18. Benci

6K 336 19
                                    

Happy Reading.
Typo bertebaran.

Sejak saat itu Nabila dan Genta kini menjadi sangat dekat, meskipun mereka berbeda sekolah tapi Genta selalu mengantar jemput Nabila, bahkan Genta rela menunggu Nabila ketika ekskul.

Nabila berjalan menuju ke taman belakang sekolah karena jam pelajaran saat ini sedang kosong. Nabila berjalan sambil bersenandung kecil.

Sampai sudah di taman belakang sekolag, Nabila mendudukkan dirinya dibangku taman, ia memejamkan matanya untuk mencari kenyamanan dalam keheningan di taman ini.

Tak lama Nabila merasakan ada yang duduk disampingnya, dia menoleh dan terkejut atas kedatangan Dalvin yang tiba-tiba.

"Dalvin" kejut Nabila.

Dalvin memandang wajah Nabila lekat-lekat membuat Nabila merasa salah tingkah. Tatapan Dalvin tidak bisa Nabila artikan.

"Ada hubungan apa lo sama Genta ?" tanya Dalvin dingin.

Nabila mengerutkan keningnya bingung atas pertanyaan yang dilontarkan Dalvin, Nabila hanya dekat dengan Genta tak punya hubungan lebih.

"Maksud lo ? Gue sama Genta cuma sahabatan kok Vin" ujar Nabila.

Dalvin berdecih.

"Kemaren lo bilang temen, sekarang lo bilang sahabat besok lo bilang apa lagi ? Pacar ?" ujar Dalvin sinis.

Nabila semakin bingung dengan sifat Dalvin saat ini.

"Lo kenapa sih Vin ?" tanya Nabila bingung.

"Lo suka sama Genta ?" tanya Dalvin.

"Gue gak suka sama dia, gue cuma anggap dia sahabat gue gak lebih" jelas Nabila.

"Jauhin dia" ujar Dalvin dingin.

Nabila menatap Dalvin tak percaya.

"Lo siapa gue berani ngatur-ngatur ?" sinis Nabila.

"Gue bilang lo jauhin Genta" ujar Dalvin dengan suara agak meninggi.

Nabila tersenyum kecut sambil menatap Dalvin serius.

"Lo gak berhak ngatur hidup gue Vin" ujar Nabila sinis.

Dalvin mengepalkan tangannya dan menggebrak bangku taman hingga membuat Nabila terkejut dan ingin menangis.

"Jauhin Genta" sentak Dalvin.

"Kenapa lo nyuruh gue jauhin Genta ?" ujar Nabila.

"KARNA GUE GAK SUKA LIAT LO BARENG SAMA COWOK LAIN SELAIN GUE" sentak Dalvin lagi.

Nabila menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Mau lo tuh apa sih Vin ?" tanya Nabila dengan mata berkaca-kaca.

"MAU GUE, LO JAUHIN GENTA" jawab Dalvin dengan bentakan yang penuh emosi.

"GUE BINGUNG SAMA LO VIN, LO SELALU NGELARANG GUE BUAT DEKET SAMA COWOK LAIN, SEDANGKAN LO MALAH ASIK-ASIKAN SAMA CEWEK LO" Bentak Nabila yang sudah menangis.

"Lo bilang ke gue, lo bakal ada disamping gue tapi apa ? Apa pernah lo hapus air mata gue disaat gue nangis ? Apa pernah lo nyelamatin gue disaat gue dalam bahaya ? Gak pernah kan ?" ujar Nabila sambil menangis.

"Gue capek Vin, gue udah terlalu sabar ngadepin sikap lo yang egois dan Childish, lo gak pernah ngertiin perasaan gue Vin, lo gak tau apa-apa tentang gue" ujar Nabila lirih.

"Lo bilang bakal jadi sayap pelindung gue, awalnya iya lo jadi sayap pelindung gue tapi makin kesini sayap-sayap lo itu perlahan lo patahin dengan sengaja" lirih Nabila lagi.

DALVIN & NABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang