"Eungh~"
"Kamu gapapa kan?" Tanya bang Andra waktu liat gue sadar.
"Bang Andra?" Kata gue sambil berusaha bangun dari tidur.
Gue kaget waktu liat siapa orang yang ada di sini sama gue. Dia bang Andra, kenapa dia sih yang jaga gue.
Terus lagi ini kenapa gue di infus segala? Gue coba inget kejadian tadi. Ck, jangan bilang gue pingsan tadi.
"Eh kamu mau ngapain?" Tanya dia ke gue.
"Saya mau balik gabung sama yang lainnya bang," kata gue pelan.
"Gak usah, saya udah ngijinin kamu tadi. Sekarang mending kamu istirahat aja." Kata dia sambil narik kursi dan duduk di samping ranjang gue.
"Tadi saya ping--"
"Iya tadi kamu pingsan, nyusahin aja kamu mana berat lagi badan kamu." Kata dia ketus.
"Kalo gak ikhlas tadi gak usah bantuin saya bang." Kata gue gak kalah ketus.
"Logika nih, mana ada saya biarin kamu yang jatuh pingsan di depan saya? Yang ada saya dikatain gak punya perikemanusiaan." Omel dia masih dengan muka datarnya.
Gak yakin gue sama alasan dia, etapu ada benernya sih. Tapi gue curiga dia nyimpen perasaan ke gue.
Masalahnya, perlakuan dia ke gue gak biasa gengs.
"Itu tau, makanya yang ikhlas."
"Ck, iya. Udah nih sekarang kamu makan dulu." Kata dia sambil ngangkat semangkuk bubur ayam.
Kok gercep banget udah ada bubur ayam segala. Kalo jatah makan gak mungkin nih.
"Gak nafsu, lidah saya pait." Tolak gue langsung.
"Kamu udah tau sakit masih aja keras kepala." Kata dia pake nada sedikit tinggi.
Ini lama - lama kok berasa kayak pacaran ya?
"Kan yang sakit saya bang, kenapa abang yang repot? Apa ada masalah?" Tanya gue ke bang Andra.
"Masalahnya saya khawatir sama kamu!" Bentak dia yang bikin gue kicep.
"Bang,"
"Aargh, udah saya mau balik. Kamu makan sendiri aja." Kata dia yang langsung ninggalin gue sendiri di ruang perawatan ini.
"Dasar orang salting." Kata gue bermonolog.
Gue pun ambil satu gelas air yang ada di atas nakas karen kerasa haus banget.
Tapi gak lama ada suara pintu di buka, ternyata ada Kak Ririn sama Tasya.
"Hai dek, udah baikan?" Tanya Kak Ririn yang langsung duduk di ranjang gue.
"Udah kok kak, acaranya udah selesai?" Tanya gue lagi.
"Udah kok, sekarang kalian bebas. Ciee yang berduaan kayaknya kamu ditaksir Andra nih." Kata Kak Ririn sambil ketawa.
"Kakak ngomong apasih, aku gak ngerti." Dusta gue.
"Alah kamu gak usah bohong aku sama Tasya tadi denger pembicaraan kalian. Iya gak Tas?" Kata Kak Ririn sambil ngedipin matanya ke Tasya.
"Iya El, maaf ya tadi kita gak sengaja demger." Kata Tasya sambil senyum evil.
"Heum, jadi kalian nguping nih." Kata gue pura - pura kesel.
"Gausah ngalihin topik El. Santai aja sama aku. Oh ya gimana kalo kita berteman nih." Tawar Kak Ririn ke gue dan Tasya.
"Maksutnya Kak?" Tanya gue.

KAMU SEDANG MEMBACA
Military Love
FanfictionKisah Cinta ini tidak semudah yang kita bayangkan. Anggap saja seperti rintangan dalam mengemban tugasmu. -M. Andra Alfariel Reynand- As sehun -Elfira Ananda- Oc