Kisah Cinta ini tidak semudah yang kita bayangkan. Anggap saja seperti rintangan dalam mengemban tugasmu.
-M. Andra Alfariel Reynand-
As sehun
-Elfira Ananda-
Oc
"Asalamualaikum cantik, masih pagi udah main sama komputer aja kamu," kata seseorang yang tiba - tiba ada di depan meja gue.
Gue masih diem aja dan gak gubris dia sama sekali.
"Hei, gitu banget. Ada yang ngasih salam gak dijawab. Dosa loh." ancem dia.
"Waalaikumsalam." jawab gue sambil fake smile.
"Yang ikhlas dong, dosa loh jawab gak ikhlas." sambungnya lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Saya ikhlas." jawab gue tanpa ngalihin pandangan dari komputer.
"Gimana, tawaran saya tempo hari?" tanya dia.
"Maaf saya udah jawab ini berulang kali. Saya gak bisa. Saya ini calon istri orang lain." jawab gue ketus.
"Alah, kan masih calon. Putusin aja batalin. Toh calon kamu gak ada di sini." kompor dia yang mulai nyulut emosi gue.
Kenapa sih orang ini ngeselin banget. Gue benci dia selalu gini ke gue. Padahal dia tau gue ini calon Andra.
Reza, dia senior Andra yang akhir - akhir ini deketin gue. Gatau kenapa dia selalu ngajakin gue jadian, nikah dll. Bahkan dia nyuruh gue mutusin Andra.
"Cukup Bang! Udah berapa kali saya bilang, saya gak mau. Tolong jangan paksa saya. Anda itu cuma pho." jelas gue ke dia.
"Apasih hebatnya Andra? Pangkat tinggian say-"
"Saya gak butuh pangkat, gak ada gunanya berpangkat tinggi toh kalo meninggal gak dibawa kan? Gak ditanyain kan dikuburan?" tanya gue ke dia.
"Kam-"
"Stop! Abang boleh marah tapi liat sekarang di mana? Abang mau dipecat karena masalah cinta dan penganiayaan wanita," kata seseorang yang barusan nyelamtin gue.
"Kamu junior gausah ikut campur."
"Saya berhak ikut campur." jawab dia tegas.
"Kamu siapa dia?" tanya Reza ke Noval.
Iya, orang yang nyegah tamparan Reza itu Noval mantan gue dulu. Catet mantan gue dulu.
"Abang gak perlu tau siapa saya, yang jelas El gak pantes deket sama cowok tempramen kayak lo." jawab Noval.
"Kur-"
"El, ayo kita pergi." ajak Noval sambil narik tangan gue.
Gue cuma ikutin aja ajakan Noval, dari pada bertahan di sini makan hati banget sama orang gila kayak Reza.
"Val." panggil gue sambil ngarahin pandangan ke arah tangan Noval yang masih narik tangan gue.
"Eh, maaf aku gak sengaja," kata Noval yang langsung ngelepas pegangan tangannya dari tangan gue.
"Gapapa Val, aku cuma gak enak aja kalo Luna sampe liat." jelas gue.