It's Okay

1.2K 86 4
                                    

Sinar mentari pagi yang datang membuat mahluk-mahluk yang sedang berimajinasi dalam tidurnya pun terbangun.

Hoammm
Suara menguap dari debi yang baru balik dari alam mimpi nya.

Udah pagi aja padahal baru tadi mejem 'batin Debi yang sedang duduk karna nyawa nya yang masih belum terkumpul.

Debi bangun dan langsung membereskan tempat tidurnya dan setelah itu ia pun bergegas ke kamar mandi.

Selesai mandi, Debi langsung memakai seragam dan menyisir rambutnya yang masih basah.

Drrt Drrt
Sebuah pesan masuk

Fadil
Tempat gue skrg, jln. Mulya no.14

Aku memang punya kontak handphone Fadil dan dia pun punya karena dulu aku memintanya lewat Imron ketua kelasku dengan alasan keperluan kelas.

Chatan? Video Call? Boro-boro, read aja jarang apalagi balas 'Ehh kok aku curhat.

Membalas pun hanya Y O G jika aku bertanya-tanya.

Dia akan menghubungiku jika perlu, semisal minta dibuatkan surat ijin
'hiks memang sangat mengenaskan.

Me
Ok

Fadil
Gpl

Me
Ya

Sampai kapan hamba harus seperti ini Ya Tuhan 'Batin Debi lelah dan pasrah.

Debi pun langsung turun untuk sarapan dan sampai meja pun ia mengambil dan memakan cepat roti nya sambil memakai sepatu.

"Lah...kok gak makan di meja non? Atuh pelan-pelan makannya ntar keselek" ucap Bik Diah.

"Buwhu buwhu bik"
Kata Debi bicara blepotan.

"Nih minum dulu susu nya non" kata Bik Diah sambil menyodorkan segelas susu.

Debi pun meneguk habis susu yang diberikan Bik Diah tadi.

"Debi berangkat dulu Bik" kata Debi pamit ke Bik Diah.

"Iya, hati-hati non" jawab Bik Diah.

Sampai di depan terasnya, ia langsung memanggil supirnya Pak Radi.

"Pak ayok berangkat, saya buru-buru nih" kata Debi kepada supirnya itu.

"Iya non" Kata Pak Radi sambil membuka'kan pintu untuk Debi.

"Oh...ya pak, anterin ke jln. Mulya no.14" ucap debi.

"Baik non" jawab Pak Radi.

Setelah beberapa saat diperjalanan, mereka pun sampai di tempat yang dimaksud.

"Non, udah sampe nih" kata supir Debi.

"Oh...iya pak, bentar" Kata Debi keluar dari mobil sambil mengambil handphone dari saku rok nya dan ia pun mengirim pesan kepada Fadil.

Me
Rumah lo
yg mana?

Fadil
Rumah kuning,
pager item

Debi pun langsung melihat ke sekelilingnya dan matanya berhenti di sebuah rumah yang berada di samping kanan jalan

WOW! Rumahnya gede banget 'Batin Debi yang kagum dengan rumah Fadil.

Ia pun langsung menghampiri kembali supirnya.

"Pak tunggu disini sebentar saya mau ke rumah itu dulu" kata Debi sambil menunjuk ke rumah yang dia maksud.

FOLLOW MY WORDS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang