22. Emosi

6K 326 5
                                    

Happy Reading.

Dalvin menghubungi kawan-kawannya untuk meminta bantuan mereka. Mobil Dalvin melaju sangat kencang menuju tempat pertemuannya dengan kawan-kawannya.

Setelah sampai Dalvin melihat teman-temannya sudah berkumpul menunggu kedatangannya.

"Ada apa Vin ?" tanya Ido.

"Nabila ada sama Darren" ujar Dalvin.

"Dia diculik ?" tanya Alka.

"Gue rasa gitu, kita harus cari cara buat selamatin Nabila" ujar Dalvin.

"Cih. Bilangnya mau jadi sayap pelindung taunya jaga cewek yang disayang aja gak becus" ujar Ribut.

Rahang Dalvin mengeras, dia berusada menahan emosi karena ucapan Ribut.

"But udah lo jangan pancing emosi Dalvin" bisik Ido pada Ribut.

Ribut hanya mendengus dan menatap datar ke arah Dalvin.

"Apa rencana kita ?" tanya Denis.

"Ya nyelametin Nabila lah Den" jawab Alka.

"Ck. Maksud gue gimana caranya tuyul" ujar Denis sambil menampol kepala Alka.

Alka mengerucutkan bibirnya yang membuat Denis ingin muntah.

"So seksi amat lo, bibir lo itu kaya karet yang abis direndem minyak" celetuk Denis.

"Lah gede dong bibir gue" ujar Alka sambil memegang bibirnya.

"Bukan gede lagi udah dower" ujar Denis yang membuat Alka mendengus kesal.

"Ehh bayi tuyul bisa pada diem kagak sih, panas kuping gue denger kalian ribut, ini lagi serius" ujar Ido.

Denis dan Alka saling bertatapan, kemudian Denis membisikkan sesuatu pada Alka.

"Ka tuyul masih bocah aja udah punya anak yaa, gimana gedenya ya" bisik Denis yang dibalas anggukab oleh Alka.

"Iya ya, anaknya itu nanti gimana ya, gondrong kali ya" ujar Alka yang langsung dapan toyoran dari Denis.

"Sejak kapan tuyul gondrong bego" kesal Alka.

"Bisa diem ?" ujar Dalvin dingin.

Baik Denis maupun Alka langsung mengatupkan bibirnya rapat, jika Dalvin sudah bicara dengan dingin itu berarti dia mulai emosi.

"Gue gak yakin bisa menang lawan gengnya Darren, secara mereka gengster yang paling ditakuti" ujar Ido.

"Cuma namanya doang yang ditakutin, Darren baru kena bogeman gue aja udah k.o dia" ujar Dalvin sombong.

"Gausah sombong dulu lo, Darren emang kalah soal bogeman tapi dia menang dalam menyusun strategi yang licik" ujar Ribut.

"Iya juga sih, terus apa yang harus kita lakuin ?" tanya Ido.

"Gimana kalau kita minta bantuan Genta, gue yakin dia jago berantem" saran Alka.

"Gak, gue gak butuh bantuan dia, kalau kalian takut gak usah dateng, biar gue yang ngadepin mereka semua' ujar Dalvin kemudian pergi meninggalkan teman-temannya.

"Cihh sok pahlawan lo, dasar egois" ujar Ribut.

Dalvin terus berjalan tak memperdulikan ucapan yang dilontarkan oleh Ribut, dia ingin fokus untuk menyelamatkan Nabila.

Ido membuang nafas pasrah.

"Kalau gini caranya gue yakin musuh kita lagi ketawain kita, kita udah gak kompak lagi gara-gara sifat egois" ujar Ido.

DALVIN & NABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang