32. Jadian ?

5.7K 294 10
                                    

Selamat malam dan selamat membaca.

Disinilah Dalvin, Nabila dan para sahabatnya sedang bersenang-senang dipantai.

Nabila duduk dibatu karang sambil menikmati angin laut yang menyapu rambutnya. Nabila memejamkan matanya.

Dalvin datang menghampiri Nabila yang duduk sambil terpejam diatas batu karang.

"Indah ya, seindah cewek yang disamping gue" ujar Dalvin.

Nabila membuka matanya perlahan dan menoleh kearah Dalvin yang sedang menatapnya. Sesaat manik mata mereka bertemu saling menyalurkan perasaanya masing-masing.

"Kapan lo jawab permintaan gue waktu itu Nab ?" tanya Dalvin.

"Apa harus sekarang gue jawabnya ?" tanya balik Nabila.

Dalvin menghela nafas beratnya.

"Gue gak maksa lo buat jawab sekarang, tapi gue sebagai cowok juga punya capek ketika nunggu, apalagi kalau nunggu yang gak pasti" ujar Dalvin.

Nabila diam, tampaknya dia sedang berpikir jawaban untuk Dalvin.

"Gue gak maksa perasaan lo kok Nab, gue tau ini karma gue karna udah kecewain lo. Dan sekarang biarin aja karma gue yang jadi peran utamanya dan gue tinggal duduk nunggu endingnya gimana" ujar Dalvin lagi.

Nabila menatap Dalvin yang sedang menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong.

"Kenapa lo bisa sayang sama gue Vin ? Padahal gue cuma cewek sederhana" ujar Nabila.

"Sayang itu tanpa alasan Nab, rasa sayang gue tumbuh gitu aja disaat gue udah nyaman sama lo, dan sayang juga gak harus ke kesempurnaan justru kesederhanaan lo yang jadi daya tarik lo beda dari cewek lain" ujar Dalvin.

"Tapi gue takut gak bisa buat lo bahagia Vin" ujar Nabila pelan namun masih bisa terdengar oleh sang pemilik nama.

Dalvin tersenyum manis.

"Disini gue yang bertugas buat bahagiain lo, buat senyum lo mengembang dan buat air mata lo gak keluar dari mata indah lo" ujar Dalvin.

"Lo gak perlu bersusah payah buat bahagiain gue, cukup lo ada buat gue itu udah buat gue bahagia Nab sangat bahagia" ujar Dalvin tulus.

Nabila tersenyum manis.

"Gue mau Vin" ujar Nabila yang membuat Dalvin bingung.

"Mau apa ?" tanya Dalvin.

"Mmm..mau..mau jadi pacar lo" ujar Nabila.

"Emang gue nembak lo ? Perasaan gue cuma minta izin buat ngisi hati lo deh" ujar Dalvin menggoda Nabila.

Nabila menunduk malu dengan pipi yang sudah seperti kepiting rebus.

Duh Nab lo bego banget sih, jelas-jelas Dalvin gak nembak lo. Batin Nabila.

Melihat Nabila yang tertunduk, Dalvin menyentuh dagu Nabila mendongakkan kepalanya agar menatap Dalvin.

"Lo serius kasih gue kesempatan dan mau jadi pacar gue ?" tanya Dalvin.

Nabila mengangguk malu-malu. Sedangkan Dalvin dia sangat bahagia dan segera merengkuh tubuh Nabila ke pelukannya.

Dalvin mencium pucuk kepala Nabila sambil mengusap lembut rambut panjang Nabila. Nabila merasakan kenyamanan saat dipeluk oleh Dalvin.

"Makasih Nab, lo udah mau percaya lagi sama cowok brengsek kaya gue, tapi gue janji bakal berusaha buat bahagiain lo dengan cara gue sendiri" ujar Dalvin.

"Dan maaf gue bukan cowok romantis yang nembak lo pakai kejutan atau bunga" ujar Dalvin lagi.

Nabila melepaskan pelukannya dan menangkup wajah Dalvin dengan kedua tangannya.

"Bagi gue lo romantis kok, lo bisa buat gue baper dengan cara lo yang agak aneh gitu, tapi meskipun aneh gue tetep sayang sama lo kok" ujar Nabila.

"Masa sih ?" goda Dalvin.

"Iya tau, cuma lo yang gue sayang" ujar Nabila.

"Sejak kapan lo jago gombal gini ?" tanya Dalvin.

"Sejak gue jadi pacarnya seorang Dalvin Greyson yang sok ganteng dan pecicilan" ujar Nabila.

Dalvin terkekeh.

"Ck. Mulai berani yaa" ujar Dalvi menyeringai.

Sejurus kemudian Dalvin menggelitiki tubuh Nabila hingga Nabila kegelian dan langsung berlari meninggalkan Dalvin.

Dalvinpun tak tinggal diam, dia langsung mengejar Nabila dan terjadilah aksi kejar-kejaran di pinggir pantai. Sesekali mereka tertawa bahagia.

Dari jauh Fitra memandang kedua insan yang sedang bercanda itu, dalam hatinya Fitra tersenyum bahagia melihat sahabatnya bisa tertawa selepas itu.

Gue harap lo terus bahagia kaya gini Nab, gue percaya bahwa usaha gak pernah menghianati hasil. Batin Fitra tersenyum.

Fitra berjalan menghampiri Nabila dan Dalvin yang kini sedang duduk mesra di pinggir pantai.

"Yang udah jadian mah beda ya" celetuk Fitra membuat Nabila dan Dalvin menoleh secara bersamaan.

"Ck. Ganggu aja lo bedug" decak Dalvin.

Fitra duduk di tengah-tengah antara Dalvin dan Nabila.

"Eh eh ngapain lo duduk ditengah, ganggu orang pacaran aja deh" ujar Dalvin kesal.

"Bodo amatdah, gue lagi bosen nih sendirian, yang lain pada asik naik banana boat" ujar Fitra.

"Makanya cari pacar biar gak kesepian" ledek Dalvin.

"Songong banget lo, mentang-mentang baru jadian" ujar Fitra.

Nabila terkekeh melihat Dalvin dan Fitra yang lebih mirip dengan kucing dan tikus, setiap bertemu pasti selalu bertengkar.

"Senyum lo manis banget sih Nab ngalahin gula" ujar Dalvin.

"Receh tau Vin" ujar Nabila.

"Receh-receh juga lo suka kan ?" goda Dalvin.

"Duh plis deh kalian kalian liat disini tuh ada spesies jomblo tau, jadi mesra-mesraannya tolong dikondisikan" ujar Fitra.

"Syirik aja lo. Salah lo sendiri lah ngapain duduk ditengah orang pacaran" ujar Dalvin dan kembali menggoda Nabila.

Dan berakhirlah Fitra yang menjadi nyamuk antara Dalvin dan Nabila, tapi meskipun begitu Fitra sangat bahagia melihat kedua sahabatnya bersatu.

TBC'
Aku baik kan buat Nabila sama Dalvin pacaran. Hehee
Kesan kalian buat bang Dalvin apa nih ?.

Okelah selamat membaca part ini
Semoga bikin kalian baper ya *eaakk.
Salam manis dari author yang paling manis.

_Realzv.

DALVIN & NABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang