Introduce

1.1K 75 7
                                    

Dila POV

Flasback on

"Duh..gimana nih, Debi belom sadar-sadar juga" cemas gue.

"Apa dibawa ke RS aja ya" tambah gue.

Tak lama gue pun ke ruangan Kepsek.

"Om..pinjem mobil dong, buat anter Debi"

"Mau apa kamu Dila?" ucap adik ibu gue Om Sadan yang berjabat sebagai Kepsek.

"Debi pingsan om..gara-gara Ermi tengik"

"Jaga omongan kamu Dila"

"Iya om Iya, tapi Debi pingsan om"

"Lho..kok bisa?"

"Iya..dia disuruh lari padahal Debi itu gak kuat"

"Yaudah deh..nih" ucap paman gue itu sambil memberi kunci mobil.

Tidak tunggu lama gue pun mengangkut Debi bersama anak PMR dan membawanya ke mobil setelah menaruhnya, gue pun menancap gas agak kebut sesampainya di RS.

"Suster.. Tolong periksa pasien ini" ucap gue agak teriak sembari membopong Debi yang masih tertutup matanya.

"Anda tunggu disini dulu ya.." kata suster tersebut yang hanya gue bales anggukan.

Suster itupun membawa Debi dengan brangkas dan gue masih berjalan bulak-balik karena gelisah.

"Dia tidak apa-apa, hanya karena sepertinya dulu punya penyakit Anemia saja. Jadi masih terbawa" ucap suster tersebut yang membuat hati gue sedikit lega.

Aaaaaaaaaaaa
Teriak seorang dari ruangan asal suster tadi yang sangat kukenali.

"Debi" kataku yang langsung berlari masuk ke dalam ruangan itu.

"Lo kenapa Deb?"

"K..kok gu..gue disi..ni?"

"Astaga, gue kira apaan lo ini njing. Lo itu pingsan jadi gue bawa kesini lagian alay juga pake teriak segala"

"Hehe..maaf, tadi refleks abisnya gue tadi disekolah kok bisa-bisa diinfus gini"

"Lo itu nyusahin pake acara pingsan segala"

"Ya..maaf"

Iish Debi, gue khawatir banget sama lo 'batin gue.

"Yaudah ah..gue ke sekolah dulu ngasih pelajaran buat Fadil kampret"

"Kok Fadil dibawa juga sih?"

"Salahnya lo pingsan malah nggak ditolongin"

"Hmm.."

"Yaudah lo disini aja, jangan kemana-mana"

"Iya..."

Gue pun langsung berjalan ke parkiran buat ambil mobilnya dan menuju sekolah.

Enaknya kerjain gimana ya 'gumam gue sambil berfikir
Hehe lo gue buat susah kali ini Fadil 'batin gue tersenyum licik.

Setelah gue sampai di sekolah, gue langsung nanya-nanya cari Fadil dan mereka pada gak tau tapi gue tau kalo dia gak ada dimana-mana berarti ada di rooftop sekolah, gue percepat langkah dan benar saja ada Fadil lagi ngerokok.

Dia yang sadar ada gue langsung membalikkan badan, seketika itu juga gue tampar dia dan sedikit bersandiwara.
Plakkk

"Apa-apaan lo nampar gue" kata Fadil yang mungkin agak marah(yaiyalah mana ada orang gak marah kalo ditampar).

Gue pun adu mulut dengan Fadil tapi dia langsung pergi dan bilang kalau yang harus disalahin itu Bu Ermi bukan dia.

Gue pun agak seneng karena bisa ngerjain Fadil, ya itung-itung balesan buat dia yang suka budakkin Debi.

FOLLOW MY WORDS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang