-2-

1.2K 157 21
                                    


"Duh remuk semua badan gue," kata salah satu temen gue yang namanya Julia atau biasa dipanggil Jul.

"Sama aja Jul, masih mending lo cuma anak buah. Apa kabar gue yang jadi danton." Kata gue yang bikin yang lain ketawa.

"Hahaha kan lumayan El, komandan regu lo cakep weh." Kata Ghea sambil ngeringin rambutnya.

"Ambil noh kalo mau," kata gue sambil ngelempar bantal ke Ghea.

"Etapi ada yang janggal." Kata Tasya tiba - tiba.

"Apaan tas?" Saut Jul.

"Lo sadar gak sih dari 3 regu dantonnya yang cewek cuma si El doang lainnya cowok kan?" Kata Tasya yang bikin gue mikir keras.

"Maksut lo? Hubungannya apaan Tas?" Tanya gue ke dia.

"Jangan bilang itu bang Andra naksir lo El," kata tasya sambil nunjuk gue.

"Mulut lo minta ditampol ya?" Jawab gue ketus.

"Hahaha selow El, tapi bener loh kata Tasya," timpal Jul.

"Sebahagia lo lah, buruan bentar lagi gue ambil apel. Jam 9 Kak Ririn ambil datanya." Kata gue sambil naruh handuk di jemuran.

"Iya iya, eh kalo beneran El ditaksir seru nih." Bisik Tasya ke Jul yang masih bisa gue denger.

"Tas, gue denger," ketus gue tanpa noleh ke mereka.

"Iya bu danru, jahat amat."

Setelah naruh handuk gue langsung ambil apel temen di asrama cewek ini. Iya lagi - lagi gue ditunjuk jadi danru. 

*Danton = komandan pleton
*Danru = komandan regu

Tapi kali ini yang nunjuk gue Kak Ririn kakak tingkat gue. Dia bilang sih dia milih gue soalnya gue bertanggung jawab.

Gara - gara tadi jadi danton jadi ditunjuk lagi gue.

"Hitung, Mulai!" Perintah gue yang langsung dilakuin sama 30 temen gue lainnya.

Iya satu angkatan gue di sini ada 30 orang ceweknya. Kalo keseluruhan sama cowoknya ada 90.

"Tiga puluh, lengkap!" Teriak tegas Rika temen gue.

"Terimakasih, pengecekan selesai."

Tok tok

Baru aja gue mau lepas kerudung, ada yang ngetuk pintu. Pasti Kak Ririn nih.

Cklek

"Assalamualaikum," kata Kak Ririn

"Waalaikumsalam." Jawab gue sambil hormat ke dia.

"Gausah hormat kali dek ini udah malem." Kata dia sambil nurunin tangan gue.

"Saya kan harus hormat kak sama senior," kata gue.

"Santai aja kalo sama saya mah, oh ya mana data pengecekan?"

"Ini Kak," kata gue sambil nyodorin satu lembar kertas ke dia.

"Oh oke, bagus. Gak salah saya pilih kamu jadi danru." Kata dia sambil nepuk pundak gue.

"Siap! Makasih kak. Saya bakal bertanggung jawab sama posisi saya." Kata gue lagi.

"Saya yakin kamu bisa, yang lain udah tidur?" Tanya dia sambil celingukan liat ke dalem.

"Belum Kak, masih persiapan." Jawab gue sambil buka pintu lebih lebar.

"Malem Dek, langsung tidur ya besok trakor terakhir. Kondisi harus bagus ya. Besok ada party kecil juga." Kata Kak Ririn ke yang lain.

"Siap! Terimakasih."

Military Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang