-7-

774 111 7
                                    


Gak kerasa udah hampir 1 tahun gue jadian sama Noval, sementara ini gue bisa liat kalo Noval serius sama gue.

Bahkan rencana, minggu depan kita mau tunangan. Bisa dibilang kecepetan sih. Waktu kita diperbolehkan nikah masih di akhir tahun depan.

Bahkan kita udah mulai kredit rumah, ini saran dari orang tua kita alasannnya biar kita gak keteteran nantinya soal rumah.

Tapi ya Noval ngeyel aja katanya biar gue gak digondol yang lain. Maksut dia sih biar gue gak direbut bang Andra.

Setelah tau gue sama Noval bang Andra tuh berubah gengs, dia jadi cuek bebek gitu.

Kadang juga suka ngadalin gue berlebihan, salah siapa dia lelet.

"Jam 9 ini semua udah harus ada di atas meja saya!" tukas dia sedikit ketus.

"Siap bang, tapi kayaknya saya butuh waktu lebih dari itu. Karena gak memungkinkan berkas sebanyak ini diselesaikan dalam waktu satu jam." jelas gue ke bang Andra.

"Ya saya gak mau tau gimana caranya kamu nyelesein itu semua," kata dia dan langsung pergi balik ke ruangannya.

"Ck, dasar ya itu orang!" seru gue pas dia udah keluar.

"Udah El, sini gue bantuin." saut Tasya yang tiba - tiba ngambil separuh tugas gue.

"Lo nyantai?" tanya gue memastikan.

"Iya, udah yuk gercep dari pada lo dimarahin bang Andra," kata Tasya.

"Gue tuh heran, itu orang kayaknya ada dendam tersendiri ke gue." gerutu gue sambil ngerjain tugas tadi.

"Bukan dendam El, melainkan patah hati yang mendalam karena dia gak berhasil dapetin lo," kata Tasya.

"Analisis dari mana tuh?" tanya gue.

"Coba deh lo bandingin sikap dia sebelum dan sesudah lo jadian sama Noval. Beda kan?" tanya Tasya.

Kalo dipikir omongan Tasya ini ada benernya sih ketara banget perubahan sikap bang Andra ke gue.

Dulu terkesan perhatian dan hangat sekarang jadi ketus dan cuek banget malahan.

"Iya juga sih, gue juga sempet mikir gitu," kata gue pelan.

"Jadi gimana, lo udah bisa cinta sama Noval?" tanya Tasya.

"Alhamdulilah udah, gue gak mungkin mau tunangan lusa kalo gak cinta dan serius," kata gue ke Tasya.

"Iyadeh yang mau tunangan semoga awet sampe ke pelaminan." doa Tasya.

"Makasih doanya,"

Setelah sedikit ngobrol gue langsung gercep ngerjain tugas tadi. Untungnya gue berhasil nyelesaiin tepat waktu.

Sekarang gue lagi jalan ke ruangannya bang Andra buat nyerahin berkas ini.

"Permisi," kata gue sambil buka pintu.

"Masuk!" jawab orang yang pasti bang Andra.

"Ini bang berkasnya," kata gue sambil naruh berkas di depan dia.

"Telat 2 menit," kata bang Andra sambil liat jam tangannya.

"Yaelah ndra, 2 menit itu waktu tempih jalan. Lo kalo patah hati gausah sampe lama woy!" seru bang Raka dari sudut yang berbeda.

"Diem!" ketus bang Andra.

"Maaf bang," cicit gue.

"Push up kamu!" perintah dia.

"Bang saya ada kelas jam setengah sepuluh, nanti saya bisa telat presentasi." rengek gue ke bang Andra.

"Ya saya gak mau tau tentang itu. Mau kamu telat atau gimana itu urusan kamu," kata bang Andra ketus.

Military Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang