-15-

836 102 3
                                    

Brugh

"Saya tunggu berkas ini di ruangan saya jam sembilan." titah gue ke seorang wanita cantik di depan gue.

"Siap bang! Tapi saya bisa minta tambahan waktu? Saya masih harus kerjain sprin pindah Bang," katanya.

"Enggak ada waktu tambahan! Harus tepat waktu saya butuh berkas itu." jawab gue.

"Tapi Bang." cicitnya pelan.

"Gak ada bantahan, saya gak mau tau caranya gimana. Pokoknya jam sembilan udah harus selesai." jelas gue dan berlalu pergi.

"Aduh Bang, jangan gitu kenapa ini bebepnya sendiri loh. Jahat amat." saut Nova yang bikin gue berhenti jalan dan balik badan.

"Ini jam dinas, semua sama prajurit. Gak ada prioritas apapun, mau dia istri saya juga sama aja." jawab gue tegas.

"Dasar ea batu!" seru Nata sama Tasya  ke gue.

"Kamu bilang apa tadi?" tanya gue.

"Gak ada bang." elak mereka.

"Kalian berdua sini! Push up 10×," kata gue.

"Maaf Bang aduh!" pekik mereka panik.

"Sekarang atau 5×lipat?" tawat gue.

"Eh iya bang," kata mereka langsung ambil posisi.

Rasain lo, lagian ngeledekin gue tau kan akibatnya. Gue ke sini buat nganter berkas ke El. Eh mereka ngeledek.

Walaupun El tunangan gue eh calon maksutnya gue gak bisa dan gak mau perlakuin dia istinewa di sini. Gue harus profesional mana saat gue dan El pasanga dan di mana saat gue sama El rekan dines.

Makanya gue bersikap gitu, liat temennya di push up El gak bisa berontak. Sekarang dia lagi komat kamit marahin gue kurang lebih gini.

'Mas, kamu tuh apaan sih? Kelewatan banget kasian mereka!'

Sambil sesekali matanya melototin gue, sedangkan gue datar aja dan cuekin dia.

"Oke, besok ledekin lebih seru lagi ya biar saya tambahin hukumannya." ancem gue.

"Gak mau bang!" pekik mereka berdua.

Gue cuma senyum evil dan ninggalin ruangan ini. Waktu di jalan gue liat Noval lagi jalan dari arah berlawanan. Kita saling tatap sampe akhirnya kita berhenti.

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo," kata Noval.

"Ada apa? Saya gak punya banyak waktu buat ngomongin sesuatu di luar dinas." jawab gue.

Sreet

Apaan ini anak pake narik gue ke toilet segala, mau ngajak berantem apa gimana.

"Apaan sih lo!" seru gue.

"Gue mohon, dengerin gue dulu." pinta Noval.

"Apa?"

"Selamat!" kata Noval sambil ngulurin satu tangannya ke gue.

"Untuk?" tanya gue.

"Gue tau nanti malem kalian mau tunangan," kata Noval.

"Oh, oke makasih," kata gue seadanya.

"Gue mau minta sesuatu sama lo." terang Noval.

"Apa?" tanya gue.

"Gue akuin gue udah kalah dari lo," kata Noval.

Akhirnya dia ngaku juga kalo kalah dari gue. Padahal kemaren dia masih ambisius mau dapetin El balik dan gak terima sama kenyataan ini.

"Lalu?"

Military Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang