5.Mimpi Buruk

6.3K 310 9
                                    

Typo Merajalela
Selamat malam semua
Happy reading yaa ..

Nabila menutup buku catatannya dia baru saja menyelesaikan hukumannya. Nabila mengamati foto yang ada diatas meja belajarnya, diambilnya foto itu foto yang menampilkan dua orang gadis yang mengenakan seragam putih abu-abu dan satunya lagi putih biru. Difoto itu terpancar sekali senyum bahagia dari keduanya. Nabila mengusap wajah gadis yang mengenakan seragam putih biru, setetes bulir jernih jatuh mulus dipipi Nabila.

"Ris kaka kangen" lirih Nabila sambil memeluk foto itu.

"Maafin kaka belum bisa jadi kaka yang baik buat kamu, kaka sayang sama kamu Ris" ujar Nabila dalam isakannya.

Air matanya sudah merembes membasahi wajahnya, tangisnyapun pecah diruang kamar itu, Nabila terus memeluk erat foto itu. Dia merasa bersalah akan kepergian adiknya itu.

Flashback On

"Kak, kak Nabila aku dapat nilai 90 loh diulangan harian matematika" ujar Risa dengan mata berbinar.

"Wahh hebat adik kaka, kamu belajar yang bener ya supaya bisa jadi orang sukses" ujar Nabila sambil mengusap pucuk kepala adiknya itu.

Risa mengangguk anggukan kepalanya sambil tersenyum manis kearah kakanya.

"Yaudah kaka mau ke minimarket sebrang dulu ya" ujar Nabila.

Risa mengangguk. Kemudian Nabila pergi meninggalkan Risa yang masih berdiri didekat halte. Risa menoleh ke bangku Halte uang Nabila tertinggal dengan cepat Risa mengambil uang itu dan berlari menyusul Nabila.

"Kak Nabila uangnya ketinggalan" teriak Risa namun Nabila tak mendengarnya.

"Kak Nabil aarrrrgg-" tubuh Risa terpental lumayan jauh karena tertabrak mobil yang melaju dengan kecepatan diatas rata-rata.

Nabila yang mendengar teriakan familiar itu menengok kebelakang, badannya lemas seketika melihat adiknya yang terkapar lemah dengan berlumuran darah disekujur tubuhnya.

"RISA" Teriak Nabila kemudian berlari menghampiri adiknya itu.

"Risaa banguunn" teriak Nabila yang kini memeluk tubuh adiknya itu.

Flashback off

"Kaka bodoh Ris, seharusnya kaka gak tinggalin kamu sendirian di halte" tangis Nabila.

Cklek

Pintu kamar Nabila terbuka menampilkan wanita paruh baya yang menatap sendu kearah Nabila.

"Sayang" ujar Mita (ibu Nabila).

"Ibuu Nabila kangen Risa bu" ujar Nabila yang langsung berhambur kepelukan ibunya itu.

"Ibu tau sayang, ibu juga kangen sama Risa" ujar Ibunya sambil mengusap rambut panjang Nabila dengan lembut.

"Ini salah Nabila bu, harusnya Nabila gak tinggalin Risa sendirian di Halte" isak Nabila.

"Sayang, hidup dan mati sudah ada yang menentukan, Allah lebih sayang sama Risa makanya Allah ambil Risa duluan, jangan pernah menyalahkan diri sendiri sayang, sekarang kita berusaha buat ikhlaskan Risa biar dia tenang disana" ujar Ibunya.

DALVIN & NABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang