikkan'nya tapi tak bisa, hanya menangis.
"L...lo mau apa? Fadil..mana?" kataku sambil menangis.
Tapi ia hanya diam dan tetap menarikku dan sampainya di sebuah ruangan, ia membuka pintu'nya dannnn.
Hai cupuuu!!!! Teriak tiga cowok yang mengejutkan'ku.
Hah? Kok mereka yg disini? Dan itu kenapa Fadil ikut ketawa 'batinku keheranan dan aku hanya menatap bengong.
Dan seseorang yang disampingku membuka topengnya dan ternyata itu Dani.

KAMU SEDANG MEMBACA
FOLLOW MY WORDS
Humor[ROMANCE IN HUMOR] Debita~ " Gue suka dia dan gue rela di bully terus²an karna dianggep cewek ganjen yang cuman mau jadi babu biar deket sama dia " Fadil~ " Cewek? Haha bagi gue mereka itu gak ada bedanya dengan pembokat " Cerita pertama, moga kalia...