-23-

825 100 33
                                    


Jam masih nunjuk di angka sebelas tapi hari ini gue izin buat ngurus persiapan nikah gue sama Andra.

"Tas gue duluan ya." pamit gue ke Tasya.

"Heum, eh mau kemana lo?" tanya Tasya.

"Semalem gue cerita apa ke lo," kata gue sambil beresin tas.

"Oh iya, mau fitting baju ya," kata Tasya.

"Tuh ta-"

"Aduuh yang mau nikah gitu ya, pulangnya pagi terus euy." ledek Julia yang baru masuk ruangan.

"Mulut lo berisik amat, gue tampol juga lama-lama." ancem gue.

"Enak amat lo El, pulang tugas langsung dinikahin berasa film tau gak." saut Tiyas.

"Lo mau? Yaudah nanti gue bilangin Naufal."

"Eh jangan nanti lo balikan sama dia," kata Tiyas.

"Ngaco lo, masa lalu. Udah ah jangan pada berisik nanti ada yang denger." bisik gue.

"Siapa dah? Bang Reza?" tebak Tasya.

"Iya, aduh."

"Lah dia masih ngejar lo?" tanya mereka kompak.

"Iya." jawab gue.

"Yaampun, gila itu orang. Eh itu orangnya. El cepek kabur!" heboh Julia.

Bener aja itu gue liat Bang Reza lagi jalan ke arah ruangan ini. Mampus dah kalo sampe ketemu sama dia.

"Aduh iya, gue cabut ya. Assalamualaikum." pamit gue langsung pergi.

Gue langsung buru-buru jalan ke luar ruangan tanpa nengok sana-sini. Yatuhan jangan sampe gue ketemu dia.

Hap!

"Mau kemana sih? Buru-buru amat,"

Sialan, jangan bilang ini Bang Reza. Pelan gue balikin badan. Bener aja itu dia berhasil nangkep gue.

"Maaf bang, saya buru-buru," kata gue ngelepasin pegangan tangan dia.

"Mau kemana?" tanya dia.

"Ada urusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada urusan. Permisi." pamit gue.

Langsung gue lanjutin jalan, tapi kayaknya ini orang ngikutin gue deh. Aduh gimana sih? Bahaya kalo sampe ketemu Andra ini orang.

Gue berhenti di depan pos buat nunggu Andra jemput gue. Kayaknya dia kejebak macet deh makanya belum sampe.

"Kamu mau kemana? Pulang? Jam segini kok keluar?" tanya Bang Reza kepo.

"Bukan urusan Abang, maaf saya punya privasi. Tolong tinggalin saya." pinta gue.

"Jutek banget, oh ya gimana tawaran saya?" tanya dia.

Military Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang