13. Darren

5.9K 351 10
                                    

Happy Reading.

Disinilah Nabila berada di rumah mewah yang banyak dihiasi balon, lampu kelap-kelip dan ramai akan orang-orang yang berdatangan membawakan kado untuk sang pemilik acara.

Ya, Nabila berada di rumah Firda untuk merayakan hari ulang tahun Firda yang ke 17 tahun.

"Nabila" panggil Fitra yang sudah ada disampingnya.

Nabila menoleh kearah Fitra.

"Lo yakin bakalan kuat liat Dalvin nembak Firda ?" tanya Fitra ragu. Fitra memang sudah mengetahui bahwa Nabila jatuh cinta pada Dalvin.

Nabila membuang nafas berat kemudian mengangguk yakin.

"Gue gak maksa lo buat berenti cinta sama Dalvin, tapi gue mohon sama lo, kalau lo bener-bener gak kuat, lo harus berenti Nab, gue gak mau lo terus-terusan nahan sakit liat Dalvin sama Firda". Ujar Fitra khawatir.

Nabila tersenyum simpul.

"Gue bakal berenti kalau gue udah bener-bener lelah buat berjuang sendiri, tapi gue gak akan rebut Dalvin dari Firda kok Fit, cukup gue yang mengagumi dia aja, cinta memang gak harus memiliki kan ?" ujar Nabila.

Fitra mengangguk kemudian tersenyum.

"Yuk kita masuk, kita belum ngucapin selamat ke Firda loh" ajak Nabila yang dibalas anggukan oleh Fitra.

Nabila dan Fitra berjalan menelusuri ruangan yang ramai untuk mencari Firda. Langkah Nabila tiba-tiba berhenti dan itu membuat Fitra ikut menghentikan langkahnya. Nabila menatap nyalang kearah dua sosok insan yang sedang bersenda gurang bagaikan pasangan kekasih yang sangat bahagia.

Nabila merasakan sesak lagi didadanya. Melihat Dalvin sangat bahagia bersama Firda begitupun Firda sangat bahagia bersama Dalvin membuatnya ingin menangis saat ini juga.

Lo harus kuat Nab, jangan lemah. Batin Nabila.

Fitra menatap iba kearah sahabatnya ini. Dia sangat tidak tega melihat sahabatnya yang biasanya ceria kini terlihat begitu rapuh.

"Nab" panggil Fitra pelan.

"Gue gak apa-apa kok Fit" ujar Nabila sambil tersenyum.

"Kita pulang aja ya, gue gak mau lo makan ati disini" ujar Fitra. Nabila menghela nafas panjang kemudian mengangguk setuju.

🍁🍁🍁

Nabila duduk terdiam di balkon kamarnya, matanya menatap langit yang indah dengan hiasan para bintang yang tersenyum cerah.

Bisa kenal sama lo aja itu udah buat gue bahagia Vin. Batin Nabila.

Nabila tersenyum miris, betapa beruntungnya Firda yang sama sekali tidak berjuang tapi dia bisa mendapatkan Dalvin. Tapi Nabila, dia berjuang namun Dalvin tak pernah melihat perjuangannya. Sekalipun melihat dia tetap menganggap bahwa itu hanya perlakuan seorang sahabat kepada sahabatnya.

Lamunan Nabila buyar begitu saja akibat bunyi ponsel yang begitu nyaring. Nabila mengambil ponselnya, keningnya mengkerut melihat nomor baru yang menelfonnya.

"Hallo ini siapa ya ?" tanya Nabila.

"Hai apa kabar ?" tanya suara berat diseberang sana.

"Da-Darren" kaget Nabila.

"Ternyata lo masih pinter buat ingat sama suara gue".

"Ada apa ?" tanya Nabila to the point.

"Santai dong kita basa-basi aja dulu, gue kangen banget sama lo Nab"

"Kalau gak penting gue matiin telfonnya" ancam Nabila.

DALVIN & NABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang